japhemethelodseAvatar border
TS
japhemethelodse
(Analisis) Moderator Debat Cagub DKI Kedua Terafiliasi Demokrat, Masalah?



SEWORD.COM KPU DKI telah menetapkan dua moderator dalam debat Pilgub nanti. Mereka adalah Tina Talisa dan Eko Prasojo. Tina merupakan presenter yang sudah malang melintang di dunia pertelevisian. Sedangkan Eko Prasojo adalah seorang guru besar UI yang juga pernah menjabat sebagai wakil menteri.

Ini menarik bagi saya. Mengapa? Sebelumnya saya tidak mengenal dua sosok ini. Saya mengenalnya setelah mereka ditetapkan oleh KPUD DKI sebagai moderator debat cagub. Tentu, siapapun yang terlibat dalam Pilkada DKI, dapat dipastikan akan menjadi pusat perhatian publik. Mesin gugel pun akan dibuat capek demi mendapat informasi yang lebih luas tentang dua sosok ini.

Yang menarik dari dua sosok ini adalah munculnya dugaan bahwa kedua moderator debat ini terafiliasi oleh sebuah Paslon, spesifiknya berada di lingkaran sebuah partai. Spekulasi ini berkembang karena nama Tina Talisa dan Eko Prasojo sebenarnya tidak termasuk dalam tiga nama yang diusulkan KPUD DKI. Tiba-tiba aja, tiga nama tersebut dicoret. Dimunculkan Tina dan Eko dengan kesebuah keajaiban yang luar biasa.

Tahun 2012. Tersebar isu, Tina Talisa akan ikut dalam bursa pemilihan walikota Bandung. Dikabarkan bahwa Tina akan maju melalui PDI Perjuangan. Mendengar ini, Partai Demokrat bereaksi. Demokrat menyebutkan bahwa Tina lebih dekat ke mereka dan tidak akan melepaskan Tina ke PDI Perjuangan.

Ruhut Sitompul yang dulunya menjabat Ketua Departeman Kominfo DPP Partai Demokrat, mengatakan bahwa Tina Talisa merupakan kader Demokrat karena pernah mengikuti pelatihan. Juga, dia punya suami yang kebetulan adiknya Mirwan Amir, yang didukung Demokrat.

Tahun 2014. Tina Talisa menjadi moderator di debat Konvensi calon Presiden Partai Demokrat di Bogor. Tentu, pemilihannya sebagai moderator debat bukan cuma ia adalah seorang profesional, tapi kedekatannya dengan Partai Demokrat juga menjadi preferensi terpilihnya sebagai moderator.



Jadi. Memang kedekatan Tina Talisa dengan Partai Demokrat telah terkonfirmasi dengan bukti-bukti ini.

Kembali ke tahun 2012. Nama Tina saat itu ramai diperbincangkan. Tina diduga menerima aliran uang suap dari mantan pimpinan Banggar DPR Mirwan Amir. Mirwan Amir adalah kakak ipar Tina, yang merupakan politisi dari Partai Demokrat. Berdasarkan bisikan di KPK menyebutkan Tina menerima transfer Rp 120 juta. Sementara suami Tina, Okta menerima uang Rp 3,2 miliar untuk membeli mobil.

Kasus di atas memang kasus lama. Tapi, perlu juga sebagai catatan untuk masa ini. Bukankah seseorang diukur dari rekam jejaknya? Meski, pada akhirnya Tina dan keluarganya terbebas dari jeratan dugaan korupsi, tapi skandal tersebut membuatnya Tina gagal maju di bursa Pilwali Bandung tahun 2013.

Tentang Eko Prasojo. Kita hanya mendapati dirinya pernah menjadi Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara di masa Presiden SBY pada tahun 2012 hingga akhir kepemimpinan SBY. Tidak ada hal menarik lain untuk diungkap disini tentang keterlibatan Eko dengan Partai Demokrat. Selebihnya, Eko adalah profesional, yakni sebagai seorang Dosen.

Bagi saya. Siapa pun moderator debatnya, tidak akan terlalu mempengaruhi hasil perdebatan. Sebab, ini kan acara debat, bukan acara Mata Najwa. Tapi, memang perlu dipertanyaan juga. Mengapa Najwa Shihab yang masuk dalam tiga nama yang diusulkan, tidak terpilih sebagai moderator? Ini kan menarik. Debat akan menjadi lebih hidup dan greget. Seperti semalam, Anies-Sandi dibuat gregetan oleh pertanyaan-pertanyaan Najwa yang begitulah ra(i)sa-ra(i)sanya.

Kita harapkan debat Jumat malam nanti dapat berjalan dengan lancar. Para Cagub dan Cawagub diberikan kesehatan yang sempurna. Jangan terpengaruh oleh kasus-kasus yang kini sedang dihadapi oleh Paslon satu dan dua. Meski nomor tiga baik-baik saja, elektabilitasnya masih tetap merosot. Meski nomor dua sibuk ngurusin sidang yang entah kapan kelarnya, elektabilitasnya terus menanjak. Dan, nomor satu terus saja diserang badai ujian oleh Allah. Sabar yah mpok.

Kita hanya bisa berbaik sangka kepada KPUD DKI bahwa memang susah menemukan moderator debat. Jadi, yang tersisa cuma dua orang tadi. Kalaupun dua orang moderator ini independen dan netral dalam debat nanti, ya itu bagus, karena memang seharusnya demikian. Tapi, kalau agak-agak gimana gitu, ya biarin aja, itu sudah biasa. Itu artinya, tentakel-nya telah menggurita kemana-mana.

Ra(i)sa-ra(i)sanya begitulah.

___------__
Gimana yaa??emoticon-Jempol
Diubah oleh japhemethelodse 26-01-2017 05:34
0
994
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan