Kementerian Agama Kecam Pengusiran Djarot dari Masjid
Selasa, 18 April 2017 | 09:56


Jakarta - Sekjen Kementerian Agama (Kemag) Nur Syam angkat bicara terkait dengan pengusiran calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat oleh sejumlah jemaah seusai melaksanakan salat Jumat di Masjid Jami Al Atiq di Kawasan Tebet Jakarta pekan lalu.

Menurut Nur Syam, tindakan yang dilakukan sekelompok jemaah kepada sesama umat muslim yang akan melaksanakan atau telah melakukan salat tidak dapat dibenarkan secara agama. Tindakan ini sangat tidak etis dan keterlaluan.

"Saya juga membaca selintas berita itu. Jika benar ini sangat tidak etis dan keterlaluan. Seharusnya tidak dilakukan," kata Nur Syam kepada Suara Pembaruan, Selasa (18/4).

Dijelaskan dia, semua umat beragama Islam berhak menunaikan ibadah salat di manapun. Pasalnya, masjid merupakan tempat ibadah yang digunakan untuk siapapun yang beragama Islam untuk melakukan ibadah. Dalam artian menjalankan salat, tidak boleh ada hal-hal yang menghalangi seseorang melakukan ibadah.

Menurutnya, dalam status apa pun pejabat, rakyat jelata ataupun pimpinan negara sebagai umat Islam berhak menjalani ibadah.

Nur Syam menegaskan, seharusnya umat Islam menerima dengan wajar. Selain itu, umat beragama harus mampu memetahkan agama dengan politik. Dalam hal ini, jangan menghakimi seseorang yang berniat untuk beribadah dengan persoalan politik.

Sumber


Dampak Politisasi Masjid yang didengungkan oleh Eep Saefulloh. Timses Anies-Sandi.
Siap-siap aja, kedepannya akan ada 2 jenis masjid (1) Masjid Nastak , (2) Masjid Nasbung.
Yang nggak sealiran, halal untuk diusir.