Diduga memeras pemilik toko, GP (37), seorang oknum pengurus serikat buruh di Kota Siantar diamankan petugas Sat Sabhara Polres Siantar dari depan Toko Jaya, Jalan Cipto, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan, Rabu (22/2/2017) sekira pukul 12.00 WIB.

Kanit Patroli Sabhara Polres Siantar Ipda Klinus Sitinjak mengatakan, pelaku dan sejumlah oknum yang mengaku dari organisasi buruh ini diduga sudah bolak-balik melakukan pemerasan kepada para pemilik toko yang ada di Jalan Cipto.

Pemerasan dilakukan dengan dalih uang bongkar muat barang. Padahal oknum itu dan anggotanya sama sekali tidak ada membongkar barang. “Asal ada truk barang masuk, dia dan lima anggotanya datang dan meminta jatah. Ya, mana tahan pemilik toko itu,”ucapnya.

Parahnya, yang melakukan pemerasan terhadap pemilik toko di Jalan Cipto bukan hanya oknum GP dan anggotanya, tetapi juga dilakukan oleh oknum serikat butuh dari daerah lain. Misalkan barang yang hendak dibongkar di wilayah Barat, dari Selatan pun meka datang untuk meminta” terangnya.

Hal ini membuat para pemilik toko di daerah gerah dan melapor ke polisi yang selanjutnya emngamankan pelaku dan tiga buah kuitansi. “Tadi kita ada terima laporan dari salah satu pengusaha yang mengaku diperas. Setelah mendapat kabar tersebut, kita bersama anggota langsung melakukan razia premanisme,”jelas.

Namun, lantaran pengusaha tak jadi membuat pengaduan, pihaknya ucap Klinus akan membebaskan oknum GP itu. “Kita bina saja agar tak mengulangi perbuatannya,”ucapnya.

Ketika ditanyai, GP membantah memeras pengusaha. Menurutnya, saat itu dia ada di lokasi untuk melihat sebuah truk yang ditahan oleh oknum SBSI yang berasal dari daerah lain.

“Tadikan ada SBSI lain datang dan menahan mobil truck. Pas datang orang abang yang tadi (Polisi), aku diamankan,” ujarnya. (JS3)

SBSI SUMUT

=======================================================================================================================

SBSI, SPSI dan ratusan ormas preman sumut sudah melakukan hal sama beribu ribu kali selama puluhan tahun di seluruh kota dan desa di propinsi sumatera utara, memeras warga sumut di rumah, di jalan, di tempat kerja, di tanah manapun kaki warga sumut memijak !!

Proyek pembangunan juga diperas, aspal jalan musti bayar uang ormas preman, ganti kabel telepon musti bayar uang preman, bersihkan saluran air supaya tidak banjir musti bayar uang preman, angkat tv masuk rumah, musti bayar uang preman, semua aktivitas di muka bumi jahanam yang bernama sumut, MUSTI BAYAR UANG PREMAN ORMAS SUMUT !

Dari kota terbesar kedua setelah jakarta, medan hancur lebur karena PARA TAI BERJALAN INI, medan hancur menjadi kampung terpencil, dan propinsi sumut, menjadi propinsi limbah terakhir dari kemanusiaan, propinsi dgn peringkat satu terburuk se Indonesia!

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia