Ibukota Jakarta Tak Akan Dipindahkan Jika Ahok Menang
TS
aku.tau.kamu
Ibukota Jakarta Tak Akan Dipindahkan Jika Ahok Menang
berita hari ini 6 juli 2017
sumber berita eramuslim.com
Eramuslim.com -Ketua DPD Partai Demokrat DKI Santoso menduga, rencana pemindahan ibu kota negara salah satu upaya menggembosi pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Menurut Santoso, upaya Anies-Sandi merealisasikan slogan ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’ terancam berantakan dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara, dari Jakarta ke Kalimantan.
“Income Jakarta otomatis akan tergerus apabila Ibu Kota Negara dipindahkan. Maka janji-janji Anies-Sandi untuk mensejahterakan warga Jakarta sulit dipenuhi selama lima tahun mendatang,” kata Santoso di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Santoso mengungkapkan, pemindahan Ibu Kota tidak akan dilakukan Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), apabila pada Pilgub DKI 2017 lalu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang meraup suara terbanyak.
“Pemindahan ibukota seolah melawan suara rakyat. Saya yakin kalau Ahok menang, rencana pemindahan Ibu Kota tidak akan pernah ada,” ujar Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta ini.
Disisi lain, Santoso berpendapat wacana pemindahan Ibu Kota akan mudah diwujudkan. Apalagi dalam kondisi ekonomi yang sedang tidak baik. Santoso mengatakan pemindahan Ibu Kota membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
Oleh karena itu, Santoso menilai wacana pemindahan Ibu Kota Negara harus dibahas matang-matang dengan berbagai pihak.
“Rasanya tidak gampang memindahkan Ibu Kota,” ujar Santoso.
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota ini bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Istana Negara, Senin (3/7/2017) lalu.
Dalam perbincangan terakhirnya dengan Presiden, Bambang mengatakan kajian pemindahan ibukota, termasuk skema pendanaan, akan rampung tahun ini.
“Maka tahun 2018 atau 2019 sudah mulai ada kegiatan terkait dengan pemindahan pusat administrasi pemerintahan,” kata Bambang, di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat. (kl/ts)
Berita tanggal (7 April 2015) : merdeka.com Pemerintah Jokowi kembali buka wacana pindahkan Ibu Kota Indonesia
Spoiler for :
Pemerintah Jokowi kembali buka wacana pindahkan Ibu Kota Indonesia
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi - JK kembali membuka wacana akan memindahkan Ibu Kota Indonesia dari DKI Jakarta. Bahkan pemerintah telah mempersiapkan pemindahan ibu kota negara. Pemerintah menyebut Pulau Kalimantan menjadi tempat ideal untuk Ibu Kota Indonesia yang baru.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan Palangka Raya saat ini bukan lagi menjadi pilihan pemerintah untuk dijadikan ibu kota negara yang baru. Palangkaraya dinilai sudah tidak layak karena daya dukung lahan yang tidak memadai. Meskipun Palangka Raya memiliki wilayah yang luas yakni 2.679 kilometer persegi, atau hampir empat kali lebih luas dibandingkan luas Jakarta 740,3 kilometer persegi, lahan layak huni masih kecil dan rawan terjadi banjir apabila salah dalam mengelola.
Andrinof menyebut dua kota lain di Kalimantan Tengah, yakni Sampit (ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur) dan Pangkalan Bun (ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat) sebagai wilayah yang cocok menjadi sasaran pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan karena jaraknya yang lebih dekat dari Pulau Jawa sehingga tidak akan sulit untuk menjaga kesinambungan.
Saat melakukan kunjungan kerja di Palangka Raya pada pekan lalu, Andrinof Chaniago yang pernah menjadi salah seorang anggota Tim Visi Indonesia 2033 yang terbentuk pada 2008 atau pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan Kementerian PPN/Bappenas sedang membuat peta jalan untuk pemindahan ibu kota negara.
"Jadi akan sangat 'urgent'. Daya dukung Pulau Jawa tidak cukup," kata Andrinof seperti dilansir dari Antara, Jakarta, (7/4).
Andrinof menyebut pemindahan ibu kota negara idealnya di Kalimantan karena lebih dekat dari Jawa. Kalau terlalu jauh dari Jawa akan susah menjaga kesinambungan.
Rencana pemindahan ibu kota bukanlah wacana baru. Sejak era pemerintahan Presiden Sukarno, telah diwacanakan pada 1957 bahwa Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sebagai tempat perpindahan ibu kota negara dari Jakarta. Terakhir, pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga kembali merencanakan akan memindahkan ibu kota.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu mengaku mengaku kagum dengan pemerintah Kazakhstan yang sukses memindahkan ibu kota ke Astana. Penempatan dan tata kota yang dibangun membuat seluruh bangunan tertata rapi serta sesuai dengan rencana pemerintah.
Atas alasan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan keinginannya untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke daerah lain. SBY juga telah membentuk tim kecil yang sudah dibentuknya pada tiga tahun lalu saat wacana tersebut mulai bergulir.
"Kemarin pada saat kami atau bapak presiden melakukan kunjungan kerja ketiga negara, Kazakhstan, Polandia dan Rusia, memang beliau sangat terkesan dengan Ibu Kota Astana, Ibu Kota Kazakhstan merupakan kota baru yang merupakan kota atau ibu kota yang sengaja dibangun untuk Ibu Kota Kazakhstan dan itu memang sangat baik infrastruktur, sarana dan prasarana di kota itu demikian baik. Karena memang ditata dari awal dan dipersiapkan menjadi ibu kota," ujar Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha.
Tim kecil bentukan SBY tersebut telah bekerja secara informal untuk menimbang berbagai aspek rencana pemindahan ibu kota sampai pemerintah memutuskan untuk pindah. Namun, sejauh ini belum ada lokasi atau daerah yang bakal menjadi lokasi pemerintahan baru.
"Pertimbangan itu kan harus komprehensif, harus menyeluruh. Karena tidak mungkin kita bicara karena ada suatu hal, misalnya banjir saja kemudian kita mau pindah ke tempat lain. Tempat yang lain mungkin bebas dari banjir tapi belum tentu bebas dari masalah-masalah yang lain. Ini yang jadi pertimbangan bahwa pemindahan ibu kota menghindari dari masalah yang tidak diselesaikan lalu muncul masalah yang baru," paparnya. [idr] https://www.merdeka.com/uang/pemerin...indonesia.html
Berita tanggal (29/Mei/2015). news.detik.com Ahok Setuju Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, ke Belitung Pun Boleh
Spoiler for :
Jakarta - Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri, menyatakan ide pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Tengah adalah ide yang tepat. Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mempermasalahkan ide yang berasal dari Presiden pertama Soekarno itu.
"Ya Bung Karno, saya sih oke saja. Mau pindah ke Belitung juga boleh," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyatakan pemindahan ibu kota juga bisa mengurangi kemacetan. Namun, Ahok mengaku belum mengkaji hasil riset terhadap hal ini.
"Nggak masalah saya pikir. Emang 'kamu' selamanya jadi gubernur? Itu bisa mengurangi kemacetan, hitungan orang itu ya. Tapi saya nggak tahu analisanya seperti apa, duit bangunnya seperti apa," kata Ahok.
Bila mau mengelola kota, yang terpenting adalah penerapan sistem e-Budgeting. Sebab, sistem penganggaran secara elektronik itu bisa mencegah terjadinya kebocoran anggaran. "Kalau APBN belum pakai e-Budgeting, nggak pernah punya duit lah negara ini, percaya sama saya," ujar Ahok.
Sebelumnya, pada Kamis (28/5) kemarin, Megawati Soekarnoputri mengungkit kembali isu perpindahan ibu kota dari Pulau Jawa ke Kalimantan. Menurutnya, ide memindahkan ibu kota tersebut tepat. "Memindahkan ibu kota ke Kalteng saya kira itu tepat," kata Megawati dalam Kuliah Umum 50 Tahun Lemhanas di Gedung Lemhannas, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2015).
(Danu Damarjati/Hestiana Dharmastuti) http://news.detik.com/berita/2928913...tung-pun-boleh
Diubah oleh aku.tau.kamu 06-07-2017 15:36
0
2.4K
Kutip
22
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru