tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Maruarar Sirait Dorong Pemerintah Kritik Kebijakan Trump



 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Politikus muda PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, menyesalkan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Salah satu kebijakan Trump yang ia kritik adalah penhentikan sementara program pengungsi serta melarang warga Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah, dan Yaman masuk ke AS selama 90 hari ke depan.
Negara-negara tersebut merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim.

Menurut Maruarar Sirait, kebijakan ini sangat tidak tepat bagi negara Amerika yang selama ini terus menerus mempromosikan demokrasi ke berbagai belahan dunia.
Kebijakan Trump juga sama saja dengan menyalahi konsep
Freedom" AS yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan tanpa membeda-bedakan rakyat AS dan manusia secara umum.

Berdasarkan keturunan, latar belakang, agama, ras, dan perbedaan primordialisttik apapun.

"Trump sangat keliru bila mempersepsikan semua umat yang beragama Islam sebagai radikal. Ini salah besar," kata Maruarar Sirait, saat ditanya wartawan terkait dengan kebijakan Trump ini, di Jakarta (Senin, 12/2/2017).

Maruarar mematahkan kebijakan dan ketakutan tak berdasar Trump ini dengan pengalaman pribadi yang berada di negara muslim terbesar di dunia, yaitu Indonesia.

Maruarar Sirait bersuku batak dan bergama kristen. Namun Maruarar menjadi anggota DPR hingga tiga periode dari daerah pemilihan Subang, Majalengka dan Sumedang, yang 95 persen beragama Islam.

"Orang muslim yang saya tahu itu ramah-ramah, baik, toleran, sangat menghargai perbedaan. Itu yang saya temui di daerah pemilihan saya. Demikian juga muslim yang saya kenal dan tahu dari berbagai daerah di Indonesia," kata Maruarar, yang sering mengunjungi masjid, berbaur dengan majelis taklim atau merayakan ulang tahu di Islamic Center di dapilnya.

Maruarar mengingatkan, radikalisme ada di setiap agama. Karena itu menggunakan logika over-generalized model Trump benar-benar salah.

Di tengah dunia global saat ini, yang harus dilakukan semua warga dunia dari berbagai dunia adalah saling memahami dan saling menghormati satu sama lain.
Toleransi merupakan hal niscaya yang harus dilakukan umat manusia di dunia sehingga tercipta tata dunia yang damai dan tentram.

"Beruntung Indonesia punya Pancasila. Pancasila merupakan falsafah negara yang digali oleh Bung Karno dari keragaman Indonesia. Indonesia adalah negara dengan bhinneka tungga ika," tururnya.

"Dalam prosesnya, Pancasila juga merupakan hadiah terbesar umat Islam kepada Indonesia, sebab mereka sangat mengakui, menghormati pluralisme sebagai hal yang niscaya bagi warga negara yang berbeda-beda, baik suku, agama, maupu ras," ungkap Maruarar.

"Trump sendiri tak berlaku kasih sebagaimana ajaran Kristen," sambung Maruarar, yang selalu mengundang panti asuhan muslim untuk berbuka puasa bersama setiap kali bulan Ramadhan.

Dalam kesempatan ini, Maruarar juga mendorong pemerintah Indonesia untuk secara resmi mengkritik kebijakan Trump ini.

"Sikap Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sangat penting," tegas Maruarar.

Sumber : http://www.tribunnews.com/internasio...ebijakan-trump

---

Baca Juga :

- Nilai Tukar Rupiah Bergerak Melemah di Awal Pekan

- Ditemukan Buaya Aneh Berwarna Jingga

- Fantastis! Anggaran Pembangunan Tembok Pembatas AS-Meksiko Mencapai Rp 289,440 Triliun

0
423
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan