gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Anas Sinyakir Nazaruddin 'Pesanan' Pihak Tertentu

Jakarta, GATRAnews - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mensinyalir ada pihak yang menyuruh Muhammad Nazaruddin karena kerkali-kali memfitnahnya dalam berbagai perkara korupsi, termasuk e-KTP.

"Makanya saya sampaikan, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Apalagi fitnah berulang kali. Maka itu, ini apa kepentingan, apa kesurupan, apa pesanan siapa," kata Anas saat bersaksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (6/4).Anas menilai kicauan Nazaruddin tak berdasarkan fakta dan sudah berkali-kali memfitnahnya. "Dan ini bukan pertama kali. Sudah berkali-kali dilakukan. Di persidangan ini, muka saya seperti dikencingi, kepala saya diberaki. Mohon maaf, saya baca BAP Nazarudin banyak inkonsistensi," ujarnya.Anas menyebut keterangan Nazaruddin soal adanya pemberian uang kepadanya sejumlah Rp 500 milyar untuk biaya pemenangannya sebagai ketua umum Partai Demokrat dalam kongres di Bandung, Jawa Barat, tidak berdasar."Tidak betul, saya mengikuti berita bahwa saya dikatakan menerima dana misalnya disebutkan April 2010 untuk kepentingan kongres," katanya.Anas melanjutkan, "Kalau saya mengikuti yang disampaikan di surat dakwaan, bahwa Kementerian Dalam Negeri baru menyampaikan usulan pada Mei dan ada pembahasan intensif Agustus dan September 2010," katanya.Sedangkan sesuai surat dakwaan, uang diberikan atau dikeluarkan pada bulan April 2010, atau sebelum usulan e-KTP diajukan ke DPR oleh Kemendagri. "Bagaimana ada uang keluar pada April 2010, ketika ajuannya saja belum ada," tandasnya.Jika mencermati surat dakwaan Irman dan Sugiharto, lanjut Anas, pembagian uang kepada sejumlah pihak di DPR berlangsung sekitar September 2010. "Kok khusus untuk Anas sudah ada bulan April," katanya.Menurut Anas, keterangan Nazaruddin sangat tidak masuk akal, karena uang yang diberikan untuknya sangat besar dan ditaruh di  ruangan Bendahara Fraksi Demokrat di DPR. Menurutnya, pembuktiannya sangat gampang."Saya kira mudah dilacak dengan melacak CCVT waktu itu, apa betul ada uang Rp 20 milyar, kira-kira berapa koper yang diantar ke ruang bendahara fraksi. Maaf, itu April, padahal usulan belum ada dan itu lewat orang, bukan ke saya," katanya.Anas mengaku tak pernah ikut dalam rapat pembahasan, pengadaan dan penganggaran proyek e-KTP senilai Rp 5,9 trilyun. "Saya enggak pernah hadir di situ, saya dibilang ketemu Andi dan Setya Novanto. Saya seumur hidup enggak pernah bahas e-KTP. Enggak kenal Andi kok dihubung-hubungkan," kata Anas.Pada persidangan ini, Anas juga meminta agar tidak mudah percaya perkataan Nazaruddin. "Jangan sampai minyak babi dilabelin unta jadi dianggap halal," ujarnya.

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/254850-an...pihak-tertentu

---


- Sidang e-KTP, Anas: SBY Minta F-PD dan Koalisi Dukung Program Pemerintah
0
606
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan