mrifaiAvatar border
TS
mrifai
Teruntuk Kamu, Pilkada yang Menguras Jiwa
Pilkada oh pilkada. Hubungan pacaran, pertemanan, bahkan kekeluargaan bisa rusak karenanya. Pilkada DKI ini, hawa panasnya emang berasa banget ya Gan! Ya wajar saja, DKI Jakarta yang merupakan ibukota dari Indonesia jelas mendapat sorotan yang lebih besar dari pilkada di daerah lain.

"Indonesia bukan Jakarta aja kaliiii" , teriak anak-anak di daerah lain.

Itu betul. Tapi jangan salahkan media massa yang lebih banyak menyoroti pilkada Jakarta, karena memang sepenting itu. Karena Jakarta adalah ibukota, yang mau tak mau menjadi 'wajah' dari negara ini, meski kalau mau ditelisik lebih dalam, Indonesia terlalu beragam untuk diwakili oleh Jakarta saja.

Ya, Jakarta memang Daerah Khusus Ibukota. Itulah mengapa banyak orang rela berperang sengit demi menapaki kursi kepemimpinannya. Banyak cara mereka lakukan, sampai baik-buruknya tak lagi dipedulikan. Dengan hari pencoblosan yang semakin dekat, berbagai jurus terakhir dikeluarkan kedua kubu untuk bisa meraih suara hingga detik terakhir.

Adu Program, Hingga Kampanye Hitam



Adu program sudah berlangsung. Antara ketiga kubu, hingga dua kubu yang tersisa. Gak ada program yang benar-benar baru, kita setuju. Tapi yang benar-benar menjalankannya nanti, itu yang kita tunggu. Para paslon bisa membungkusnya dengan berbagai nama, rakyat hanya bisa berharap cemas atas implementasinya. Kampanye hitam menjadi salah satu cara, karena saat terdesak kadang kita menjadi gelap mata. Saling tuduh pembagian sembako, saling tuding dan klaim program, colongan kampanye terselubung, tak kenal tempat, tak kenal waktu. Tak perlu pintar untuk melihat yang benar, kecuali jika otak sudah terselimuti fanatisme semu.

Perang Komentar Hingga Hoax Tersebar



Dunia maya tak kalah panas jelang pilkada. Entah berapa teman yang kita unfriend atau unfollow karena merasa gerah melihat statusnya. Sibuk mengomentari hal-hal, dari yang penting seperti pengambilan kebijakan, sampai perkara sepele seperti botol yang tersaji di meja. "Sebarkan, jangan berhenti di kamu", menjadi jargon para penggiat dunia maya, hingga tak tahu lagi cara menguji kredibilitas beritanya. 'Yang penting seiman, atau yang penting kinerja' menjadi topik utama, hingga lupa esensi bahwa tak harus sama untuk bisa seirama.

Kreatifitas Demi Loyalitas



Sebagian orang yang masih memiliki semangat positif lebih pilih mengandalkan daya cipta. Dari komik hingga musik menjadi media penyampaiannya. Kampanye damai adalah cara mereka membuka mata, bahwa pilkada adalah proses demokrasi yang harus kita nikmati bersama.

Semua Merasa Memiliki Jakarta

Pada akhirnya, Jakarta ini milik siapa? Ada yang ingin tamasya, dan terlalu banyak yang ingin didengar dalam prosesnya. Padahal, hak suara pun tidak dikantonginya. Mungkin, Jakarta terlalu berharga untuk mereka, sementara ada harga lain yang datang setelahnya.

Lelah dengan drama pilkada? Sabar ya, Gan...



Pilkada, oh pilkada. Setelahnya, kita baikan lagi ya?


p.s: anak Jakarta jangan lupa milih, liburan bisa nanti-nanti

sumber: keresahan hati dan kegundahan jiwa
Diubah oleh mrifai 18-04-2017 09:09
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
18.5K
252
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan