BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Aplikasi eror, puluhan nasabah Mandiri kebobolan

Petugas beraktivitas di Unit Pengelolaan Kas Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (25/4).
Layanan perbankan daring milik Bank Mandiri, Mandiri Online, mengalami gangguan pada akhir pekan kemarin.

Sejumlah nasabah kemudian membanjiri akun Twitter resmi Bank Mandiri (@bankmandiri) dengan beragam keluhan. Terselip di antaranya adalah laporan kehilangan dana.

Katadata menyebut sekitar 90 nasabah pengguna layanan yang baru diluncurkan 21 Maret 2017 kemarin itu mengalami kehilangan dana hingga ratusan juga rupiah. Nasabah mendapati dananya telah ditransfer ke beberapa rekening di bank berbeda.

Salah satu nasabah yang mengaku kehilangan dana adalah Subekan, dengan total mencapai Rp69,2 juta. Awal mula pria ini menyadari rekeningnya kebobolan adalah saat menerima pesan singkat dari nomor resmi bank Mandiri, 3355, yang berisi laporan transaksi pada Kamis (4/5/2017), sekitar pukul 12.00 WIB.

Pesan diterimanya dalam empat tahap. Masing-masing tiga kali dengan transaksi sebesar Rp20 juta, dan satu transaksi terakhir sebesar Rp9,2 juta.

Subekan, menurut pengakuannya pada Liputan6.com, tidak merasa melakukan transaksi apa pun karena saat itu dirinya tengah dalam perjalanan menuju Purwodadi, Jawa Tengah.

Sekretaris Perusahaan Mandiri, Rohan Hafas menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi terkait masalah ini. Mandiri pun sempat menonaktifkan layanan ini pada Jumat (5/5/2017), meski satu hari setelahnya layanan kembali diaktifkan.

Dugaan sementara Rohan, layanan ini mengalami gangguan sistem (system corrupt). Jika dugaannya benar, bisa jadi dana nasabah sebenarnya tidak hilang. Dan jika kondisinya benar demikian, maka Bank Mandiri akan mengembalikan dana nasabah yang hilang tersebut.

Meski begitu, Rohan tidak menutup kemungkinan raibnya dana nasabah terjadi karena pembobolan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gatot Trihargo menegaskan, jika kesalahan terjadi dari pihak Mandiri, maka dana nasabah yang hilang akan pasti digantikan.

"Ada jaminan dari (Bank) Mandiri, kalau ada dana yang hilang jangan khawatir. Kalau itu kesalahan bank, maka akan diganti oleh Bank Mandiri," terang Gatot, dalam KOMPAS.com.

Gatot menyatakan pula bahwa manajemen Bank Mandiri sudah melakukan komunikasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku otoritas sistem pembayaran dan perbankan.

Mandiri Online merupakan layanan baru yang menggabungkan antara layanan mobile banking dengan internet banking. Rohan menuturkan bahwa "Mandiri Online" memang saat ini masih dalam soft launching sehingga memang perlu dilakukan beberapa penyesuaian.

"Dalam monitoring, kami menemukan adanya sedikit penyesuaian yang perlu dilakukan terhadap sistem, dan penyesuaian itu telah selesai," ujar dia. Karena kekeliruan sistem tersebut, terdapat kesalahan data terhadap 97 nasabah.

Oleh karena "Mandiri Online" yang masih bersifat soft launching, Rohan mengatakan nasabah masih tetap dapat menggunakan perbankan daring Mandiri lainnya seperti layanan "Mandiri Mobile", "Internet Banking" ataupun "SMS Banking".

Kasus kesalahan teknis pada sistem perbankan memang sering terjadi. Tidak sedikit nasabah yang dananya tiba-tiba hilang, namun juga tak sedikit nasabah yang tiba-tiba menerima kucuran dana dengan nilai yang tak terduga.

Salah satunya yang pernah terjadi pada warga Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau, 2016 silam. Tomedy (32) seketika kaget melihat saldo rekeningnya di Bank Mandiri yang tiba-tiba bertambah menjadi Rp100 triliun. Padahal, uang di rekening tabungannya tak sampai Rp500.000.

Tomedy baru menyadari hal tersebut saat dirinya hendak menyetorkan uang Rp250.000 ke mesin setor tunai milik Mandiri.

Sejatinya, setiap dana nasabah yang hilang karena kesalahan teknis dari bank dapat digantikan utuh kembali. Sebab, perbankan memiliki cadangan dana yang bisa digunakan.

Pengamat Perbankan yang juga mantan bankir Sigit Pramono menjelaskan, cadangan dana selalu disiapkan bank untuk mengantisipasi berbagai risiko operasional. Besaran cadangan dana tergantung keperluan dan kemampuan masing-masing bank.

"Tetapi penentuan cadangan biasanya dipengaruhi oleh pengalaman bank di masa lalu terhadap risiko operasional tertentu," ujarnya.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...diri-kebobolan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Google Earth rekam penjara dan istana mewah di Korea Utara

- Ahok, Anies, dan debat tim sinkronisasi

- PBB puji kemajuan HAM Indonesia

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan