yotkcAvatar border
TS
yotkc
Strategi Marketing Baru di Era Digital Indonesia
ORIGINAL POST BY YOUNG ON TOP - youngontop.com
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Agan pasti sudah kenal dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook, Twitter, AirBnb, StumbleUpon, Zynga, Reddit dan LinkedIn. Mereka semua adalah perusahaan teknologi yang bernilai milyaran dollar.

Hebatnya, ketenaran perusahaan-perusahaan tersebut dibangun dalam waktu kurang dari 10 tahun. Dan orang-orang yang melakukan ini menggeser marketing tradisional menjadi sekumpulan strategi yang lebih ke arah teknis engineering dan product development.

Strategi inilah yang membuat perusahaan-perusahaan tersebut bisa sukses besar-besaran.

Nah marketer yang melakukan hal ini disebut growth hacker.

Bagaimana mereka melakukannya? Apa rahasianya? Bagaimana cara kerja growth hacking tu?

Kita akan membahasnya langsung dengan para ahlinya yang telah membantu kemajuan perusahaan yang bernilai milyaran dollar ini.

Metode growth hacking bisa diterapkan pada bisnis apapun atau produk apapun yang diluncurkan seseorang.

Product Market Fit


Semuanya dimulai dengan Product Market Fit

Tidak ada gunanya memasarkan produk tanpa product market fit

Sejak dulu, marketing dilakukan setelah suatu produk selesai dikerjakan. Hasilnya marketer seringkali dipaksa untuk mempromosikan produk yang tidak diterima pasar. Dan alasan kenapa marketer tidak ikut berkontribusi pada product development adalah mereka tidak tertarik atau tidak memiliki keahlian untuk melakukannya.

Namun, growth hacking mengubah ini, ungkap Josh Elman, seorang growth hacker di awal berdirinya Twitter. “Growth hacking adalah ketika agan fokus memahami pengguna dan bagaimana mereka menemukan dan mengadopsi produk agan, dengan begitu agan bisa membangun fitur yang membantu agan mendapatkan dan mempertahankan lebih banyak pengguna, daripada menghabiskan sejumlah uang pada marketing.”

Aaron Ginn, growth hacker di StumbleUpon, menjelaskan bahwa growth hacking memiliki tujuan marketing yang didorong oleh produk. Dalam kata lain, jangan hanya fokus memasarkan produk, tapi cobalah membangun produk yang mudah dipasarkan. Hal seperti ini lah yang menjadi faktor penting pada pertumbuhan AirBnb dan Zappos. Mereka adalah perusahaan yang hebat, memiliki solusi yang dibutuhkan dan unik pada suatu masalah; itulah kenapa produk mereka bisa memasarkan dengan sendirinya dalam skala yang besar.

Growth hacker mencoba untuk meraih Product Market Fit, yaitu suatu produk yang diciptakan dengan sempurna untuk memenuhi kebutuhan sejumlah orang yang telah didefinisikan (targeted audience). Sebagai investor, Marc Andreesen mengatakan, “anda selalu bisa merasakan ketika product market fit tidak terjadi/berhasil.”

Jika tidak berhasil, berarti kesalahan terletak pada produknya, bukan marketer-nya. Sebagian besar growth hacker akan mengatakan bahwa tidak ada gunanya memasarkan produk tanpa product market fit. Jadi, daripada mengobrak-abrik ide agan sampai berhasil, alangkah lebih baik jika agan mejalankan survei, tes, iterasi dan perbaiki. Lalu, agan akan bisa merasakan hasilnya yang luar biasa.

Sekarang, temukan growth hack agan.



Setelah produk agan diuji coba dan dikembangkan untuk audience yang spesifik, apa langkah selanjutnya?

Andrew Chenmendefinisikan mindset growth hacker: “startup teknologi tidak menginginkan awareness. Mereka ingin user, customer, dan klien. Pekerjaan seorang growth hacker adalah untuk melakukan hacking pada growth, melalui cara yang memungkinkan, seperti A/B test, landing page, viral factor, email dan open graph.”

Hacking adalah memanfaatkan celah dan peluang yang tidak dilihat banyak orang. Seperti Spotify dengan integrasi Facebook mereka. Seperti AirBnb ketika mereka “membajak” Craiglist untuk mendapatkan pengguna baru dan traffic. Seperti Zynga dengan iklan online yang murah dan bisa dimainkan di Facebook. Tim Ferris juga melakukan hal yang sama yaitu dengan memberikan bagian dari buku terbarunya secara cuma-cuma di BitTorrent dan sebagai hasilnya, bukunya terjual sekitar 250.000 buah.

Seperti yang telah dikatakan Ginn, growth hacking adalah sebuah mindset, bukan toolkit. Lupakan press release atau periklanan. Mari temukan suatu cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan dari produk kita.

Seperti yang digambarkan oleh product manager Twitter, Paul Rosania, pekerjaan growth hacker adalah menguji banyak ide, mengoptimasi kesuksesan secara terus-menerus dan dengan cepat menyingkirkan hal yang tidak berguna.Growth tidak bisa dilakukan hanya dengan satu cara saja.

Kuncinya adalah selalu siap untuk langkah selanjutnya.


Viral



Setelah agan menarik pengguna pertama agan masuk, agan harus bertanya: “Bagaimana cara kita mendapatkan pengguna lebih banyak lagi?” Pendekatan yang paling scalablea dalah membuat initial user (pengguna awal) agan untuk melakukannya.

Coba contoh Hotmail, mungkin ini adalah contoh viral marketing yang terbaik dan yang paling awal terjadi. Tim Draper, investor pertama Hotmail, menekan para founder untuk menambahkan “PS I Love You. Get Free Email” di bagian bawah dari setiap email. Hasilnya? Satu juta pengguna dalam enam bulan. Dan dalam setahun, menjadi 10 juta pengguna.

Paul Graham pernah menjelaskan kenapa ia lebih suka perusahaan dengan founder yang lebih dari satu. Artinya, setidaknya ada satu orang lagi yang mau memakai/membeli ide mereka dan dengan begitu mereka bisa meyakinkan orang lain. Tidak semua produk akan menjadi viral seperti video Youtube, tapi kesuksesan akan selalu bergantung dari word of mouth. Pekerjaan growth hacker adalah mengembangkan produk yang ingin digunakan oleh orang dan mendorong prosesnya agar bisa terjadi dengan sangat cepat dan secara terus-menerus.

Seperti Dropbox yang menawarkan storage yang lebih besar dengan mereferensikannya ke teman-teman agan.

Dalam kata lain, agan bisa terus memperbaiki produk agan sampai tingkat sharing-nya naik. Agan tidak bisa hanya membangun sesuatu dan berharap produk itu akan menjadi viral. Sesuatu yang menjadi viral dan menyebar dari orang ke orang lainnya bukanlah hasil dari penempatan tombol “like” dan tombol “tweet” yang baik.

Itulah tugas dari seorang growth hacker untuk menjadikan produknya viral.

Jika Agan ingin belajar lebih lanjut mengenai Growth Hacking Mindset, Yuk ikut Mentoring Online dengan Mas Riyeke (Praktisi Growth Hacking lebih dari 15 Tahun) | Founder Ipaymu) di 10 April 2017, kalo tidak bisa Online jam segitu ga perlu khawatir gan, Agan bisa tonton video ulangnya di Channel Connext. Selain itu Agan juga bisa dapet mentoring dari Mentor lainnya seperti Mas Nofri (VP Perform Marketing GoJek) di 19 Mei, Enny Rahmita (Amazing Slide Presentation) dan 28 Kelas Online lainnya yang Agan dapatkan cukup bayar 60rb untuk 1 Tahun

Ya Benar, Selama 1 Tahun kamu akan mendapatkan lebih dari 30 Materi dengan Pembahasan detail seputar Pengembangan Diri, Bisnis dan Karir bersama dan kamu mendapatkan Video Ulang dari Mentoring sebelumnya seperti Danny (CMO Dagelan), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), Frans Budi Pranata (Ex CFO Zalora) dan masih banyak mentor lainnya.

Hanya 60rb untuk 30 Kelas atau Rp, 2000/Kelas nya, Sangat Terjangkau kan?

Daftar Sekarang di 0858.8883.8246 (Whatsapp/SMS) dengan Format: Nama_No Hp_Email



Sumber: Mashable
Diubah oleh yotkc 03-04-2020 12:43
0
36.4K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan