Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Di Dunia, Peringkat Pangan RI Meningkat



INDONESIA pada 2016 tercatat menduduki peringkat ke-21 dalam indeks keberlanjutan pangan atau food sustainability index (FSI) yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) dan Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation pada Juni lalu.



Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan capaian tersebut dapat diraih berkat kerja keras semua pihak.



"Produksi baik, harga stabil, ini berkat kerja keras kita semua. Ini merupakan pertanda baik bagi Indonesia," ujar Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, kemarin.



Jika hal itu terus berlanjut, Amran optimistis cita-cita Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 bukan hal yang mustahil untuk diraih. "Optimisme harus dibangun. Apa yang kita lakukan sejak lama bisa kita rasakan hasilnya hari ini," tuturnya.



Riset FSI disusun dari 58 indikator yang mencakup empat aspek, yakni secara keseluruhan (overall), pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), kehilangan/susut pangan dan limbah (food loss and waste), serta aspek gizi (nutritional challenges).



Secara keseluruhan, Indonesia berada di peringkat 21 dengan skor 50,77 dan berada di atas Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, dan India.



Hasil FSI tersebut sangat menggembirakan karena Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke 25 besar.



Sebelumnya, pada Juni 2016, lembaga riset EIU juga merilis global food security index (GFSI) dengan Indonesia menduduki peringkat ke-71 dari 133 negara.



Dalam menanggapi hal tersebut, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Sugiyono mengapresiasi kinerja pemerintah.



Ia juga menyebutkan, pada periode pemerintahan kali ini, pembangunan pertanian membuahkan banyak hasil.



"Ini bisa dilihat kasatmata pada saat Ramadan dan Idul Fitri kemarin. Harga pangan stabil. Dulu-dulu setiap Hari Raya Lebaran harga pangan bergolak," ungkap Sugiyono.



Menurutnya, prestasi selanjutnya dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkapkan sektor pertanian pada triwulan pertama 2017 tumbuh 15,59% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.



Sektor pertanian memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 13,59%, peringkat terbesar kedua setelah sektor industri pengolahan yang sebesar 20,48%. (Pra/X-4)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...kat/2017-07-04

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Kasus SMS Ancaman, Hary Tanoe Pagi Ini Akan Diperiksa Bareskrim

- Tol Pemalang Disiapkan untuk Mudik 2018

- Membangun dari Pinggiran Atasi Urbanisasi

0
241
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan