Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Milan-Bacca Dinilai Sama-sama Untung Jika Berpisah
"Dari pertama ketika (Adriano) Galliani mengajakku kesini, aku tidak pernah berpikir dua kali. Aku baik-baik saja di Sevilla, namun ketika dia menelponku aku sangat senang. Sekarang aku sangat bahagia disini, aku merasa berada di sebuah proyek dan pelatih serta klub memiliki kepercayaan padaku," ujar Carlos Bacca kepada Milan TV dalam wawancara beberapa hari lalu. Ini tentu membuat rumor hengkangnya Bacca setidaknya sedikit menghilang saat ini.

Memang, dibanding pemain yang cukup jarang digunakan Vincenzo Montella musim ini, nama Bacca memang cenderung paling sering dikaitkan dengan kepindahan dari San Siro. Sosok seperti Keisuke Honda hingga Leonel Vangioni--yang lebih jarang bermain daripada Bacca--justru cenderung lebih 'adem ayem' meskipun mereka juga kerap dirumorkan akan pindah.



Ditengah proses pergantian kepemilikan Milan yang bisa dibilang sebentar lagi akan selesai, lagi-lagi nama Bacca muncul sebagai calon pemain yang akan dijual. Klub asal Tiongkok, Tianjin Quanjian, dikabarkan siap untuk kembali mencoba meminang Bacca. Klub yang sama pun sebenarnya sempat mencoba untuk menarik Bacca ke Tiongkok pada Januari silam dan pada akhirnya harus gagal karena Montella mengatakan masih membutuhkan Bacca.

Saat ini, Bacca memang hanyalah berstatus sebagai pemain pelapis. Montella entah mengapa lebih menyukai Gianluca Lapadula sebagai penyerang utamanya. Bacca sendiri sebenarnya kerap dipercaya sebagai starter. Namun, penampilan penyerang Kolombia tersebut cukup jauh dari harapan dan kerap digantikan di pertengahan babak kedua. Bahkan, pada pertandingan melawan Sampdoria, Bacca terlihat kesal pada sang pelatih ketika digantikan. Meskipun seusai laga ia mengklarifikasi bahwa tidak ada masalah dengan Montella.

"Tiongkok? Saat ini aku hanya memikirkan Milan, aku akan mendapatkan banyak uang (bila ke Tiongkok) namun aku tidak akan bahagia, jadi aku senang berada disini," ungkap Bacca menanggapi rumor transfer dan kebahagiannya di Milan. "Penyerang memang harus mencetak gol, namun aku bekerja keras untuk bisa lebih baik untuk tim dan rekanku. Aku baik-baik saja secara mental dan fisik. Fans berharap banyak padaku, itu adalah tanggung jawab dan aku akan memberikan lebih untuk tim ini."

Sayang, secara performa, nampaknya Bacca belum bisa membuktikan kata-katanya di atas. Pada pertandingan melawan Fiorentina, Bacca justru menjadi salah satu pemain yang gagal memberikan ancaman berarti bagi gawang La Viola. Memang ia terlihat bekerja cukup keras sepanjang keberadaannya di lapangan, namun hari itu nampak kurang baik baginya. Pada akhirnya, Bacca pun gagal menjadi penyelamat Milan di laga tersebut dan titel itu menjadi milik Gerard Deulofeu.

Menjual Bacca pada bursa transfer musim panas mendatang tentu merupakan opsi yang cukup baik bagi Milan. Tentu bukan karena motivasi finansial karena tentu mereka akan memiliki banyak uang pada bursa mendatang. Dengan gaji yang cukup tinggi dan kian minimnya waktu bermain, tentu Bacca tidak lebih dari sekedar beban bagi skuat Milan. Dengan preferensi Montella akan Lapadula dan kemungkinan Milan mendatangkan penyerang ternama pada bursa mendatang, tentu Bacca akan kian terpinggirkan.

Kepergian Bacca dari Milan pun tidak akan hanya menguntungkan klub saja. Di usianya yang sudah 30 tahun, tentu Bacca tidak ingin hanya menjadi pemain cadangan--terlebih ia telrihat masih memiliki motivasi bermain lebih. Tentu masih banyak klub yang membutuhkan sosok penyerang senior yang memiliki reputasi cukup baik sebagai predator kelas atas dan bisa memberikan waktu bermain lebih untuk sang penyerang dibanding hanya menghangatkan bangku cadangan di San Siro.

Supported by:





www.kaskus.co.id
0
2.8K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan