ryan.manullangAvatar border
TS
ryan.manullang
Kemana Sampah Elektronik Dunia Dibuang?


Agbogbloshie di Ghana menjadi contoh sisi buruk dari globalisasi. Akhir yang menyakitkan bagi rantai suplai di
mana anak-anak berjalan telanjang kaki mengumpulkan logam demi imbalan recehan. Asap hitam beracun membuat langit di atas Agbogbloshie terlihat kelam. Tujuan terakhir sampah
elektronik yang dikirim dari seluruh dunia. Sekitar 50.000 orang, termasuk anak-anak, tinggal di pinggiran kota
Accra ini, di salah satu tempat pembuangan sampah elektronik terbesar di dunia.
Berton-ton alat elektronik kuno dibakar di alam terbuka, menyebabkan kulit siapapun yang melintas terasa
terbakar dan gatal. Bahkan ada rasa seperti logam dalam mulut, dan kepala berdenyut-denyut. Kabel dan papan sirkuit dibakar demi mendapatkan
emasnya orang miskin seperti tembaga, aluminium, timbal bahan mentah yang berharga bagi industri.

Mengorbankan kesehatan
Badugu berusia 25 tahun. Ia tidak tahu sudah berapa lama mengumpulkan gulungan tembaga dan pelat logam
dari radio-radio tua. Ia hanya tahu dirinya tak punya pilihan, ini caranya bertahan hidup.
"Saya butuh uang, itulah kenapa saya kerja seperti ini," katanya. Ia menjelaskan, tubuhnya "bermasalah di bagian dalam" karena menghirup asap beracun. Tak jauh dari Badugu, sekelompok anak-anak sibuk memereteli televisi-televisi tua. Mereka kemudian menjual hasil memulung kepada pedagang logam. Pemasukan
mereka hanya beberapa sen Euro.
Memakai sendal plastik dan kaos compang-camping, Peter berdiri di atas pecahan kaca, kulkas tua, mesin fotokopi dan aki mobil yang menggunung. Kaki dan tangannya penuh luka akibat pecahan kaca dan
potongan logam yang tajam.
"Kepala saya sakit," ucapnya, menjelaskan pusingnya yang tak pernah hilang. Banyak anak-anak juga punya
masalah pernafasan, dan batuk darah, kata Peter, yang punya masalah mata.
Aktivis lingkungan Ghana, Mike Anane, menilai penyakit pada anak-anak "akibat terpapar sampah elektronik dari negara-negara maju."
Anane bertahun-tahun mengumpulkan bukti bagaimana negara-negara barat membuang sampah elektronik di
Afrika. "Dari Jerman, Denmark, Cina - komputer, televisi, sampah elektronik. Ini menjadi tempat peristirahatan
terakhir!" serunya. Sampah elektronik merusak lingkungan - dan membuat orang sakit, lanjutnya.

Sumber : http//m.dw.com
Diubah oleh ryan.manullang 27-06-2017 03:13
0
8.2K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan