Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Masih Banyak Calon Bermasalah



DARI 60 kandidat, Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meloloskan 28 nama ke tahap empat seleksi calon komisioner Komnas HAM.



Dalam menanggapi hasil seleksi pansel, Koalisi Selamatkan Komnas HAM menilai masih ada sejumlah nama yang rekam jejaknya bermasalah. Menurut Ketua PBHI Totok Yulianto, dari aspek independensi, setidaknya terdapat 2 calon yang terindikasi memiliki afiliasi dengan parpol dan 2 calon yang berafiliasi dengan korporasi bermasalah.



“Dari sisi kapasitas, terdapat 2 calon yang bermasalah untuk soal kerja sama, 4 calon memiliki masalah komunikasi, 2 calon bermasalah terkait dengan pengambilan keputusan, 3 calon bermasalah terkait dengan kinerja, dan 4 calon bermasalah dengan soal-soal manajemen program dan penganggaran,” ujar Totok saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, kemarin.



PBHI merupakan salah satu anggota koalisi. Selain PBHI, anggota koalisi terdiri atas Arus Pelangi, Elsam, Human Rights Watch Group (HRWG), Kontras, LBH Jakarta, LBH Masyarakat, SEJUK, Setara Institute, Walhi, YLBHI, dan YPI.



Dari sisi integritas, lanjut Totok, terdapat 3 calon dengan perilaku koruptif, 3 calon bermasalah soal kejujuran, 2 calon berperilaku tidak adil terkait dengan gender, dan 4 calon intoleran.



“Dari sisi kompetensi, terdapat 3 calon yang masih harus memperdalam kompetensi, 9 calon cukup memiliki kompetensi, dan 16 orang memiliki kompetensi baik. Ada juga memang yang tidak bermasalah dari semua aspek,” ujarnya.



Senada, Kepala Divisi Pembelaan Hak Sipil dan Politik Kontras Putri Kanesia mengatakan masih terdapat sejumlah calon yang harus dipertanyakan perspektif ataupun visi dan misinya dalam menangani kasus-kasus pelanggaran HAM.



Untuk itu, Putri berharap pada tes wawancara nanti pansel menggali kompetensi dan menguji integritas para calon. “Perlu dipertanyakan pula strateginya terkait dengan permasalahan internal Komnas HAM beberapa waktu lalu,” tegasnya.



Membuka diri

Ketua pansel Jimly Asshiddiqie menegaskan pihaknya membuka diri untuk menerima masukan publik. Pada sesi wawancara terbuka di tahap seleksi keempat, Jimly mengatakan rekam jejak dan integritas para calon akan kembali diuji.



“Ada informasi yang belum final terkait dengan integritas yang akan kita seleksi lagi lewat wawancara. Kami tetap membuka diri masukan dari masyarakat semua, termasuk juga dari jaringan (koalisi) kemarin,” ujarnya.



Soal 28 nama yang dinyatakan lolos ke tahap keempat, Jimly menegaskan dari penelusuran rekam jejak, ke-28 nama diyakini bebas dari afiliasi partai politik dan tidak punya keterkaitan dengan organisasi radikal.



“Yang 28 ini kita pilih sudah terbebas dari yang dikhawatirkan. Begitu juga soal kapasitas, integritas, dan kapasitas. Kemampuan komunikasi dan penguasaan masalahnya sudah oke,” ujar Jimly.



Mengenai minimnya kaum hawa yang lolos seleksi, yakni hanya lima orang, anggota pansel Zoemrotin K Susilo mengatakan jumlah perempuan yang berminat jadi komisioner Komnas HAM sedikit.



Dari 28 calon itu, pansel akan mengeliminasi 14 orang pada tahap selanjutnya. Nama-nama yang lolos hingga tahap akhir akan dikirimkan ke DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan. DPR akan pilih tujuh calon terbaik jadi komisioner Komnas HAM periode 2017-2022. (P-4)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...lah/2017-07-05

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Dari Turki Presiden akan Hadiri Pertemuan G-20

- Insiden di Baku, Vettel Lolos dari Sanksi

- Kerber Melaju Mulus

0
778
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan