Bismillah..
Selamat Pagi Agan-Agan

Bicara mengenai kiamat, pasti kita selalu merujuk pada apa yang tersirat pada kitab suci. Misalkan dalam Al-qur'an dijelaskan
“Hari Kiamat” (1)

“Apakah hari Kiamat itu?” (2)

“Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?” (3)

“Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran” (4)

“Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan” (5) (QS. Al-Qori’ah ayat 1-5)



Namun ada sebagian kaum beranggapan bahwa kiamat terjadi ketika radiasi nuklir, wabah penyakit, bencana alam, kebangkrutan ekonomi global, kerusuhan raksasa, dan runtuhnya pemerintahan. Kombinasi alurnya bisa bermacam-macam, mulai dari perang nuklir yang membunuh jutaan manusia dan membumihanguskan kota-kota besar. Menyusul kemudian runtuhnya struktur pemerintah, kelangkaan sarana medis, terputusnya jalur distribusi kebutuhan pangan dan keseharian, yang akhirnya menyebabkan kerusuhan dan penjarahan.



Yup kaum tersebut disebut kaum survival yang merupakan kaum kaya dari negeri paman sam yang melakukan praktik-praktik antisipasi bencana. Survivalisme, demikian istilah yang digunakan untuk menyebut praktik-praktik antisipasi bencana ini, merupakan subkultur yang tengah marak di Amerika Serikat dan turut disuburkan krisis ekonomi nasional, ketidakstabilan politik dunia, dan perubahan iklim. Namun, akarnya sosialnya ternyata sudah bisa ditemukan puluhan tahun silam. Perang Dingin, misalnya, mendorong sejumlah orang merancang serangkaian metode untuk bertahan hidup di tengah ancaman bahaya radiasi seandainya terjadi serangan nuklir.

Dengan di prediksi akan terjadi kejadian seperti demikian sejumlah investor pun telah melirik pembangunan bungker sebagai lahan bisnis baru. Seperti dilansir dari CNN Vicino adalah CEO Vivos, perusahaan pembangun dan pengelola bungker-bungker canggih di seluruh dunia. Gary Lynch, general manager Rising S, perusahaan pembikin bungker di Texas, mengatakan pada 2016 penjualan bungker perusahaannya tumbuh sampai 700 persen sejak 2015. Sejak Trump terpilih, penjualan total meningkat 300 persen.



Tak hanya vivos, CNN menyebutkan, dengan pasokan pangan dan sumber energi, bungker-bungker ini bisa bertahan selama beberapa generasi dan memanjakan penghuninya dengan banyak sarana hiburan, fasilitas kesehatan lengkap, layaknya kediaman para super kaya. Survival Condo, perusahaan asal Kansas, merombak bungker-bungker bikinan pemerintah pada tahun 1960an yang tidak terpakai lalu menjualnya lagi



Penasaran gan product2 nya perusahan bunker itu kayak gimana, tengok gan









Namun dengan ada nya proyek bunker secara besar-besaran, Sebagian besar dari mereka juga konservatif, tidak semua kalangan survivalis berkocek tebal sehingga mampu membangun bungker. Sebagian besar adalah kelas menengah di kota-kota besar yang—seandainya bencana kemanusiaan terjadi hanya akan mengandalkan kotak P3K, galon-galon air dalam kemasan, makanan kaleng, serta baterai portabel untuk sumber energi dan tentu, senjata api.

Lalu bagaimana dengan negara kita Indonesia, apakah ada investor atau kaum kaya yang akan melakukan pembangunan bungker sebagai lahan bisnis baru?
Kalau agan tahu tolong komen gan

artikel aseli nya di mari gan


Terima kasih banyak gan sudah mampir
Kalau agan tidak berkenan, ane ga perlu rating dan cendol dari agan. Agan udah baca thread ane aja udah seneng banget