gatra.com
TS
gatra.com
Bupati Tasdi: Gerakan Subuh Berjamaah Bukan Gerakan Politik

Purbalingga, GATRAnews – Bupati Purbalingga, H Tasdi SH MM menegaskan gerakan sholat subuh berjamaah keliling yang dilakukan sejak awal pemerintahannya setahun lampau bukanlah gerakan politik praktis. Melainkan gerakan untuk mengubah maindset dan kedisiplinan penyelenggara pemerintahan dan masyarakat.

Hal itu dikatakan Tasdi menanggapi isu yang beredar di tengah masyarakat bahwa gerakan ini ditumpangi kepentingan politik dan golongan tertentu.“Kita tegaskan bahwa gerakan subuh berjamaah keliling bukan bermotif politik. Kita ingin membangun ukhuwah dan kebersamaan antara umaro, ulama dan umat. Kalau ada yang beranggapan subuh berjamaah bermotif politik, itu anggapan orang yang tidak mau melihat orang lain melakukan kebaikan,” kata Bupati Tasdi, Jumat (17/3)Dia mengaku, bersama dengan wakil bupati Dyah Hayuning Pratiwi berkomitmen akan terus menggerakan peningkatan keimanan dan kebersamaan melalui Gerakan Subuh Berjamaah Keliling. Hal itu kata dia juga merupakan bentuk kedekatan pemerintah dengan masyarakat.Efek Subuh berjamaah Keliling, kata Tasdi, mulai kita rasakan dengan bergeliatnya kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan selama tahun pertama 2016 lalu. Kalau pada 2015 sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD Purbalingga hampir Rp 300 miliar, sekarang tinggal separuhnya yakni hanya Rp 160 miliar.“Pada 2016, gara-gara kita melaksanakan subuh berjamaah keliling terus maka berefek pada kerja aparatur Pemda menjadi bagus, tidak ada proyek putus kontrak, semua selesai pada 2016. Ini efeknya disitu, dari hal kecil berefek kepada hal-hal besar. Jadi bukan karena bupati pamer atau memiliki motif politik,” tandasnya.Pada ksempatan tersebut, selain melaksanakan salat subuh berjamaah, Bupati juga menyerahkan bantuan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat. Diantaranya, pemberian beras @5Kg untuk 300 rumah tangga miskin (RTM), pemberian empat buah kursi roda, bingkisan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga, Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita kurang gizi serta pemberian laptop untuk pemerintah desa Nangkod. Rombongan Bupati dan Wakil Bupati selanjutnya melaksanakan kegiatan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di desa itu. Kegiatan Rehab RTLH di desa Nangkod didukung oleh Baznas Purbalingga, PMI Kabupaten Purbalingga, Paguyuban Pengusaha SPBU, dan  Paguyuban Agen LPG 3 Kg. Masing-masing memberikan bantuan rehab RTLH Rp10 juta.Rehab RTLH juga dilaksanakan di Desa Wirasaba Kecamatan Bukateja sebagai realisasi pelaksanaan rehab RTLH dari bantuan CSR PT Sun Chang Purbalingga untuk empat warga di komplek Pangkalan Udara Jenderal Besar Soedirman. Bantuan rehab diperuntukan bagi keluarga Sutarno, Sanbadri dan Yastari semuanya warga RT 1/ RW 5 dan Turidi RT 2/RW 4 desa Wirasaba.

Reporter: Ridlo SusantoEditor: Rosyid 

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...erakan-politik

---


- Puluhan Koperasi di Purbalingga Mati Suri
0
534
0
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan