ForexSignal88Avatar border
TS
ForexSignal88
Pasca RBA Meeting, Dolar Australia Membaik
ForexSignal88.com l Jakarta, 03/05/2017 – Pada perdagangan jelang pasar Eropa dibuka, dolar AS mengalami tekanannya dari mata uang Asia Pasifik, khususnya terhadap dolar Australia dan yen setelah bank sentral Australia tidak mengubah kebijakan moneternya.

USDJPY untuk sementara berada di level 111.91 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,82. Untuk mata uang Australia, AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7546, dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7524. Untuk mata uang yuan China atau USDCNY untuk sementara bergerak di level 6,8945setelah tadi pagi ditutup di level 6,8956.

Kondisi kali ini pasar uang di Asia masih bergerak ringan meski bank sentral Australia telah memutuskan kebijakan suku bunga yang tidak mengalami perubahan di sebulan mendatang. Tak berubahnya suku bunga Australia ini sebagai upaya bank sentral mulai melihat perekonomian China yang sudah mulai menghangat sebagai dampak laju pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi China yang mulai membaik.

Meski kali ini data aktivitas pabrikan China mengalami penurunan dibanding Maret lalu, namun level sekarang ini masih merupakan level yang terbaik sejak 5 tahun lalu, sehingga ini juga membuat Reserve Bank of Australia tak mengubah suku bunganya.

Selain itu keputusan RBA kali ini merupakan faktor antisipasi dari Melbourne terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh AS dimana beberapa kebijakan Trump akan membuat pasar perdagangan internasional sedikit berubah strateginya.

Seperti kita ketahui bahwa reformasi pajak Trump minggu lalu sedikit banyak membuat pasar harus mengubah strateginya, apalagi Trump akan merenegosiasi NAFTA. Nampak sekali akibat pernyataan Trump tentang NAFTA di minggu lalu, yen dan China yuan kemarin bergerak tidak bersahabat alias tertekan oleh dolar AS.

Faktor tekanan terhadap yen tidak berhenti disitu saja, hasil penjelasan rapat moneter Bank of Japan juga sedikit merisaukan investor yen, meski BoJ menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jepang kali ini mengalami “ekspansi moderat”, sebuah pernyataan untuk pertama kalinya sejak 9 tahun silam.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang atau real GDP 2017-2018 naik dari 1,5% menjadi 1,6%, target yield obligasi pemerintah 10 tahun di kisaran 0% dan pemberian stimulus ekonomi bernilai ¥80 triliun dalam setahun anggaran. Perkiraan laju inflasi 2018 mengalami penurunan dari 1,5% menjadi 1,4%.

Langkah kebijakan moneter bank sentral Jepang dianggap pasar terlalu hati-hati dan mempunyai kebijakan yang paling lemah diantara bank-bank sentral utama dunia, dimana the Fed saja sudah beberapa kali mengetatkan kebijakan moneternya atau sering melakukan kenaikan suku bunganya, European Central Bank yang akan mulai mengurangi stimulusnya di Juni nanti dan bank sentral Inggris yang juga akan mulai mengetatkan di pertengahan tahun ini.

Data inflasi Jepang mengalami penurunan kembali yaitu di level deflasi atau dibawah 0% sehingga ancaman ekonomi Jepang yang menghangat tidak akan merisaukan pasar.emoticon-Keep Posting Gan emoticon-Cendol Gan

Sumber berita: [URL="http:///www.ForexSignal88.com "]ForexSignal88[/URL], Bloomberg, Business Insider, Business Times, Forex Factory, FXStreet, Investing, Kitco, MarketWatch, Reuters

Sumber gambar: Currencyrates.com
0
418
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan