mangmamas25
TS
mangmamas25
5 Fakta Simpang Susun Semanggi, Calon Ikon Baru Jakarta
Ada yang baru di Jakarta, sebuah simpang yang mempesona. Simpang susun Semanggi menjadi perbincangan karena konstruksinya sudah mencapai 100%. Simpang susun ini memang hanya menyambungkan jembatan berbentuk daun semanggi. Lalu apa yang istimewa dari simpang susun ini? Berikut fakta-faktanya.

Dapat mengurangi kemacetan



Simpang Susun Semanggi diyakini akan mengurangi kemacetan hingga 30 persen. Simpang susun ini bisa digunakan oleh pengendara dari arah Cawang untuk menuju arah Bundaran HI dan pengendara dari arah Grogol menuju ke arah Blok M.

Di sekitar Jembatan Semanggi terdapat dua titik konflik arus. Konflik terjadi ketika dua atau lebih arus lalu lintas saling berpotongan. Titik konflik pertama terdapat di pertigaan Jalan Gatot Soebroto dan Jalan Bendungan Walahar, persis sebelum belokan menuju Jalan Jenderal Sudirman dari arah Gatot Soebroto (Slipi). Konflik arus kedua terjadi di depan Plaza Semanggi. Arus kendaraan yang datang dari arah Slipi menuju Plaza Semanggi berkonflik dengan arus kendaraan dari arah Jenderal Sudirman yang menuju Gatot Soebroto.

Selain itu, pertemuan antara pengguna jalan dari Jalan Gatot Soebroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan Jalan Jenderal Sudirman sering membuat lalu lintas tersendat. Jika simpang susun semanggi sudah bisa dipakai, nantinya kemacetan akan berkurang karena kendaraan dari arah Slipi yang ingin ke arah Blok M bisa naik simpang susun yang terletak sebelum jembatan Semanggi yang melayani kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran HI yang ingin ke Jalan Jenderal Gatot Soebroto dan masuk tol atau masuk Plaza Semanggi. Nantinya tidak ada perpotongan atau konflik dengan pengendara dari arah tersebut. Begitu pula di arah sebaliknya, pengendara dari arah Cawang yang ingin ke Bundaran HI tidak perlu melewati antrean kendaraan dari Jalan Jenderal Sudirman.

Salah Satu Teknologi Jembatan Tercanggih Saat Ini



Deputi General Manager Superintendent Proyek Simpang Susun Semanggi dari Wijaya Karya, Dani Widiatmoko mengatakan, Simpang Susun Semanggi memiliki salah satu teknologi jembatan tercanggih saat ini. Dua flyover yang melingkar ini tersusun dari 333 segmental box girder yang telah dicetak (precast) untuk kemudian disusun. Cetakan harus sama persis antara boks yang satu dengan yang lain, jika meleset sedikit saja, maka tidak akan bertemu sempurna.

Berbeda dari jembatan pada umumnya di Ibu Kota dan Indonesia, Simpang Susun Semanggi memiliki dimensi XYZ, atau tiga dimensi, yakni memiliki ramp on dari bawah kemudian membentang dengan melingkar, dan ramp off atau turunan. Jembatan ini didesain oleh Jodi Firmasyah, ahli jembatan dari ITB yang pernah merancang Jembatan Barelang yang kini jadi ikon Pulau Batam.

Menghabiskan Dana Besar, Namun Bukan dari APBD



Simpang susun semanggi menghabiskan dana sebesar 345,067 miliar rupiah. Meski tercatat sebagai proyek Pemprov DKI Jakarta, namun pembangunan infrastruktur ini sama sekali tak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Proyek ini dibiayai dari dana kompensasi atas kelebihan koefisien luas bangunan (KLB) dari PT Mitra Panca Persada, anak perusahaan asal Jepang, Mori Building Company.

KLB merupakan instrumen penataan ruang yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Menurut UU ini pengembang hanya bisa membangun dengan luas dan tinggi bangunan sesuai ketentuan yang tertuang dalam izin yang diberikan. Apabila ada kelebihan luas bangunan, maka pengembang yang bersangkutan wajib membayar kompensasi atau semacam denda.

Dengan cara ini, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama aliasa Ahok, dapat mendorong para pengembang lebih tertib membangun sesuai izin yang diberikan. Tak hanya itu, Pemprov juga jadi memiliki tambahan anggaran untuk melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah kerjanya. APBD aman Gan, bisa digunakan untuk membiayai program lain yang lebih mendesak nih.

Proses Pembangunannya Tidak Merusak



Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memuji metode pembangunan jembatan simpang susun semanggi yang tidak mengganggu lalu lintas Jalan Gatot Subroto dan tidak merusak keindahan Kota Jakarta. Budi juga memuji arsitektur dan kemajuan dunia konstruksi di Indonesia. Menurut Budi, metode pembangunan Semanggi harus diapresiasi dan menjadi contoh kemajuan dunia konstruksi di Indonesia. Alasannya, pembangunan jembatan lingkar Semanggi menggunakan metode sistem prestige erection segmen box girder. Metode ini pertama kalinya digunakan di Indonesia. Arsitek jembatan Semanggi, Achmad Noerzaman, mengatakan ini adalah proyek prestisius Indonesia dan menandai kemajuan dunia konstruksi.

Selesai Lebih Cepat dari Target



Simpang susun semanggi sudah tersambung 100 persen, lebih cepat dari target awal. Rencana sebelumnya jembatan ini akan diresmikan pada Agustus 2017. Namun menurut Ahok, karena pengerjaannya lebih cepat, maka bulan Juli ini sudah bisa diresmikan Gan. Kini tinggal menyelesaikan pembangunan sisi lainnya, seperti pembuatan jalur masuk dan jalur keluar (on/off ramp) menuju Simpang Susun Semanggi, pemasangan parapet (barier), pelapisan hotmix disertai rambu lalu lintas dan pencahayaan bangunan jembatan. Untuk pencahayaan jembatan akan terintegrasi dengan smart city system. Sehingga pengaturan warna dan pola pencahayaan dapat diatur sesuai tema yang diinginkan. Sebelum diresmikan jembatan juga akan melalui beberapa tahap uji coba.

Wuih, keren ya Gan simpang susun semanggi. Semoga bisa menambah kenyamanan bagi pengguna jalan Jakarta. Dan semoga daerah lain bisa mendapat pembangunan yang baik juga untuk kotanya! Btw, simpang susun semanggi kayaknya kepanjangan deh, kalau boleh dinamain enaknya dikasih nama apa ya?





0
45K
367
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan