VIVA.co.id – Dosen Komunikasi Universitas Indonesia Ade Armando dapat bernapas lega. Sebab, penyidik kepolisian menyatakan menghentikan penyidikan kasus dugaan pelanggaraan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang disangkakan kepadanya.
Kepastian penyidikan kasus itu disetop diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat.

Menurut Wahyu, penyidik sudah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). "Iya benar (sudah SP3)," ujar Wahyu Hadiningrat, Senin, 20 Februari 2017.

Wahyu menuturkan, kasus ini dihentikan karena dari keterangan beberapa saksi ahli, di antaranya ahli pidana, bahasa dan ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), menyatakan tidak ada tindak pidana dalam kasus Ade. "Ahli yang menyatakan bukan pidana, tidak ada unsurnya. Kurang sebulan lalu lah," ucapnya.

Diketahui, Ade sempat mendapat banyak kritikan setelah menulis 'Allah Bukan Orang Arab' di akun Facebook miliknya pertengahan 2016. Dia pun dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Ade dilaporkan pengguna Twitter bernama Johan Khan, @CepJohan ke Polda Metro Jaya pada Sabtu 23 Mei 2016, karena pernyataannya yang dianggap menistakan agama Islam. Johan melapor ke polisi karena Ade tidak mau minta maaf dalam waktu 1x24 jam atas pernyataannya itu. Bahkan, penyidik Polda Metro Jaya sempat menetapkan Ade Armando, Rabu, 25 Januari 2017.

http://m.viva.co.id/berita/metro/885...sen-ui-disetop