babedorrAvatar border
TS
babedorr
Ini Alasan Mengapa Liga Indonesia Harus Meniru Bundesliga

WELCOME TO MY THREAD

emoticon-Bolaemoticon-Bolaemoticon-Bola
Sepakbola merupakan olahraga paling populer dan disegani diseluruh dunia. Hampir mayoritas penduduk di dunia menyukai sepakbola.

Tiap negara pun mempunyai liga nya masing-masing,terutama benua eropa yang merupakan liga kasta tertinggi sepakbola. Liga Inggris dengan permainan atraktifnya, Liga Spanyol dengan raksasa eropanya dan pemain bintangnya, Liga Italia dengan permainan semi bertahannya,dsb.
Liga Asia Tenggara pun banyak yang menjiplak Liga Eropa, salah satunya Liga Thailand yang meniru Liga Inggris,baik dalam segi infrastruktur stadion, peraturan liga,jadwal kompetisi,dsb.






Lalu bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia juga harus meniru salah satu Liga di Eropa? Jawabannya ya,Indonesia harus meniru Liga Jerman.
Kenapa? Bukankah menjiplak itu tidak baik? Lebih baik Liga Indonesia be original saja daripada meniru Liga Jerman. Hey, menjiplak itu ga selalu buruk, contohnya Liga Thailand yang dulunya terpuruk sekarang dengan meniru format Liga Inggris,Liga Thailand menjadi liga terbaik se-Asia tenggara, dengan krisis di liga kita dan format kuno lebih baik be original saja? No, lebih baik mencontoh agar bisa maju, daripada be original tapi terpuruk.

Berikut alasan mengapa Liga Indonesia lebih baik meniru Liga Jerman



Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:



KESIMPULAN
  • Kemudian sekali lagi, berkaca ke sepakbola negeri sendiri, sudah seharusnya kita untuk meniru langkah-langkah serta kebijakan taktis yang dilakukan oleh DFB. Sistem pembinaan pemain muda harus diterapkan sejak sekarang sehingga kita tidak perlu lagi melakukan nasionalisasi terhadap pemain-pemain luar. Hasilnya memang tidak akan tampak dalam beberapa tahun yang dekat, bahkan Jerman pun baru menampakkan hasilnya sekitar 8 tahun. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah mencoba, tidak ada kata gagal sebelum mencoba menerapkan sistem yang terbaik. Beri ruang khusus, kebijakan yang tepat kepada setiap klub agar melakukan sistem pembinaan pemain muda yang terbaik. Talenta-talenta sepakbola kita tidak hanya tersentral di beberapa tempat saja, akan tetapi menyebar hingga ke Papua sana. Sudah seharusnya PSSI dan Kemenpora sebagai pengambil kebijakan untuk mendukung sistem pembinaan pemain muda terbaik dan menyeluruh.


  • Selain itu, regulasi dan kebijakan mengenai kepemilikan klub yang melibatkan suporter juga perlu dikonsiderasikan. Sebagaimana kita tahu, pasar sepakbola terletak pada suporter dan mereka mengetahui banyak hal-hal yang baik mengenai tim yang mereka dukung. Suporter perlu dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan klub. Indonesia memiliki potensi suporter yang sangat luar biasa dan melimpah. Hampir seluruh penjuru Indonesia memiliki fanatisme yang tinggi terhadap sepakbola. Jika mereka dilibatkan secara langsung, bukan tidak mungkin klub-klub akan semakin profesional dan sedikit menghindari adanya kericuhan suporter yang mewarnai pertandingan.



  • Kebijakan finansial pun perlu dipertimbangkan dengan menerapkan regulasi-regulasi yang memaksa suatu klub untuk menggunakan jasa pemain binaan. Dengan regulasi seperti ini, klub lebih profesional dalam membangun akademinya agar mampu mengikuti sepakbola profesional sehingga akan timbul pengelolaan uang yang baik. Dengan hal tersebut, tidak akan lagi muncul persoalan gaji yang telat dibayar dan sebagainya. Sebagaimana dikutip dari kalimat di atas, walau bagaimanapun, terlepas dari embel-embel trofi dan pengakuan global, klub sepak bola profesional pertama-tama harus mapan dan berumur panjang karena merupakan tempat mencari nafkah.



  • Rangkaian-rangkaian tersebut mungkin akan menampakkan hasilnya 10 hingga 15 tahun ke depan, namun jika hal tersebut dilakukan sejak dini, sistem persepakbolaan kita memiliki pijakan tersendiri untuk menjadi yang didambakan seluruh suporter se-Indonesia. Dengan sistem pembinaan pemain muda terbaik, suporter yang dilibatkan serta kebijakan finansial yang strategis, implikasi paling diharapkan adalah timbulnya pemain-pemain muda binaan klub yang membela timnas Indonesia dan memiliki skill mumpuni. Bukan tidak mungkin jika kita bisa memiliki Oezil, Mueller, Gotze serta Reusnya Indonesia. Bukan tidak mungkin Andik-Andik lain akan bermunculan dan melimpah di liga lokal yang jauh dari komersialisasi. Sehingga pada akhirnya adalah timnas kita mampu bersaing secara meyakinkan di tingkat internasional.


Jangan lupa rate dan cendolnya cees
emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star
emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)
emoticon-Toast emoticon-Toast emoticon-Toast emoticon-Toast


Baca Juga :

10 Hal Tentang Islandia dan Greenland, Dua Wilayah Yang Seolah Namanya Tertukar

Daripada Genre Romance Mulu, Lebih Baik Sutradara Indonesia Pertimbangin 5 Genre Ini

7 Destinasi Wisata Yang Harus Kamu Coba Saat Ke Pandeglang Banten

Prediksi Piala Dunia 2018,5 Negara Ini Kandidat Juaranya

Cuma Pakai Ponsel, Tapi Hasilnya Memesona

Jenuh dan Bosan? 18 Lagu Ini Cocok Didengarkan

Karena Aktris Bukan Cuma Modal Tampang, 6 Aktris Indo Ini Cocok Main Di Hollywood
Diubah oleh babedorr 12-07-2017 14:53
0
4.6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan