Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Selalu waspada dan lakukan kroscek sebelum memastikan melakukan transaksi perbankan dengan orang yang baru dikenal.

Sebab, pelaku penipuan akan selalu mengincar dan memanfaatkan kelengahan.

Salah ambil keputusan justru malah merugikan diri sendiri.

Seperti penipuan dengan iming-iming hadiah yang dilakukan lewat komunikasi handphone.

Peristiwa yang dialami Siti Juwariyah (39) ini menjadi salah satu contohnya.

Korban hanya bisa melaporkan penipuan yang dialaminya dengan kerugian mencapai Rp 22 juta.

Korban justru secara tidak sadar melakukan transaksi dengan menstransfer uang ke nomor rekening pelaku.

Baca: Bertolak dari Pekanbaru Menuju Medan, Andi Lala Diperkirakan Tiba di Polda Sumut Sore Nanti

Kasus yang sudah dilaporkan ke Mapolresta Pekanbaru tersebut menurut Kasubah Humas, Ipda Dodi Vivino masih dalam penyelidikan.

Menurut Dodi dalam laporannya, Siti Juwariyah mengatakan awalnya ditelepon oleh seseorang yang tidak dikenal.

Korban kemudian disebut mendapat hadiah Rp 5 juta. Hadiah akan dikirim lewat transaksi rekening.

Kemudian pelapor diarahkan ke salah satu ATM untuk mengambil/ditransferkan hadiah tersebut.

"Pelapor kemudian dituntun oleh pelaku. Saat itulah pelapor tidak sadar justru menstransferkan uang miliknya ke rekening pelaku," kata Dodi Vivino, Minggu (16/4/2017).

Korban baru sadar setelah tahu saldo tabungannya berkurang mencapai puluhan juta rupiah.

"Karena itu selalulah waspada pada orang yang memberikan informasi iming hadiah. Sebaiknya lakukan kroscek dan pastikan melakukan komunikasi dengan kawan, saudara atau orang dekat untuk memastikan informasi tersebut," pesan Dodi Vivino.

Kasus penipuan dengan modus iming hadiah ini sudah banyak menelan korban. Karena itu Dodi mengingatkan masyarakat selalu waspada.

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2...enelepon-gelap

---

Baca Juga :

- Warga Pekanbaru Tertipu Beli Cincin Delima Seharga Rp 35 Juta

- Batman Urus SIM di Polresta Pekanbaru, Polisi Ini Sempat Penasaran

- 'Mereka Yang Mau Kok, Malah Saya yang Disebut Mucikari'