tereariyaniAvatar border
TS
tereariyani
Darmin: makin lama makin susah entaskan kemiskinan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan semakin lama tingkat kemiskinan akan semakin susah diturunkan, apalagi untuk membawa persentase penduduk miskin ke angka di bawah 10 persen.

"Memang makin lama masih susah mengentaskan yang 10 persen, karena orang miskin tidak sebanyak dulu. Turun ke bawah 10 persen tidak mudah," kata Darmin ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin.

Ia berpendapat upaya yang sebaiknya dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong implementasi kebijakan pemerataan.

Mantan Gubernur BI tersebut mengatakan rancangan program pemerataan kesejahteraan baru mulai dijalankan sedikit, sehingga belum mampu memberikan dampak signifikan mengurangi tingkat kemiskinan.

Selain itu, kata Darmin, utang pemerintah juga dirasa belum berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan karena masih difokuskan untuk pembangunan infrastruktur.

"Utang pemerintah banyak yang arahnya ke infrastruktur. Kalau baru pinjaman dibuat tapi belum ada pembangunannya ya tidak akan menurunkan (kemiskinan). Pada waktu pembangunan berjalan, pengaruhnya bagus karena orang yang bekerja di pembangunan umumnya menengah ke bawah," ucap Darmin.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menilai untuk menurunkan persentase penduduk miskin di Indonesia di bawah 10 persen, membutuhkan upaya yang besar.

"Harus diakui selama beberapa tahun terakhir penurunan kemiskinan itu lambat karena kita sudah mendekati 10 persen," ujar Suhariyanto saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Pada Maret 2011, persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 12,49 persen. Kemudian menurun menjadi 11,96 persen pada Maret 2012, lalu turun menjadi 11,36 persen pada 2013.

Kemudian, pada Maret 2014, persentase penduduk miskin mencapai 11,25 persen. Setahun setelahnya 11,22 persen, lalu pada Maret 2016 mencapai 10,86 persen.

Persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2017 sendiri mencapai 10,64 persen, relatif lambat dibandingkan periode-periode sebelumnya.

Secara kuantitas, penduduk miskin per Maret 2017 sendiri mencapai 27,77 juta orang dibandingkan dengan kondisi September 2016 yang mencapai 27,76 juta orang.

"Untuk menarik ke bawah 10 persen perlu usaha lebih besar lagi. Kita harus konsentrasi sesuai dengan karakteristik kemiskinan itu sendiri, itu penting," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Suhariyanto, upaya pengurangan tingkat kemiskinan sendiri harus difokuskan di wilayah pedesaan, di mana masih banyak penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

Menurut Suhariyanto, dalam menurunkan tingkat kemiskinan kuncinya adalah dengan menurunkan ketimpangan kesempatan penduduk itu sendiri.

(T.R031/S027)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2017

http://www.antaranews.com/berita/640...kan-kemiskinan


Yang dikatakan miskin itu siapa?
Kalau berpatokan standar moderat versi bank dunia itu pendapatan USD $3,1
ini hampir sama dengan standar bps kita seprti di DKI itu kisaran Rp 530.000/bulan
orang yg berpendapatan di bawah itu didefinisikan miskin
angka itu gabungan antara garis kemiskinan makanan dan non makanan

sebuah angka yg sangat rendah sekali misalnya saja pendapatan Rp 600 rb di DKI itu dianggap bukan miskin lagi ya?
kalau 27 juta warga berpendapatan di bawah 530rb segitu banyaknya lantas seandainya dinaikan garis kemiskinannya jadi 1 jt rupiah jadi berapa warga miskinnya?

pdb 1 triliun USD kita pun tidak banyak memanti karena duitnya berputar hanya di kalangan korporasi dan segelintir orang kaya
dari sekian 260juta warga indo hanya 200an ribu gak sampe 300rb yang punya tabungan >2M

pantas saja kesenjangan makin lebar
tidak akan bisa jadi negara maju sampe kapanpun
0
2.6K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan