tribunnews.com
TS
MOD
tribunnews.com
Anggota DPD Masuk Parpol, Peneliti Formappi: Ini Sesuatu Kekonyolan



Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengkritik banyaknya anggota DPD yang menjadi anggota partai politik.

Lucius menilai sikap tersebut sebagai bentuk kegalauan memenuhi ambisi politik ditengah kewenangan DPD yang terbatas.

Menurut Lucius, para senator seolah lupa dan tidak sadar ketika ‎mencalonkan diri sebagai anggota DPD dari perseorangan bukan dari partai politik.

Lucius mempertanyakan para senator yang kini tidak memposisikan diri sebagai perseorangan tetapi menjadi bagian dari parpol.

"Ada sebuah keanehan bagaimana orang-orang yang sejak awal maju secara sadar sebagai anggota DPD dari jalur perorangan, kemudian tiba-tiba gabung dan menjadi pengurus partai. Saya kira ini sesuatu kekonyolan," ujar Lucius d Jakarta, Minggu (26/3/2017).

Lucius mengingatkan dalam pembentukan UU MD3, sejak awal sudah dibahas agar DPD bersih dari orang-orang parpol. Namun, suara-suara itu belum terdengar secara kencang.

Fenomena anggota DPD yang masuk parpol terjadi begitu saja dengan mudah. Padahal, menurut Lucius, hal itu tidak sesuai dengan cita-cita reformasi.

"Saya kira ini yang harus kita kritisi, bukan karena kewenangan yang tidak seimbang dengan DPR, tapi sejak awal anggota DPD adalah wakil perseorangan yang punya hak pengawasan terhadap otonomi daerah sesuai dengan cita-cita reformasi," kata Lucius.

Lucius mengakui di era reformasi sulit untuk tidak bisa mengaitkan persoalan politik di DPD. Sebab tidak hanya DPD tetapi hampir semua lembaga dan pos-pos strategis di negara ini sudah dikuasi oleh parpol. Hal ini menunjukan kekuasaan parpol sudah sedemikian kuat.

"Memang susah untuk tidak mengkaitkan persoalan bangsa ini dengan urusan politik. Anggota KPU saja sudah diwacanakan boleh dari parpol. Cuman kan, kalau semua diisi parpol kesannya kemaruk (serakah). Biarkanlah DPD diisi oleh orang-orang yang murni perseorangan," jelas Lucius.

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...atu-kekonyolan

---

Baca Juga :

- Peneliti Lihat Kesaksian Miryam di Pengadilan Terkait Persoalan Psikologis

- KPK Bakal Telusuri Aliran Dana Korupsi e-KTP ke Partai Politik

- Pengamat Nilai Rencana Pansus RUU Pemilu Akomodasi Kader Parpol Menyesatkan

0
293
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan