TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Beberapa hari terakhir, beredar kabar seorang pelaku pelecehan seksual terhadap anak, HS (42), kabur dari tahanan Polresta Depok.

Buruh bangunan yang mengontrak di Tapos, Depok ini sempat digerebek dan digelandang warga ke Polresta Depok, Minggu (26/3/2017) lalu.

HS diketahui sudah mencabuli bocah perempuan berinisial S (4), warga setempat, selama dua bulan terakhir.

Informasi kaburnya HS menyebar lewat broadcast di sejumlah jejaring sosial aplikasi pesan WhatsApp.

Dari sana, kabar ini menyebar ke warga melalui mulut ke mulut, hingga akhirnya membuat warga resah.

Suwanta, Ketua RT 3/5, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Depok, yang menggerebek dan mengamankan HS ke Polresta Depok bersama warga Minggu lalu, mengaku kaget saat mendapat informasi dari petugas bahwa HS tak lagi di tahan di Mapolresta Depok karena kabur.

"Kami warga di sini merasa kaget dan menyesalkan kenapa HS bisa kabur. Karena kami berharap HS diproses hukum dan tak boleh lagi berkeliaran bebas," katanya, Sabtu (1/4/2017).

Menurut Suwanta, sudah sangat jelas HS adalah predator anak atau pelaku paedofil yang sangat mungkin mencari anak lainnya untuk dijadikan korban.

"Saya berharap polisi bisa kembali menangkap HS. Kami dan warga di sini akan membantu menginformasikan jika melihat pelaku di manapun," ujarnya.

Informasi kaburnya HS juga menyebar dan diposting di Facebook.

Postingan berupa foto HS berikut tulisan teks di foto, yang menyebutkan agar hati-hati jika melihat HS, seorang pelaku kejahatan anak, yang berhasil kabur atau melarikan diri dari Polres Depok.

Dalam foto itu juga tertulis agar warga waspada karena HS dianggap orang sangat berbahaya.

Postingan itu diunggah oleh akun Ryan Meidiyanshah Part II di grup info depok.

Sejumlah akun lain menanggapinya dengan kegeraman, dan beberapa lainnya mengaku menjadi resah dan takut.

"Bikin takut," ujar akun Yanihusni Husni.

"Suntik mati aja lah kl ketemu," tulis akun Septi Handayani.

"Klo ktemu kebiri aje," timpal Siti Widiatin.

Sedangkan broadcast soal kaburnya HS yang menyebar melalui pesan aplikasi smartphone, berbunyi :

"Pelaku pedofil anak 6 tahun kabur dari Polres Depok. teman2 mhn dibantu. @korban (SA), usia 6 tahun. @TKP: Tapos, Depok. @ pelaku Hasan. @melakukan kekerasan seksual thdp S, bocah 6 thn slm dua bulan. @ S tinggal sm neneknya dan tdk terurus shg sang nenek tdk peduli S dibawa oleh siapapun. akbtnya pelaku bebas melakukan aksinya thdp S. @ Namun krn tdk tahan dirudapaksa trs oleh Hasan, S mengadukan hal itu kpd si nenek. @ si nenek menyampaikan hal ini kpd ibunya S, sang ibu yg bekerja di daerah lain itu lgsg hub warga tmsk ketua rt 03 rw 05 kelurahan tapos. bersama warga, Rt,Rw menangkap pelaku pedofil Hasan di rumah kontrakannya. Hasan lalu diserahkan ke Polres Depok pada 26 Maret 2017. @ namun pelaku diantar sore itu, besok siangnya dinyatakan pihak polisi kabur dr tahanan polres.@ keluarga korban dan warga merasa heran kok ditahanan bs kabur . @ sampai saat ini korban S blm mendapat terapy fisik dan psikologis. Pelaku Hasan berkeliaran mencari korban bocah sljtnya. @kasus ini blm dimuat di media. hrp dibantu spy ada perhatian dr kepisian dan korban mendapatkan keadilan agar pelakunya ditangkap."

Saat dikonfirmasi soal kaburnya HS dari tahanan Mapolresta Depok, Kasubag Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Firdaus mengaku belum mengetahui, dan masih harus mengecek kembali soal ini.

"Saya akan cek, karena belum ada jawaban dari Reskrim soal ini," cetus Firdaus.(Budi Sam Law Malau)

Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolit...polresta-depok

---

Baca Juga :

- Sepanjang Hari Ini Jabodetabek Diprediksi Diguyur Hujan

- Ini Bukti-buktinya terkait Dugaan Makar Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath dan Empat Orang Lainnya

- Kehadiran Rumah Sakit Universitas Indonesia Bakal Gairahkan Apartemen Sewa di Depok