tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Politikus PDIP Minta Jokowi Komunikasi dengan DPR Jika Ingin Reshuffle Kabinet



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon angkat bicara mengenai ucapan Presiden Joko Widodo yang menyinggung reshuffle kabinet.

Effendi menuturkan Presiden seharusnya menyatakan adanya reshuffle kabinet melalui DPR.

"Presiden seharusnya menyatakan itu melalui DPR dong, bukan ke publik melalui media tapi melalui DPR," kata Effendi di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Dikatakannya, tanpa ada komunikasi dengan DPR hubungan pemerintah dengan DPR tidak akan berjalan baik.

"Jadi DPR jangan dimandulkan seperti ini, DPR jadi kayak mandul ini," katanya.

Effendi mengaku tak tahu indikator reshuffle kabinet.

Karena Presiden Jokowi tidak pernah menjelaskan target yang akan dicapai pemerintah.

Menurut Effendi, Presiden seharusnya menyampaikan target kementerian kepada DPR.
Sehingga, kementerian yang belum mencapai target dapat dievaluasi.

"Monggo karena kewenangan beliau," kata Anggota Komisi I DPR itu.

Effendi mengingatkan pemerintahan Jokowi bukan saja didukung PDI Perjuangan melainkan banyak partai politik.

Hal itulah yang menjadi alasan Effendi meminta Presiden Jokowi menjelaskan ke DPR bila ingin melakukan reshuffle kabinet.

"Jangan sampai subyektifitas, karena enggak suka, enggak loyal, tahu-tahu sudden death," kata Effendi.

Presiden Joko Widodo menyinggung soal perombakan kabinet atau reshuffle dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Awalnya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017.

Target itu meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

"Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, tukang becak," ujar Jokowi.

"Saya bekerja memang selalu memakai target," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Soal target itu yang mungkin dinilai menteri terlalu tinggi, Jokowi tidak mempersoalkannya.

"Itu urusannya menteri. Setahu saya, target itu harus dapat diselesaikan," ucap Jokowi.

Jika sang menteri tak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...huffle-kabinet

---

Baca Juga :

- Diisukan Mau Mundur, Ini Penjelasan Khofifah

- PAN: Presiden Master Chef-nya

- Jokowi: Hari Ini Tidak Ada Reshuffle, Minggu Ini Enggak Ada, Bulan Ini Juga Enggak Ada

tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.6K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan