jok0wiAvatar border
TS
jok0wi
Mengenal kota asal AR Baswedan : Shibam, Kota Pencakar Langit Tertua di Dunia
TIDAK sedikit nama-nama tokoh yang sarat perannya di balik layar tegaknya negara kita, namun jarang terdeteksi radar pengetahuan generasi muda sekarang. Abdurrahman (AR) Baswedan contohnya.



Kalau mendengar nama belakangnya, mungkin banyak yang mengira bahwa beliau punya hubungan keluarga dengan Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2017 Anies Baswedan. Hmmm, Agan enggak salah kalau mengira demikian.

Sedikit menguraikan biodatanya, AR Baswedan lahir di Surabaya pada September 1908 dari peranakan Arab. Tepatnya berasal dari Shibam, Hadramauth, Yaman Selatan. SUMBER

Terlepas dari hiruk pikuk pilkada, mari kita coba kenal kota asal beliau yang ternyata sangat luar biasa.



Jauh di lembah terpencil di Yaman terletak kota kecil bernama Shibam. Dikelilingi oleh kebun sawit, dan diapit oleh tebing-tebing curam yang mengarah ke dataran tinggi Yaman di kedua sisi, kota dengan 7.000 penduduk itu, hampir tidak tampak mengesankan. Hanya beberapa bangunan bertingkat tinggi yang nampak.

Namun siapa sangka, kotak-kotak gedung pencakar langitnya yang tersembunyi di sebuah gurun di kota Shibam merupakan peninggalan dari berabad-abad silam. Kota ini menjadi sebuah permukiman besar di selatan Jazirah Arab, sebuah situs sejarah dan kajian para arkeolog yang berdiri di kawasan gurun Ramlat al-Sab`atayn dan di sebuah oasis dari Wadi Hadramaut.



Kota Shibam telah ditetapkan oleh UNESCO menjadi situs sejarah penting dunia, khususnya di kawasan Yaman Selatan. Di masa lalu, kota ini merupakan pusat pemerintahan saat kejayaan Hadramaut pada masa pra-Islam hingga kejayaan peradaban Islam.



Tak hanya itu, gedung-gedung tinggi di sini menjadi gedung pencakar langit tertua di dunia. Yup, bangunan-bangunan pencakar langit di sini sudah ada hampir lima abad atau 500 tahun, menariknya bangunan di sini nyaris tidak berubah sejak saat itu.

Shibam tercatat telah ada sejak abad ketiga Masehi dan mencapai puncak kejayaan struktur bangunannya pada abad ke-16 M. Dikutip dari Republika, Kota Shibam ini juga dikenal menjadi kota penghubung utama antara kota-kota penting tua di wilayahnya, seperti San’a, Seiyun, dan kota-kota lain di wilayah Yaman barat ke wilayah timur. Dari kota ini pula, hubungan interaksi dagang jalur laut masyarakat Arab terjalin dengan penduduk di kawasan Afrika Timur, Asia Selatan, hingga ke kawasan Asia Tenggara dan Indonesia.



Keunikan struktur bangunan tinggi di Shibam juga dikenal karena keunikan yang hanya terbuat dari bata lumpur kering, yang memang telah digunakan sejak lama di seluruh kawasan semenanjung Arab dan Timur Tengah. Akan tetapi, tidak banyak bangunan situs sejarah dengan struktur bata lumpur kering, dengan stuktur bangunan tinggi megah yang mampu bertahan hingga kini.



Di antara bangunan masjid beberapa di antaranya Masjid Jumat adalah bangunan terkenal di jantung kota yang kokoh berdiri sejak tahun 753. Menariknya, sebagian besar bangunan masjid ini berasal dari abad keempat belas, tapi bangunan menara dibangun di abad keenam belas.

Inilah yang menjadi ciri khas Shibam. Hampir keseluruhan bangunan tempat tinggal di seluruh kota, menjulang tinggi layaknya sebuah apartemen. Namun, bangunan itu tersusun dari bata lumpur tanpa menggunakan rangka baja. Klasik banget kan?



Meski begitu, bangunan di Shibam mampu mencapai ketinggian rata-rata lebih dari 20 meter. Bahkan, sebagian bangunan ada yang hingga mencapai lebih dari 35 meter. Ketinggian bangunan dengan penggunaan bata lumpur yang masif ini, layaknya bangunan pencakar langit di kota-kota besar metropolitan dunia.

SUMBER
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
2
44.1K
222
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan