soekirmandiaAvatar border
TS
soekirmandia
Sindir Pilih Ahok Nanti Masuk Neraka, Djarot :“Sing Ngomong Sopo ?”
Sindir Pilih Ahok Nanti Masuk Neraka, Djarot : “Sing Ngomong Sopo ?”
22/01/2017

Jakarta – Kandidat wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, meminta warga DKIuntuk tidak membeda-bedakan pemimpin berdasarkan suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA). Djarot berujar, setiap warga negara bisa menjadi pemimpin karena didasari Undang-Undang 1945 yang menjamin akan hal itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Djarot saat mendatangi warga di Rusun Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat, Sabtu (21/1/2017).
“Ketika memilih (pemimpin), tolong jangan dibeda-bedakan agama, suku, apa asal usulnya. Saya sampaikan, siapapun yang jadi warga negara bisa jadi lurah, camat, bupati, wali kota, dan gubernur,” ujar Djarot.

Djarot pun mencontohkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kini menjadi calon gubernur pendampingnya pada Pilkada DKI 2017. Menurutnya, sekelompok orang mempermasalahkan kepemimpinan Ahok karena agamanya. Namun, Djarot meminta agar warga menilai Ahok bukan dari agama, tapi dari kinerjanya saat memimpin Jakarta.

“Pak Ahok memang nggak bisa jadi pemimpin agama, nggak bisa jadi imam (di masjid) nggak bisa. Tapi dia itu pelayan masyarakat,” tegasnya.

“Silakan, nggak usah takut, ragu nanti masuk neraka. Sing ngomong sopo (yang ngomong siapa)? Masuk neraka dan surga itu apa amal ibadah perlakuanmu ke orang lain, yang menentukan Allah,” tutup Djarot.
http://www.harianindo.com/2017/01/22...-ngomong-sopo/


Seruan Aksi 112: Haram Pilih Pemimpin Kafir
Kamis, 09 Feb 2017 | 20:08 WIB

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Aksi 112 yang digagas oleh Forum Umat Islam (FUI) bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), Front Pembela Islam (FPI), serta sejumlah ormas lainnya, berubah konsep dari long murch menjadi dzikir dan tausyiah nasional di Masjid Istiqlal pada Sabtu (11/2/2017).

"Dzikir dan tausyiah nasional soal penerapan surat Al Maidah ayat 51 tentang wajib memilih pemimpin muslim dan haram pilih pemimpin kafir," ujar Sekretaris Jenderal FUI, Muhammad al Khaththath, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Adapun empat poin utama yang disampaikan oleh FUI dalam dzikir dan tausyiah nasional 112 yakni soal penolakan kriminalisasi ulama, hingga pelaksanaan Pilkada yang jujur dan adil. "Tolak Penodaan Al-Qur'an. Tolak Kriminalisasi Ulama. Tolak Penghinaan terhadap Ulama. Jaga Pilkada yg Jujur dan Adil. Wajib Pilih Gubernur Muslim," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut Khaththath juga mengungkapkan alasan diubahnya konsep dari long murch menjadi dzikir dan tausyiah. Menurutnya, hal itu dilakukan mengingat suhu politik yang kian memanas jelang hari pemungutan suara Pilkada DKI 2017, pada 15 Februari mendatang.

"Mengingat suhu politik yang meninggi dan pada hari tersebut ada dua paslon yang adakan kampanye terakhir dengan jumlah massa besar, maka demi menjaga keselamatan peserta aksi 112 dari berbagai provokasi yang bisa menimbulkan chaos," ujarnya.
http://www.netralnews.com/news/megap...pemimpin.kafir


Spanduk Bertajuk Pilih Pemimpin Sesuai Perintah Al Qur’an Hiasi Kegiatan 112
Februari 11, 2017 12:48


Spanduk Besar bertuliskan 'Taati Perintah Al Qur'an, Pilih Pemimpin Muslim' hiasi gelaran kegiatan dzikir dan tausiyah yang terpusat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2) (Zhacky/Aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Spanduk besar berukuran sekitar 8×1,5 meter menghiasi gelaran kegiatan dzikir dan tausiyah yang terpusat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2).

Spanduk tersebut dibentangkan di JPO yang berada di depan Gedung Galeri Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Timur. Sesuai dengan tema tausiyah, spanduk dengan warna dasar merah ini bertuliskan ‘Taati Perintah Al Qur’an, Pilih Pemimpin Muslim’.

Massa kegiatan 112 yang berada di Jalan Merdeka Timur pun turut mengabadikan spanduk iyang dibentangkan oleh barisan Komando Kawal Al Maidah.

Seperti diketahui, kegiatan dzikir dan tausiyah di Masjid Istiqlal merupakan bagian dari upaya umat Islam untuk memerangi para pihak yang mengkriminalisasi ulama.

Awalnya, kegiatan 112 ini diagendakan dengan longmarch dari Jalan Sudirman dan MH Thamrin. Namun, agenda itu tidak mendapat izin dari pihak Polda Metro Jaya. Hingga kemudian diganti dengan acara dzikir dan tausiyah bela agama dan ulama.
http://www.aktual.com/spanduk-bertaj...-kegiatan-112/

-------------------------------



Djarot jelas sulit percaya, lhaaa emak Banteng saja mengatakan nggak percaya pada kehidupan akherat kok (akherat adalah alam dimana terdapat Neraka dan Surga).


emoticon-Wakaka
Diubah oleh soekirmandia 12-02-2017 01:31
0
20.6K
197
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan