Cilacap, GATRAnews – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah kembali memicu longsor atau gerakan tanah di Dusun Jatiluhur Desa Padangjaya Kecamatan Majenang, Senin malam (27/2).

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Majenang, Muhadi mengatakan dapur milik Triyono, Ketua RT 4 Dusun Jatiluhur roboh terbawa longsoran. Selain itu, satu unit kandang kambing juga turut roboh.“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebab, rumah memang sudah dikosongkan karena atapnya juga sudah diturunkan,” kata Muhadi, Selasa (28/2).Dalam kesempatan terpisah, Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mengungkap saat ini jumlah rumah yang dikosongkan di Dusun Jatiluhur mencapai 24 rumah. Dengan rincian, enam unit rumah roboh total dan 18 lainnya rusak berat sehingga dikosongkan.“Atap rumah juga sudah diturunkan untuk mengurangi beban bangunan. Harapannya rumah bisa bertahan kalau terjadi gerakan tanah,” jelas Edi.Edi menjelaskan, gerakan tanah di Dusun Jatiluhur pertamakali terjadi pada Desember 2016 lalu. Lantas, secara bertahap gerakan tanah terus terjadi sehingga jumlah rumah rusak semakin bertambah.“Secara total terdapat 102 warga yang mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang relatif aman dan berada di luar zona longsor,” jelasnya. Saat ini, kata Edi mahkota retakan sudah mencapai panjang 400 meter atau dua kali lipat dibanding retakan awal yang hanya berkisar 200 meter. Penurunan tanah mahkota mencapai 4 meter. Sedangkan zona bahaya gerakan tanah meluas hingga berdimenesi sekira 4 hektar. “Kami masih terus memberikan bantuan logistik dan obat-obatan kepada para pengungsi. Kami juga berharap masyarakat luas bisa turut membantu pengungsi,”ujarnya.

 Reporter: Ridlo Susanto
Editor: Rosyid

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...erus-bertambah

---


- BPBD Cilacap Gunakan Gedung Sekolah untuk  Pengungsi Longsor