Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Presiden Bayar Zakat lewat Baznas



PRESIDEN Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla membayar zakat penghasilan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang membuka layanan di Istana Negara, Jakarta, kemarin.



Zakat Presiden dan Wapres diterima langsung oleh Ketua Baznas Bambang Sudibyo.



Presiden Jokowi membayar zakat penghasilan senilai Rp45 juta dari dasar pengenaan zakat atau penghasilan setahun yang mencapai Rp1,8 miliar.



Beberapa jajaran Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Jaksa Agung M Prasetyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga ikut menunaikan membayar zakat.



Bambang mengapresiasi langkah Presiden dan Wapres serta pejabat pemerintahan yang membayar zakat melalui Baznas.



"Langkah ini akan menjadi sebuah teladan kepada seluruh masyarakat bahwa zakat adalah kewajiban bagi umat muslim yang harus ditunaikan melalui badan resmi pengelola zakat nasional," ujar Bambang.



Bambang menambahkan pembayaran zakat melalui Baznas juga dilakukan 10 gubernur, yaitu gubernur Jawa Barat, Banten, Lampung, Jambi, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Aceh, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Kalimantan Timur.



Mereka menyalurkan zakat melalui Baznas Provinsi.



Bambang memastikan penyaluran zakat itu tepat sasaran.



Payung hukum pengelolaan zakat oleh Baznas jelas, yakni Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.



Baznas mengembangkan berbagai program pemberdayaan dalam menyalurkan zakat.



Misalnya, Rumah Sehat Baznas, yakni penyedia layanan kesehatan gratis bagi warga kurang mampu yang kini sudah berdiri di lima kota.



Selain itu, Baznas mendirikan Zakat Community Development (ZCD) atau program pengembangan komunitas.



Bambang mengatakan kepercayaan masyarakat muslim kepada Baznas terus meningkat.



Hal itu dibuktikan dengan jumlah penghimpunan zakat yang terus naik.



Pada 2016, Baznas mengumpulkan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sebesar Rp5,017 triliun.



Jumlah itu naik signifikan daripada 2015 yang nilainya Rp3,65 triliun.



Laku Pandai



Pada kesempatan itu, Jokowi meluncurkan pembayaran zakat melalui agen Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).



Laku Pandai merupakan program Otoritas Jasa Keuangan untuk menyediaan layanan perbankan atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen).



Program itu didukung penggunaan sarana teknologi informasi.



OJK bekerja sama dengan Baznas meningkatkan literasi dan inklusi keuangan zakat di masyarakat.



Upaya yang dilakukan salah satunya yakni dengan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nontunai melalui agen Laku Pandai.



Sementara itu, di Bandung, Ketua Baznas Provinsi Jawa Barat Arief Ramdhani menyatakan, pada bulan puasa ini, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar zakat.



"Jaringan kami sampai ke tingkat kelurahan dan kecamatan. Di masjid membentuk UPZ, Unit Pengumpul Zakat," kata Arief saat menggelar Gerakan Sadar Zakat, Menuju Kebangkitan Zakat, di Bandung, Selasa (13/6). (Try/BY/H-3)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...nas/2017-06-15

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Alquran Tuntunan Hidup Sehari-hari

- Diet Gadget

- Ramai-Ramai Geber Program Layanan

0
477
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan