TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktorat Tindak Pidana IV Narkotika Bareskrim Mabes Polri telah menangkap tujuh tahanan yang melarikan diri pada Selasa 24 Januari lalu.

Satu orang di antaranya, yakni Amirudin, tewas ditembak saat melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap.

Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto menyatakan, selama pelarian, para DPO mendapatkan subsidi uang dari keluarga dan orang-orang terdekat.

"Sejauh ini kami belum menemukan indikasi mereka dapat uang dari bandar narkoba atau bos mereka. Selama pelarian mereka minta uang ke keluarga," kata Brigjen Eko di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (3/2/2017).

Kesalahan fatal para DPO, mereka kabur dan kembali lagi ke perkampungan tempat tinggal mereka sehingga polisi dapat dengan mudah melacaknya.

"Sebagian DPO berencana kabur ke luar kota. Tapi kami lebih dulu menangkapnya di daerah keluarga mereka yakni di Sukabumi dan Bogor," imbuh Brigjen Eko.

Sebelumnya diberitakan, tujuh tahanan Ditnarkoba Bareskrim Polri kabur pada 24 Januari 2017 dini hari.

Mereka melarikan diri dengan cara membobol dinding tahanan.

Mereka yang kabur adalah Chei Cang Fan (49), Azizul alias Izul (30), Azizul alias Izul (30), Ridwan R alias Rambe (22), Amirudin alias Amir (27), Ricky Felani alias Ruslan (30), Sukamajaya alias Jaya (34), dan Antoni Medan alias Ridwan (33).

Semuanya telah ditangkap. Satu orang tewas.

Sumber : http://www.tribunnews.com/metropolit...ng-ke-keluarga

---

Baca Juga :

- Licinnya Antoni Tahanan Narkoba Bareskrim Beberapa Kali Lolos Saat Disergap Polisi Dalam Pelariannya

- Tujuh Tahanan Narkoba yang Kabur Sudah Ditangkap, Satu Tewas Ditembak