act.idAvatar border
TS
act.id
Jebolnya Tanggul Kali Sunter dan Duka dari Banjir Cipinang Melayu


ACTNews, Cipinang Melayu, JAKARTA - Mudah saja membuat Jakarta kalang-kabut sejak pagi hari, hanya karena hujan deras dengan intensitas dan durasi yang luarbiasa, sukses membuat Jakarta tidak bergerak pagi kemarin, Selasa (21/2). Sejak Selasa dinihari, hujan intensitas lebat mengguyur nyaris seluruh kawasan Ibukota Jakarta. Hujan juga turun membasahi daratan Bodetabek, kawasan komuter jutaan pekerja-pekerja di Jakarta.




Hujan sepanjang malam sampai subuh itu seketika meninggalkan genangan banjir di puluhan ruas jalan Jakarta. Macet makin parah, kendaraan tak berani bergerak terjebak di genangan banjir.

Tak hanya itu, banjir pun masuk ke dalam pemukiman warga. Wilayah yang dilewati aliran Sungai Ciliwung, berikut anak-anak sungai yang mengalir ke Sungai Ciliwung bisa dipastikan terendam banjir. Tinggi muka air banjir sampai Selasa sore (21/2) di beberapa titik pemukiman Jakarta mencapai 1,5 meter. Terparah banjir merendam dua kawasan, yakni Kampung Melayu Kecil, Jakarta Selatan juga pemukiman padat di Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta

Dari sekian jumlah titik banjir di Jakarta, fokus evakuasi dan respons banjir Jakarta bergerak ke wilayah Kampung Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Pasalnya, di kampung persis pinggir Kali Sunter ini banjir sudah bertahan sejak Senin (20/2). Artinya sudah dua hari dua malam banjir belum juga surut di Kampung Cipinang Melayu.




Mengutip pernyataan Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawana, banjir di Cipinang Melayu tidak juga surut karena tanggul penahan aliran Kali Sunter jebol di Perumahan Villa Nusa Indah, Bekasi. Luapan Kali Sunter meluap karena intensitas hujan lebat sekali sejak Senin (21/2), diperburuk dengan jebolnya tanggul penahan aliran sungai.

Sampai tulisan ini diunggah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berusaha menambal tanggul jebol dengan membuat bronjong batu dan karung pasir. Walau demikian, upaya menambal tanggul ini tak akan langsung membuat banjir surut.

Sampai Selasa sore kemarin, Tim Disaster Emergency Response ACT masih harus bergerak menggunakan perahu karet menyusuri jalan-jalan kecil di Kampung Cipinang Melayu. Tinggi air banjir tetap bertahan di kedalaman semeter sampai satu setengah meter. "Jika hujan deras di Jakarta terus berlanjut, pemukiman padat di Cipinang Melayu ini kemungkinan akan kembali mengulang cerita banjir," kata Lukman Solehuddin, leader tim Disaster Emergency Response ACT.


Tim Emergency Response ACT tetap bertahan di lokasi bencana banjir Cipinang Melayu. Jumlah pengungsian yang terdata, lebih dari 900 jiwa warga di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, mengungsi di Masjid Universitas Borobudur. Data sementara yang dihimpun, pengungsi banjir Cipinang Melayu kebanyakan laki-laki 327 jiwa, lalu perempuan berjumlah 283 jiwa, anak-anak atau balita 100 jiwa, Ibu hamil 6 jiwa, dan lansia 60 jiwa.

Bantuan yang dibutuhkan sejumlah pengungsi antara lain obat-obatan, pembalut, makanan dan susu bayi, air mineral dan selimut.



Ayo Berpartisipasi





0
1.1K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan