smart.moneyAvatar border
TS
MOD
smart.money
Panduan Cara Evaluasi Keuangan Keluarga (1)


Proses pengelolaan keuangan dalam keluarga punya peran yang sangat penting. Oleh karenanya, perlu adanya cek kesehatan keuangan secara berkala untuk menjaga agar tetap pada jalur untuk mencapai tujuan keuangan.

Perencana Keuangan Pandji Harsanto mengatakan, evaluasi keuangan juga penting untuk mengambil langkah perbaikan bila melenceng dari tujuan keuangan. Sebab, bila keuangan keluarga tidak sehat, utang bisa timbul, bahkan penjualan aset.

Senada, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto menilai, keuangan yang tidak sehat akan menganggu masa depan, apalagi bila keluarga tidak punya proteksi dan mengabaikan investasi.

“Padahal kedua hal itu yang menjamin masa depan,” ujarnya. Eko bilang, penilaian atas kondisi keuangan setelah jangka waktu tertentu akan memberi gambaran kondisi riil keuangan keluarga dan berguna untuk pengambilan keputusan keuangan di masa depan.

Konselor Keuangan dan Keluarga Moneyn Love Financial Planning & Consultant Andreas Freddy Pieloor mengungkap, tujuan evaluasi kesehatan keuangan keluarga adalah untuk menjaga agar keluarga tetap pada koridor tujuan keuangannya, dan tidak menyimpang terlalu jauh.

“Bila ada kekeliruan bisa segera diperbaiki,” kata Freddy. Menurut Freddy, komponen yang mempengaruhi kesehatan keuangan keluarga adalah adanya pengeluaran besar yang terjadi (misalnya musibah) dan tidak ada asuransi, sehingga dana darurat terkuras.

Kemudian, terjadi pengeluaran besar akibat tidak tertib beli barang yang kurang dibutuhkan. Pengeluaran kecil tanpa rencana yang terjadi berulang kali juga dapat berpengaruh.

Kemudian bila ada saudara atau keluarga minta pertolongan dengan meminjam. Ketidak-jujuran diri sendiri dan pasangan sehingga timbul pengeluaran tersembunyi juga akan mempengaruhi kesehatan keuangan keluarga.

Penghasilan yang tiba-tiba berhenti akibat pemutusan hubungan kerja (PHK), meninggal dunia, dan usaha sedang turun juga menjadi faktor  penentu.

Freddy bilang, langkah mengenali masalah pada keuangan keluarga bisa dilihat dari keterlambatan membayar utang sehingga terkena denda. Atau, tak bisa bayar premi asuransi, kadang bisa menabung dan investasi, namun kadang tidak, serta biaya hidup lebih besar dari penghasilan.

“Terlambat bayar uang sekolah anak juga jadi tanda-tanda keuangan tidak sehat,” paparnya. Eko menambahkan, utang adalah masa lalu. Karenanya, gunakan penghasilan sebagai dasar.

Dari 100% penghasilan, maksimal hanya 30% untuk bayar cicilan utang. Sebesar 10% untuk investasi, 10% proteksi dan sisanya untuk konsumsi sekitar 50%. Bila 60% penghasilan habis untuk bayar utang, bisa dikategorikan keuangan sudah tidak sehat.

Sebab biasanya orang akan mengorbankan investasi dan proteksi sebagai keuangan di masa depan. “Artinya, untuk bayar utang, dia rela menunda investasi dan proteksi,” kata Eko.

Selanjutnya kita ulas cara memperbaiki keuangan keluarga menjadi sehat kembali di bagian kedua.

Sumber : http://smart-money.co/finansial/pand...gan-keluarga-1



0
620
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan