lailasaswatiAvatar border
TS
lailasaswati
Kantong Ramah Lingkungan Berbahan Baku Singkong Mulai Dikembangkan


TANGERANG, KOMPAS.com - Permasalahan sampah plastik tengah dicari solusinya. Selain menyebabkan pencemaran lingkungan, sampah plastik juga menjadi sampah yang sulit terurai oleh alam.

Guna mengatasi hal tersebut kini tengah dikembangkan kantong ramah lingkungan atau yang dikenal biodegradable plastic yang menggunakan bahan dasar tapioka atau singkong.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke PT Inter Aneka Lestari Kimia dan PT Harapan Interaksi Swadaya guna melihat pengembangan inovasi Biodegradable Plastic atau kantong ramah lingkungan di Balaraja, Tangerang, Senin, (8/5/2017).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan industri kantong ramah lingkungan dalam memproduksi kantong alternatif.

Menurut Airlangga, kebutuhan terhadap plastik dan isu lingkungan serta konsumsi plastik di sektor industri telah menjadi hal yang tak dapat dihindari.

Salah satunya sektor industri makanan dan minuman, sangat bergantung kepada penggunaan plastik, khususnya untuk kemasan karena sifat plastik yang lebih ringan, fleksibel, dan murah dibandingkan dari material kaca dan logam.

“Upaya terbaru yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan dukungan pengembangan biodegradable plastic, sejenis plastik yang mudah terurai secara alami," kata Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, produksi sampah plastik Indonesia sekitar 5,4 juta ton per tahun yang merupakan 14 persen dari total timbunan sampah nasional.

Sebagian besar sumber sampah plastik berasal dari botol PET, kemasan flexible, dan kantong belanja plastik.

Hingga akhir 2016, Indonesia tercatat sebagai kontributor sampah plastik di laut urutan kedua terbesar di dunia. Menurut Airlangga, ke depannya pemerintah akan mendorong penggunaan kantong ramah lingkungan sebagai plastik kemasan.

"Perlu ditingkatkan ke plastik packaging untuk consumer product seperti kemasan roti, permen, kopi. Sekarang kami lagi dorong regulasi untuk supermarket pakai produk yang ramah lingkungan," kata Menperin.

Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, biodegradable plastic dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan lingkungan akibat sampah plastik, karena jauh lebih cepat terurai secara alami dibandingkan plasik konvensional.

"Untuk itu pemerintah mendorong pengembangan teknologi ini," kata Achmad.

Biodegradable plastic merupakan sebuah inovasi yang tergolong baru, yang produknya berupa kantong serupa plastik. Dalam proses produksinya, biodegradable plastic tidak menggunakan polyethylene ataupun polyprophylene, sebagaimana plastik konvensional.

Biodegradable plastic diproduksi menggunakan bahan dasar nabati yaitu singkong cassava.

Link : http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...i.dikembangkan

Quote:
0
3.3K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan