everesthome
TS
everesthome
Bosan Banjir, Warga Bukit Duri Bersedia Direlokasi ke Rusun
Bosan Banjir, Warga Bukit Duri Bersedia Direlokasi ke Rusun
Senin, 20 Februari 2017 | 15:22



Jakarta - Warga Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, mengaku bosan menghadapi banjir yang terjadi lokasi permukiman mereka. Karena itu, ketika ditawarkan untuk direlokasi oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), warga pun menyatakan setuju.

"Ibu mau kan kita relokasi ke rusun? Kita harus lakukan normalisasi sungai. Mau tidak mau rumah di sini harus dibongkar," kata Ahok saat mengunjungi lokasi banjir di Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/2).

Ida (49), salah satu Bukit Duri mengatakan ia bersedia direlokasi untuk pelaksanaan proyek normalisasi sungai Ciliwung asalkan seluruh warga di bantaran kali di Bukit Duri juga direlokasi semua.

"Kalau rata semua warga dipindahkan dan rumah dibongkar, saya mau. Saya ikutan saja," kata Ida.

Ia juga setuju dengan usulan yang disampaikan Ahok tadi. Bahwa warga Bukit Duri yang terkena proyek normalisasi dapat dipindahkan ke rumah susun (rusun) yang dekat dengan lokasi sekolah anak-anak mereka.

Dan sebelum rusun itu jadi, ia setuju kalau Pemprov DKI memberikan uang untuk mengontrak rumah.

"Saya sih maunya dipindahkan ke rusun yang dekat sama sekolah anak. Kalau bisa ke Rusun Pasar Rumput. Kan deket itu. Dan saya setuju tuh Pak Ahok bilang kita mau dikontrakan dulu rumah sampai rusunnya jadi. Dikasih uang kontrakan," ujarnya.

Alasan ia bersedia direlokasi karena ia bersama keluarganya sudah bosan kebanjiran terus. Yang paling susah adalah membersihkan sisa-sisa banjir dan kehilangan beberapa barang karena hanyut oleh banjir.

"Kalau kebanjiran melulu sudah bosan. Tangan saya saja sampai patah membersihkan rumah akibat banjir," tuturnya.

Ida mengaku ia tidak mempunyai sertifikat tanah. Namun setiap tahunnya ia membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB). "Kami enggak ada sertifikat tanah. Ini kan tanah kali. Saya hanya bayar PBB saja," ungkapnya.

Warga Bukit Duri lainnya, Rantiyah (62), mengatakan bersedia direlokasi untuk proyek normalisasi Kali Ciliwung asalkan diberikan ganti rugi yang layak. Sehingga ia bisa membeli rumah yang layak sebagai ganti rumah yang akan dibongkar.

"Kalau dibeli, saya bersedia saja. Asal ada ganti ruginya," ucap Rantiyah.

Sampai saat ini ia mengaku tidak memiliki sertifikat tanah, hanya yang ada PBB yang ia bayarkan setiap tahunnya.

Ia mengungkapkan banjir yang terjadi di Bukit Duri pada Rabu (15/2) sore dengan ketinggian dua meter. Akibatnya warga mengungsi ke kompleks Garuda. Lalu, Kamis (16/2) banjir telah surut. Banjir kembali terjadi pada Senin pagi sekitar 80 cm dan langsung surut pada siang harinya.

Lenny Tristia Tambun/CAH

Sumber


Akhirnya pada mau direlokasi,....bukan digeser....dan bukan di-cat warna-warni... emoticon-Big Grin
0
3.5K
40
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan