suarabenar
TS
suarabenar
Mengenal Istri Raja Majapahit : Tan Eng Kian dan Dewi Anarawati
Sejarah Majapahit sangat kompleks, mulai dari pendiriannya yang ada berbagai versi hingga teori keruntuhannya yang sampai sekarang masih diperdebatkan. Kita skip aja, sekarang kita fokus kepada fakta bahwa raja-raja Majapahit dulunya gemar berpoligami (heh, ternyata poligami sudah hal yang lumrah ya sama suku-agama-bangsa manapun). Dan biar tak melebar kemana-mana, saya akan fokus kepada istri-istri Raja terakhir Majapahit, yaitu Raden Alit yang dikenal sebagai raja Brawijaya. Sebenarnya istrinya banyak, tapi kita spesifikkan saja kepada 2 istrinya yang paling terkenal yaitu Tan Eng Kian dan Dwarawati / Amarawati.

1. Tan Eng Kian.


Di awal abad ke-15, Kerjaan Majapahit dan Dinasti Ming China memiliki hubungan yang baik. Maka atas keharmonisan ini sang Raja Dinasti Ming (diperkirakan Kaisar Zheng Tong) mengutus seorang putri yg sangat cantik, terpelajar, halus, dan bertatakrama ke Trowulan (Ibu Kota Majapahit). Niat Kaisar sederhana, mempererat hubungan baik antar 2 kerajaan dengan mempersembahkan sebuah pernikahan antar kerajaan. Hal ini disambut baik oleh Raja Majapahit yang kala itu dipimpin oleh Brawijaya. Memang kala itu Brawijaya terpesona akan keanggunan sang putri China itu : cantik, pintar, dan nyaris tanpa cacat - siapa yang sanggup menolak?

Pernikahan merekapun terlaksana, hubungan antara kerajaan Majapahit dan China semakin erat. Efeknya adalah terbukanya keran kedatangan warga China ke Nusantara, khususnya ke Pulau Jawa. Kebanyakan mereka menetap dan beranak pinak di pantai utara Jawa. Dan seperti kebanyakan warga baru, diantara mereka ada yang baik, santun, dan ada juga yang berprilaku tidak mengenakkan. Sebagian pendatang yang menyebalkan tersebut sebenarnya sudah diwaspadai oleh beberapa pejabat teras, namun apa mau dikata, toh mereka adalah warga-dan kerabat Istri sang Raja Brawijaya juga. Toh, hubungan mesra raja dan permaisuri Tan Eng Kian sangat baik, hingga sang permaisuri mengandung anak sang raja.

Namun atas suatu kejadian, sebelum melahirkan Tan Eng Kian diceraikan oleh Raja dan kemudian diserahkan kepada Adipati Arya Damar di Palembang untuk dipersuntingnya. Suatu kehormatan bagi Arya Damar yang seorang Pejabat Muslim Majapahit bisa mendapatkan janda raja. Untuk diketahui, Arya Damar sendiri juga seorang peranakan China dari Hubungan Para Raja Majapahit dan Warga Palembang Keturunan China yang juga merupakan keturunan Pengikut Laksamana Cheng Ho (Laksamana China Muslim yang berlayar ke Nusantara 2 abad sebelumnya). Dari pernikahan Arya Damar dengan Tan Eng Kian, lahirlah keturunan2 raja Majapahit dan Kesultanan Jawa berikutnya, yang paling terkenal adalah Raden Fatah yang kemudian menjadi Pendiri Kerajaan Islam Demak.

Seperti apa rupa Permaisuri Tan Eng Kian?
Tak ada lukisan khusus yang menyebutkan seperti apa rupa Tan Eng Kian. Tapi ada baiknya kita cek mulustrasi berikut yang memancarkan rupa yang cantik khas wanita China, menawan, smart, dan santun seperti gambar2 dibawah :

Spoiler for Ilustasi Muka Tan Eng Kian /:kiss/:


Cakep kan brow?
emoticon-Kiss


2. Dwarnawati atau Damarwati


Kita tahu bahwa Kerajaan Majapahit memiliki imperium yang cukup luas. Ia merupakan kerajaan besar di Asia Tenggara pada masa jayanya. Membentang dari Pesisir Vietnam - Kamboja, Sebagian Pulau Sumatera, sebagian besar Tanah Jawa, Pesisir Timur dan Barat Kalimantan, Hingga ke wilayah Maluku sekarang.

Dan tersebutlah di catatan sejarah, ada sebuah kerajaan kecil bernama Champa diwilayah pesisir Vietnam (ada yang menyebut di pesisir Kamboja) sekarang. Di pertengahan abad ke-15 kerajaan ini memeluk Islam setelah menerima dakwah ulama Syeikh Ibrahim Samarkand. Seiring dengan hubungan baik antara Kerajaan Champa dan Majapahit, Raja Champa mengutus putri bungsunya : Dewi Dwarnawati atau biasa dikenal Damarwati ke kerajaan Majapahit. Beliau datang ke Trowulan bersama beberapa utusan yang juga membawa banyak upeti sebagai tanda kesetiaan Champa.

Dewi Dwarnawati berparas elok khas Indo-China. Ia juga tak kalah pintar dengan permaisuri sebelumnya (Tan Eng Kian), namun Dwarnawati lebih visioner dan berkharisma. Lagi-lagi Raja Majapahit terpanah hatinya, kali ini oleh kemuliaan Putri Champa ini. Ia pun berniat mempersunting Dwarnawati dan ihwal ini terlaksana. Hanya saja, momen ini terasa kurang pas karena terjadi saat Tan Eng Kian sedang hamil tua. Namun demi melancarkan pernikahannya dgn Dwarnawati, Raja Brawijaya menceraikan Tan Eng Kian lalu menyerahkannya ke Adipati Arya Damar di wilayah Palembang. Disana Tan Eng Kian diterima dengan baik lalu menikah dengan Arya Damar. Kebetulan Arya Damar juga berdarah keturunan China dari perkimpoian kakeknya seorang pejabat tinggi Majapahit dengan gadis dinasti Ming juga. Tentu saja pernikahan mereka dilangsungkan setelah si wanita cantik itu melahirkan anak hasil perkimpoiannya dengan Brawijaya.

Dwarnawati sangat memikat Brawijaya hingga sang raja begitu lunak dengan permaisurinya yg satu ini. Hingga ia mengabulkan berbagai kebijakan strategis, seperti memberi pusat syiar Islam di tanah Jawa untuk pertama kalinya. Saat itu ia meminta wilayah Ampelphenda -kawasan Ampel- atau surabaya sekarang dijadikan wilayah otonomi para muslimin. Disana ia meminta kerajaan membangun padepokan / asrama muslim. Disamping itu ada beberapa kebijakan lainnya pro-Islam, tokoh Dewi Dwarnawati sangat harum dimata aktivis dan ulama Islam kala itu, namun tidak bagi pejabat Majapahit yang non-muslim. Sosok inilah yang menjadi penggerak signifikan pertumbuhan Islam di Pulau Jawa sebelum order para Wali Songo muncul. Sekalipun 1 abad sebelumnya komunitas muslim sudah beredar di kerjaan Majapahit Jawa, tapi mereka adalah minoritas yang agamanya tidak dianggap sebagai agama kerajaan Majapahit Jawa. Maka atas pengaruh dan kebijakannya, Dewi Dwarnawati adalah pelopor pergerakan Islam di intern Majapahit itu sendiri. emoticon-Smilie

Seperti apa kira-kira rupa Dewi Dwarnawati?
Well, lagi-lagi tak ada lukisan yang memastikan wajah Dwarnawati. Namun jika ia adalah wanita indo-China, yaitu wanita yg menetap dikawasan Asia Tenggara bagian Mainland, maka bisa kita bayangkan keelokan rupanya pada ilustrasinya sebagai berikut :

Spoiler for Wajah Khas Indo-China (Champa - Vietnam - Kamboja):


Semoga berkenan ngasi :beer
Hitung-hitung nambah Ilmu
Diubah oleh suarabenar 03-07-2017 05:59
anasabila4iinchtien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
137.2K
399
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan