Metrotvnews.com, Jakarta: Penerjemah resmi Raja Salman bin Abdulaziz al Saud, Muchlis M Hanafi menggambarkan Raja Salman sebagai sosok yang humoris dan ramah. Itu adalah kesannya setelah tiga hari mendampingi Raja Salman dalam percakapan informal bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.


'Humanis, friendly, humoris. Humanis karena beliau banyak bercerita tentang sisi-sisi kemanusiaan sejak masa kecil dan remaja.  Friendly karena sering tersenyum,' kata Muchlis, dalam Newsline, Senin 6 Maret 2017.


Muchlis menuturkan ada momen yang tak terlupakan saat dirinya pertama kali bersinggungan dengan Raja Salman. Muchlis mendapatkan senyuman tulus dari Raja Salman saat dirinya menyambut Raja yang baru tiba di Bali. Senyuman itulah yang membuat Muchlis berkesimpulan bahwa Raja Salman adalah sosok yang ramah.


Tak hanya itu, Muchlis menceritakan sosok humoris mulai tampak ketika Raja Salman baru tiba di Indonesia dan dalam perjalanan menuju Istana Bogor. Ada percakapan-percakapan yang mematahkan kesan angker dari sosok Raja Salman. Kebanyakan, tentang keseharian Raja dan komentar-komentarnya saat berada di Indonesia.


Muchlis mencontohkan, Raja Salman sempat melihat pohon palem di sepanjang jalan tol menuju Bogor dan saat akan memasuki gedung DPR RI yang dikira pohon kurma.


'Lalu beliau tanya ke Menteri Agama, di Indonesia apakah kurma itu tumbuh dan berbuah. Lalu kata Menteri Agama, kurma tumbuh tapi hasilnya tak sebaik di Saudi,' tuturnya. 


Tak hanya soal pohon palem, sepanjang perjalanan menuju Bogor pun Raja Salman mengira pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalan tol adalah hutan. Bertanyalah Raja pada Menteri Agama, apakah di hutan itu hidup binatang ternak, seperti kambing atau sapi.


'Dijawablah oleh Menteri Agama, ada kecuali unta,' katanya. 


 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/politik/...is-raja-salman

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Pemerintah Masih Tangani Pembayaran Kompensasi WNI Korban Crane

- Jelang Kunjungan Raja Salman, Pengamanan Ngurah Rai Diperketat

- Dulu Searah, Kini Lompatan Sejarah