paanjoelAvatar border
TS
paanjoel
Pabrik Like Digerebek Polisi, Polisi Sita 400 iPhone dan 300ribu Sim Card

Via The Verge

Polisi Thailand menggerebek rumah kontrakan di dekat perbatasan Kamboja yang berisi tiga laki-laki yang menjalankan usaha yang kita sebut "Pabrik Like".

Pada hari Minggu, tanggal 11 Juni, tiga warga negara China Wang Dong (33), Niu Bang (25), dan Ni Wenjin ditangkap polisi di dua rumah kontrakan di daerah Ban Mai Nong Sai, Aranyaprathet, Thailand. Di rumah kontrakan ini, ditemukan rak logam yang dipasangi ratusan kabel iPhone 5S, 5C, dan 4S yang dihubungkan ke monitor komputer.

Polisi Thailand menyita 474 iPhones, 347.200 kartu SIM yang tidak terpakai milik operator telepon seluler Thailand, 10 komputer / laptop, dan sejumlah elektronik lainnya sebagai barang bukti.

Awalnya polisi menduga rumah sewaan yang berada di perbatasan Kamboja itu digunakan sekelompok orang untuk menjalankan bisnis call center palsu untuk praktik penipuan.

Berbekal dugaan tersebut, kepolisian dan tentara pun melakukan penggerebekan.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari The Verge, Rabu (14/6/2017), setelah diinterogasi para tersangka itu kemudian mengaku bahwa mereka dibayar oleh sebuah perusahaan China untuk menjalankan akun bot di WeChat.

Akun bot tersebut dipakai untuk memproduksi " Like" dan menaikkan engagementterkait berbagai produk yang dijual secara online di China.

Ketiga pria itu mendapatkan bayaran 150.000 baht atau sekitar Rp 58,7 juta per bulan untuk menjalankan tugasnya memproduksi engagement dan Like palsu di WeChat. Mereka memilih markas operasional di Thailand karena biaya telekomunikasi yang cenderung murah.

Saat ini, ketiga tersangka itu ditahan pihak berwenang Thailand dengan berbagai tuduhan, mulai dari tinggal melebihi batas waktu visa, bekerja tanpa izin, hingga soal pemakaian kartu SIM tak terdaftar.


Foto via Bangkokpost.

"Mereka didakwa karena bekerja tanpa izin dan menyelundupkan barang ilegal," kata petugas imigrasi Kolonel Ruengdet Thammana, di mana barang ilegalnya merujuk pada telepon genggam, seperti dikutip dari Asia One, Rabu (14/6/2017).

Pabrik 'like' hanyalah salah satu dari banyak penipuan online yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi momok utama bagi raksasa media sosial.

Sejumlah pabrik 'like' mengendalikan puluhan ribu akun media sosial palsu yang dapat diprogram untuk memberikan 'like' sebuah laman atau posting.

Pabrik tersebut biasanya digunakan oleh orang-orang biasa dan politisi yang ingin meningkatkan kepopuleran mereka.

Selain itu, 'jasa' tersebut juga digunakan perusahaan untuk memastikan produk diprioritaskan tampil dalam media sosial -- karena mendapat banyak 'like', serta penulis berita hoax yang berusaha mencapai daftar 'paling banyak dibaca'.

VIDEO PENGGEREBEKAN:





Sumber: Bangkokpost| The Verge | Kompas.com | Liputan6.com
Diubah oleh paanjoel 14-06-2017 09:47
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
56K
328
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan