linggarpangestuAvatar border
TS
linggarpangestu
Serumen Bagian Penting dari Pendengaran
Seluruh mamalia termasuk manusia memiliki serumen/ear wax di saluran telinga mereka. Orang Indonesia mengenalnya dengan kotoran telinga padahal serumen atau ear wax ini merupakan bagian penting dari pendengaran Anda. Istilah medis untuk ear wax/kotoran telinga adalah serumen. Serumen hanya diproduksi di bagian terluar saluran telinga. Kelenjar minyak (sebaceous glands) dan kelenjar telinga bekerjasama membentuk serumen. Ditambah potongan rambut, sel-sel mati dan kotoran-kotoran yang masuk telinga maka terbentuklah serumen.

Spoiler for ilustrasi:


Fungsi utama serumen yaitu sebagai pelumas telinga. Banyak orang yang percaya bahwa serumen juga berfungsi mencegah serangga masuk ke kepala, namun hanya sedikit orang yang menduga bahwa serumen berfungsi sebagai antibiotik.

Pada tahun 1980, para peneliti NIH yaitu Tuu-Jyi Chai dan Toby C. Chai mengumpulkan serumen dari 12 orang lalu dicampur dengan cairan alkohol. Setelah itu campuran serumen dan alkohol dipertemukan dengan beberapa strain bakteri. Hasilnya serumen mampu membunuh beberapa strain bakteri dengan persentase 99% termasuk bakteri H. influenzae dan sejenis bakteri E. Coli yang dinamakan K-12. Tipe E. Coli lainnya dan bakteri jenis Streptococcus dan Staphylococcus lebih resistan terhadap serumen dengan angka mortalitas antara 30-80%.

Penelitian pendukung lainnya adalah penelitian yang dilakukan di Jerman pada tahun 2011. Penelitian tersebut menemukan bahwa ada 10 peptida ditemukan di dalam serumen yang mampu mencegah bakteri dan jamur berkembang di dalam telinga. Para peneliti berargumen bahwa infeksi saluran telinga adalah akibat dari gagalnya sistem pertahanan serumen.

Namun penelitian tahun 2000 di Universitas La Laguna Canary Island memiliki hasil yang berbeda dengan dua penelitian sebelumnya. Penelitian ini menemukan bahwa serumen mendukung pertumbuhan bakteri di dalam telinga, salah satunya strain bakteri E.Coli. Yang perlu diperhatikan dan mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan adalah jenis serumen yang digunakan sebagai bahan penelitian. Penelitian tahun 1980 dan 2011 menggunakan serumen jenis kering, sedangkan penelitian tahun 2000 menggunakan serumen jenis basah. Perbedaan jenis serumen itulah yang mungkin membedakan fungsi antimicrobial.

Yang membuat jenis serumen seperti apa yang Kamu miliki ditentukan oleh satu huruf yang ada di dalam satu gen. Gen yang dimaksud adalah ABCG11. Kalau gen yang Kamu miliki memiliki huruf A dan bukan G maka kemungkinan besar jenis serumen adalah kering. Dari serumen pun bisa ditentukan pola penyebaran penduduk di zaman purbakala. Kaukasian dan African kebanyakan memiliki serumen basah, sedangkan Asia Timur kebanyakan memiliki serumen telinga kering. Sedangkan para penduduk Asia Tengah, Asia Minor, suku pribumi Amerika (Indian), suku Inuit, dan penduduk di kepulauan Pasifik memiliki proporsi yang seimbang untuk dua jenis serumen.

Pada dasarnya telinga kita tidak perlu dibersihkan karena serumen akan keluar dengan sendirinya dari saluran pendengaran. Apalagi membersihkan telinga dengan cotton bud sangat riskan merusak gendang telinga. Selain itu cotton bud bisa-bisa malah mendorong serumen lebih ke dalam lagi, belum lagi ada kemungkinan kapas di cotton bud terlepas dari lidinya dan tertinggal di dalam telinga. Oleh karena itu jika Anda ingin membersihkan telinga lebih baik serahkan kepada professional saja. Biasanya dokter akan menggunakan minyak almond atau minyak zaitun untuk melunakkan serumen lalu telinga diirigasi untuk mengeluarkan serumen. Sampai saat ini belum ada kesepakatan medis yang menyatakan bahan pelembut apa yang terbaik untuk serumen atau apakah ini merupakan cara terbaik membersihkan telinga.

Satu hal lagi yang perlu dihindari adalah lilin telinga (ear candling). Lilin telinga adalah sejenis lilin yang terbuat dari paraffin yang dibakar di atas telinga. Panas lilin akan menarik serumen keluar dari saluran telinga sehingga mudah dibersihkan. Tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung penggunaan lilin telinga dan lilin yang menetes bisa saja mengenai gendang telinga dan menimbulkan kerusakan pada pendengaran Anda. Jadi lebih baik hindari lilin telinga.

Sumber: http://kenalipendengaranmu.com/pende...dalam-serumen/
0
18.4K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan