Depok hari initentang warga yang mengeluh tentang sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB), karena setiap sekolah memiliki syarat nilai yang berbeda.

Pada tahun 2017 ini Penerimaan Peserta Didik Baru alias PPDB di Kota Depok Jawa Barat masih membingungkan warga. Terutama tentang syarat nilai atau passing grade yang ditetapkan tiap jarak rumah ke sekolah alias zonasi yang berbeda-beda.

Total kuota yang disediakan Penerimaan Peserta Didik Baru online di jalur akademik dalam Kota Depok adalah sebanyak 65 persen. Pada tahun 2017 ini, diterapkan perhitungan zonasi, zonasi ini artinya siswa dengan jarak lebih dekat maka akan mendapatkan poin yang lebih besar dibandingkan yang jaraknya lebih jauh. Contohnya untuk siswa yang berlokasi di ring 1 akan mendapatkan 50 poin dan yang terkecil yaitu pada ring 10 akan mendapatkan 5 poin.

Salah satu warga Beji, Kota Depok, Dia mengaku belum memahami betul tentang sistem zonasi tersebut. Ia pun mengeluhkan tentang persyaratan nilai yang berbeda-beda di setiap zonasi.

Saat mengunjungi Balai kota depok warga tersebut mengatakan, "Datang ke sini mau nanya nilai yang benar yang mana. Yang di sekolah apa yang terdata disistem,".

Ia juga mengatakan, jika passing grade yang dicantumkan sekolah berbeda dengan yang ada informasi di PPDB online. Ia memberitahukan, bahwa ternyata sekolah tersebut yang salah ketik dalam mencantumkan syarat passing grade, setelah ia bertanya kepada petugas.

Selain itu seorang warga Pekapuran, mengungkapkan bahwa anaknya tidak masuk ke sekolah yang didaftarkan padahal nilainya di atas rata-rata delapan. Tetapi, karena adanya poin zonasi tersebut, membuata anaknya tidak bisa masuk ke sekolah yang diinginkan tersebut.

Ia mengatakan, "Gak dapat zona jadi gak bisa masuk negeri. Sementara nem-nya 25. Di atas rata2 delapan. Saya daftarkan anak ke SMP 11 dan 15,".

Demikian Info tentang warga Depok yang mengeluhkan tentang Sistem Zonasi PPDB Online.

Info Depok hari ini yang lain : Sumber