Sorong - Pembangunan Jalan Trans Papua waktu demi waktu sudah mulai membuahkan hasil yang nyata. Proyek yang dijadikan prioritas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla ini, harus sudah tersambung dan berfungsi pada 2019.
Jalan Trans Papua memiliki panjang 4.330,07 kilometer (km), yang dimulai dari Kota Sorong di Provinsi Papua Barat hingga Merauke di Provinsi Papua. Ada 12 ruas yang dikerjakan di 2 provinsi berbeda, di Provinsi Papua terdapat 10 ruas sedangkan di Provinsi Papua Barat hanya 2 ruas.
Bagaimana penampakan terkini proyek Jakan Trans Papua segmen I ?
Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional 17 Papua Barat Ditjen Bina Marga, Yohanis Tulak, mengatakan penampakan terkini segmen I ruas Sorong-Manokwari sudah mengalami perkembangan yang pesat.
Pembangunan dilakukan mulai dari preservasi atau perawatan jalan yang sudah ada selama ini, hingga pembukaan jalan-jalan baru menembus wilayah pegunungan, hutan, hingga sungai.
"Jadi kalau saya itu melanjutkan dari yang 2015 ke 2016, baik membangun baru, maupun meningkatkan kualitas jalan yang sudah ada," kata dia, di sela-sela peninjauan Jalan Trans Papua, Sorong, Senin (20/2/2017).
Dia menyebutkan, ruas segmen I dari Sorong-Manokwari sepanjang 594,81 km sudah tersambung 100%. Mulai dari titik nol km yang berada di Pasar Boswesen atau Gereja Immanuel hingga Manokwari.
Pada ruas ini juga terlihat di daerah pegunungan Petik Bintang sudah tersambung hingga pegunungan Kali Sisu. Pengaspalan juga telah dilakukan namun, belum merata dari Sorong sampai Manokwari.
Dari 594,81 km, jalan yang sudah diaspal adalah 459,93 km, dan sisanya 134,88 km masih merupakan urugan pilihan (urpil) ataupun tanah/japat.
"Jadi kita penanganan jalan ada membangun baru, buka hutan, ada kemudian meningkatkan aspal, aspal yang ada kita pelihara, jalan tanah kita peliharan," tambahnya.
Tulak mengungkapkan, proses aspal belum bisa dilakukan secara penuh karena keterbatasan anggaran. Adapun, target utama pada Trans Papua adalah penembusan jalan dari Sorong-Merauke.
"Sekali lagi 2015-2016 kita melanjutkan, 2009 itu sudah terbuka ada yang boleh kata jalan tanah, bisa lewat dulu mobil berat. Kemudian bertahap membenahinya membentuk badan jalan tepat," ungkapnya.
https://finance.detik.com/berita-eko...254.1474491145