Kronologis
keluarga ane jual ruko.
Pembeli ngasih DP awal 50, ditambah lagi 60 total DP 110.
Dibuatlah kesepakan perjanjian di tanda tangani di atas materai 6000.

Isi perjanjian :
1. Tidak tertulis ada sangsi jika ada yang melanggar
2. Tidak ada tanda tangan saksi.
hanya ada 6 orang.
Pembeli dan istri , penjual dan istri, anak penjual (ane), mertua penjual.
3. Harga kami sepakat 400 dengan DP tertulis 50
4. Akan dilunasi jika rumah pembeli telah terjual
5. Perjanjian berakhir jika sampai 30 juni 2017 tidak kunjung dilunasi
6. Jika Batal, DP akan dikembalikan full setelah ruko terjual ke pembeli lain

Ane sebagai anak penjual ruko, memutuskan untuk membantu menjual rumah pembeli, tujuannya biar bisa cepat dilunasi karna kami sedang butuh dana.
Singkat cerita rumah pembeli sudah terjual melalui perantara ane.

Masalah pertama timbul di sini, pembeli tidak mau melunasi padahal di perjanjian sudah jelas dia akan melunasi jika rumah terjual dengan dalih rumah masih cicilan ke bank dan katanya uang di pakai untuk melunasi ke bank.
Tidak sesuai dengan perjanjian.
Waktu itu kita maklumi dan masih menunggu pembeli melunasi kewajibannya.

Hari ini setelah 1 tahun dan beberapa bulan akan berakhir (limit tgl pelunasan).
Masalah ke 2 muncul. Pembeli mengabari ke kami bahwa dia siap cash melunasi tapi harga dia minta turun menjadi 350.
Jika penjual setuju, dia akan langsung melunasi 350. Jika tidak dia mempersilahkan jual ke yang lain.
Jelas seketika kita tolak, karna tidak sesuai kesepakatan perjanjian.

Kita sebagai penjual merasa di monopoli sama pembeli ni gan, dan amat sangat jengkel karna dia selalu saja seperti mencari-cari masalah (ane persingkat menjadi 2 masalah)

Yang ane tanyakan.
1. Apa ada hukum untuk pembeli karna telah melanggar perjanjian, walaupun di surat perjanjian tidak ada sangsi ?

2. Jika batal, apa ane bisa minta ganti rugi ?

3. Baik nya kami sebagai penjual harus gimana, apa dibiarkan saja menunggu sampai tanggal 30 juni 2017 ?

Terimakasih
Maaf kalau tidak jelas, dan kurang rapi semoga bisa dimengerti.