- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
#Prof Lako: Anies Sombong dan Angkuh
TS
kodok.nongkrng4
#Prof Lako: Anies Sombong dan Angkuh
Quote:
Selasa, 28 March 2017 14:59 WIB Penulis: Haryanto
MI/Galih Pradipta
GURU besar di Fakultas Ekonomi & Bisnis Unika Soegijapranata Semarang Prof. Andreas Lako menilai debat antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) vs Anies Baswedan (AB) di Metro TV yang dipandu Najwa Shihab, Senin (27/3) berlangsung sangat menarik sebagai tontonan.
Menurut Lako yang ditulis dalam laman Facebooknya, sejak awal, AB terus menggunakan stategi menyerang untuk memojokkan dan menunjukkan titik-titik kritis kelemahan kepemimpinan dan kepribadian petahana Ahok.
"Bahkan, pada sesi-sesi terakhir, AB dengan nada sombong dan angkuh menyatakan akan segera memecat Ahok dan akan menggantikannya menjadi Gubernur. Anies juga terus menunjukkan 'rapor merah' Ahok yang diklaimnya telah gagal memimpin dan tidak pantas lagi memimpin Jakarta untuk 5 tahun ke depan," ujar Lako.
Debat kandidat tersebut dilaksanakan sebagai salah satu program untuk menyambut putaran ke dua dalam Pilkada DKI Jakarta. Dikemuakan Lako bahwa strategi menyerang dan memojokkan lawan seperti diperagakan AB memang sangat efektif tingkat keberhasilannya apabila lawan yang diserang benar-benar buruk kinerjanya, buruk kepemimpinannya dan juga buruk kepribadiaannya.
Sebaliknya,lanjut Lako, strategi tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi si penyerang karena masyarakat pemilih rasional justru menjadi antipati dan tidak menyukai cara-cara tidak etis itu.
"Apalagi kalau mereka sudah melihat dan merasakan realitas hasil dan karya-karya yang telah dihasilkan dari calon petahana yang diserang tersebut selama memimpin," ujarnya, dan menambahkan kalau mereka bisa berubah pilihan dan mantap memilih petahana (Ahok) setelah menyaksikan calon petahana diserang dan dipojokkan lawannya (AB).
Menurut Lako, strategi itu hanya efektif untuk semakin memperkokoh pilihan dari para pemilih loyalis di putaran I, tapi tidak akan efektif untuk meraih simpati para pemilih rasional mengambang.
"Strategi tersebut juga sangat tidak efektif untuk meraih simpati para pemilih Ahok di tahap pertama. Menyaksikan jawaban-jawaban taktis dan sikap menyerang balik seperlunya yang konsisten diperagakan Ahok tadi malam, saya yakin para pemilih Ahok di putaran I justru semakin mantap dengan pilihannya di putaran II pada April nanti," papar Guru Besar Unika Semarang ini yang mengenal AB sejak sama-sama aktif di ISMEI tahun 1990-1991.
Dikemukakan bahwa dalam banyak pilkada di berbagai daerah di Indonesia, strategi menyerang kepada petahana secara TSM (terstruktur, sistematis dan masif) dan vulgar, padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu, maka hasilnya sangat buruk. "Banyak petahana justru malah memang mutlak, sementara lawannya kalah telak," ucapnya.
Oleh karena itu, pesanya, apabila AB ingin sukses meraih simpati mayoritas masyarakat pemilih DKI Jakarta, maka gunakan strategi-strategi dan pendekatan-pendekatan yang santun, arif dan bijak serta konstruktif dan progresif dalam berkampanye dan debat. "Hindari penggunaan isu-isu SARA sebagaiisu politik kampanye," pungkas Lako. (OL-3
http://mediaindonesia.com/news/read/98426/prof-lako-anies-sombong-dan-angkuh/2017-03-28
MI/Galih Pradipta
GURU besar di Fakultas Ekonomi & Bisnis Unika Soegijapranata Semarang Prof. Andreas Lako menilai debat antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) vs Anies Baswedan (AB) di Metro TV yang dipandu Najwa Shihab, Senin (27/3) berlangsung sangat menarik sebagai tontonan.
Menurut Lako yang ditulis dalam laman Facebooknya, sejak awal, AB terus menggunakan stategi menyerang untuk memojokkan dan menunjukkan titik-titik kritis kelemahan kepemimpinan dan kepribadian petahana Ahok.
"Bahkan, pada sesi-sesi terakhir, AB dengan nada sombong dan angkuh menyatakan akan segera memecat Ahok dan akan menggantikannya menjadi Gubernur. Anies juga terus menunjukkan 'rapor merah' Ahok yang diklaimnya telah gagal memimpin dan tidak pantas lagi memimpin Jakarta untuk 5 tahun ke depan," ujar Lako.
Debat kandidat tersebut dilaksanakan sebagai salah satu program untuk menyambut putaran ke dua dalam Pilkada DKI Jakarta. Dikemuakan Lako bahwa strategi menyerang dan memojokkan lawan seperti diperagakan AB memang sangat efektif tingkat keberhasilannya apabila lawan yang diserang benar-benar buruk kinerjanya, buruk kepemimpinannya dan juga buruk kepribadiaannya.
Sebaliknya,lanjut Lako, strategi tersebut justru bisa menjadi bumerang bagi si penyerang karena masyarakat pemilih rasional justru menjadi antipati dan tidak menyukai cara-cara tidak etis itu.
"Apalagi kalau mereka sudah melihat dan merasakan realitas hasil dan karya-karya yang telah dihasilkan dari calon petahana yang diserang tersebut selama memimpin," ujarnya, dan menambahkan kalau mereka bisa berubah pilihan dan mantap memilih petahana (Ahok) setelah menyaksikan calon petahana diserang dan dipojokkan lawannya (AB).
Menurut Lako, strategi itu hanya efektif untuk semakin memperkokoh pilihan dari para pemilih loyalis di putaran I, tapi tidak akan efektif untuk meraih simpati para pemilih rasional mengambang.
"Strategi tersebut juga sangat tidak efektif untuk meraih simpati para pemilih Ahok di tahap pertama. Menyaksikan jawaban-jawaban taktis dan sikap menyerang balik seperlunya yang konsisten diperagakan Ahok tadi malam, saya yakin para pemilih Ahok di putaran I justru semakin mantap dengan pilihannya di putaran II pada April nanti," papar Guru Besar Unika Semarang ini yang mengenal AB sejak sama-sama aktif di ISMEI tahun 1990-1991.
Dikemukakan bahwa dalam banyak pilkada di berbagai daerah di Indonesia, strategi menyerang kepada petahana secara TSM (terstruktur, sistematis dan masif) dan vulgar, padahal dalam kenyataannya tidak seperti itu, maka hasilnya sangat buruk. "Banyak petahana justru malah memang mutlak, sementara lawannya kalah telak," ucapnya.
Oleh karena itu, pesanya, apabila AB ingin sukses meraih simpati mayoritas masyarakat pemilih DKI Jakarta, maka gunakan strategi-strategi dan pendekatan-pendekatan yang santun, arif dan bijak serta konstruktif dan progresif dalam berkampanye dan debat. "Hindari penggunaan isu-isu SARA sebagaiisu politik kampanye," pungkas Lako. (OL-3
http://mediaindonesia.com/news/read/98426/prof-lako-anies-sombong-dan-angkuh/2017-03-28
Kawan anies rupanya profesor ini...
Hmmm... menarik... kritikan dari kawan.. ya tujuannya buat membangun lah ini..
Bagus juga... ada ulasan strategi nya...
Tadi lagi baca baca di media indonesia kan... ketemu yg ini
Mendadak ketawa sendiri gw di bagian akhir..
Quote:
Debat Calon Gubernur DKI Jakarta di Mata Netizen
Selasa, 28 March 2017 02:46 WIB Penulis:
MI/Galih Pradipta
PERNYATAAN calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dalam debat di program Mata Najwa Metro TV bersama calon gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama, Senin (27/3) malam, memunculkan beragam tanggapan dari kalangan netizen.
Dalam hashtag #MataNajwaDebatJakarta para netizen mencuitkan pendapatnya. Seperti akun Sendy Cris @sendycris yang mencuitkan, ''KJP mendorong anak agar sekolah. KJP plus-nya Anies tidak sekolah ttp dapat, ini merusak mental anak'.''
Atau akun Imel Febryn Siagian @imelfebryn mencuitkan, ''Inti dari debat ini, Ahok sangat fokus kepada Rakyat dan Anies sangat fokus kepada Ahok. Itu! Sekian dan terima gaji!''
Ada juga yang terkesan unik seperti akun Adipati sangga @dipati_sangga mencuitkan, ''Abis nonton debat barusan, keduanya sama2 fokus.. paslon 2 fokus ke kerjaan, paslon 3 fokus ke paslon 2.''
Terkait dengan program Kartu Jakarta Pintar, akun resmi Anies Sandi @JktMajuBersama menampilkan, ''Kita akn mengintegrasikn KJP dg KIP. Dlm jangka panjang KJP Plus diterima oleh semua anak di Jkt.''
Namun pernyataan Anies dalam perdebatan tersebut malah memunculkan pertanyaan netizen. Akun Destyana @snowietree sedikit mencibir dengan menuliskan, ''Namanya KJP Pak anies....KARTU JAKARTA PINTAR ..Ya buat yg mau pintar lah masa yg kaga sekolah dikasih...wewww...aneh.''
Atau akun WE ARE INDONESIA @delliAmin mencuitkan, ''koq aneh anak putus sekolah diberi KJP, itu namanya pembodohan.''
Tetapi dalam pandangan akub Bisma @antikurawa dia melihat borok Basuki makin terlihat seperti dicuitkannya, ''di #MataNajwaDebatJakarta, sy semakin mantab dukung anies. syukurdeh ada acara @MataNajwa, borok ahok akhirnya terlihat. apalagi sma lansia.''
Menyoal pemecatan seperti yang diucapkan Anies, 'jangankan anak buah, gubernurnya saja mau saya ganti,' ternyata juga menjadi perhatian akun b_mendrofa? @b_mendrofa yang cukup lucu mencuitkan dalam percakapan singkat, ''Djarot: "Bro, debat ama siapa, kok loe trus yg dbhs bkn program dia?" Ahok: "Org yg dipecat yg ngaku mau pecat gue.''
Begitu juga dengan akun Syeni Riberu @syeniriberu, ''Makin terlihat jelas Pak Anies adalah sosok yang sangat santun. Santun dalam menghujat.'' (OL-4)
Selasa, 28 March 2017 02:46 WIB Penulis:
MI/Galih Pradipta
PERNYATAAN calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dalam debat di program Mata Najwa Metro TV bersama calon gubernur nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama, Senin (27/3) malam, memunculkan beragam tanggapan dari kalangan netizen.
Dalam hashtag #MataNajwaDebatJakarta para netizen mencuitkan pendapatnya. Seperti akun Sendy Cris @sendycris yang mencuitkan, ''KJP mendorong anak agar sekolah. KJP plus-nya Anies tidak sekolah ttp dapat, ini merusak mental anak'.''
Atau akun Imel Febryn Siagian @imelfebryn mencuitkan, ''Inti dari debat ini, Ahok sangat fokus kepada Rakyat dan Anies sangat fokus kepada Ahok. Itu! Sekian dan terima gaji!''
Ada juga yang terkesan unik seperti akun Adipati sangga @dipati_sangga mencuitkan, ''Abis nonton debat barusan, keduanya sama2 fokus.. paslon 2 fokus ke kerjaan, paslon 3 fokus ke paslon 2.''
Terkait dengan program Kartu Jakarta Pintar, akun resmi Anies Sandi @JktMajuBersama menampilkan, ''Kita akn mengintegrasikn KJP dg KIP. Dlm jangka panjang KJP Plus diterima oleh semua anak di Jkt.''
Namun pernyataan Anies dalam perdebatan tersebut malah memunculkan pertanyaan netizen. Akun Destyana @snowietree sedikit mencibir dengan menuliskan, ''Namanya KJP Pak anies....KARTU JAKARTA PINTAR ..Ya buat yg mau pintar lah masa yg kaga sekolah dikasih...wewww...aneh.''
Atau akun WE ARE INDONESIA @delliAmin mencuitkan, ''koq aneh anak putus sekolah diberi KJP, itu namanya pembodohan.''
Tetapi dalam pandangan akub Bisma @antikurawa dia melihat borok Basuki makin terlihat seperti dicuitkannya, ''di #MataNajwaDebatJakarta, sy semakin mantab dukung anies. syukurdeh ada acara @MataNajwa, borok ahok akhirnya terlihat. apalagi sma lansia.''
Menyoal pemecatan seperti yang diucapkan Anies, 'jangankan anak buah, gubernurnya saja mau saya ganti,' ternyata juga menjadi perhatian akun b_mendrofa? @b_mendrofa yang cukup lucu mencuitkan dalam percakapan singkat, ''Djarot: "Bro, debat ama siapa, kok loe trus yg dbhs bkn program dia?" Ahok: "Org yg dipecat yg ngaku mau pecat gue.''
Begitu juga dengan akun Syeni Riberu @syeniriberu, ''Makin terlihat jelas Pak Anies adalah sosok yang sangat santun. Santun dalam menghujat.'' (OL-4)
LOL
0
11.4K
Kutip
96
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan