BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Fahri Hamzah dan 'kicau babu' yang menuai kritik

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pemecatan dirinya dari keanggotaan PKS di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4 April 2016).
Akun Twitter @FahriHamzah (357 ribu pengikut)--dipercaya milik Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah--menuai kritik di linimasa. Hal itu berpangkal dari kicauan yang dikirimnya pada Selasa (24/1), persis pukul 4.14 WIB, sekitar tujuh menit sebelum waktu salat subuh jatuh di Jakarta.

"Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela." Demikian kicau Fahri, yang dikirim untuk menyoal isu pekerja asing di Indonesia. Namun, bukan isu pekerja asing yang bikin kicauan itu kontroversial.

Khalayak Twitter justru menyoroti kata "babu" dan "mengemis", yang dipakai @FahriHamzah untuk melukiskan pekerjaan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Khusus kata "babu", sudah masuk di KBBI sebagai nomina percakapan--jamak dipakai dalam ragam percakapan. Bagi sebagian orang, penggunaannya terkesan merendahkan. Karenanya, muncul istilah lain macam "pembantu rumah tangga" (PRT) atau "asisten rumah tangga" (ART).

Tangkapan layar kicauan Fahri Hamzah, yang menyebut TKI sebagai "babu" dan "mengemis" di luar negeri.
Alhasil kicauan @FahriHamzah langsung menuai kritik di linimasa, terutama dari para pegiat organisasi nonpemerintah yang fokus pada isu-isu TKI.

Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah (@AnisHidayah, 16 ribu pengikut), menganggap kicauan @FahriHamzah telah melecehkan para TKI. "Tak ada yang mengemis, mereka bekerja sebagai PRT di luar negeri secara terhormat," kata Anis.

Selanjutnya, Anis mengingatkan bahwa Fahri menjadi wakil rakyat dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebagai informasi, NTB masuk jajaran lima besar provinsi penyumbang TKI terbanyak. "Jadi yang Anda wakili adalah pengemis?" tanya Anis.

Dia pun menerangkan isi konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) nomor 189 tahun 2011. Konvensi itu telah mengakui PRT sebagai pekerja formal. Artinya posisi profesi itu sama dengan pekerjaan di lingkungan usaha resmi--macam buruh.

Dalam konteks @FahriHamzah, mestinya politisi Partai Keadilan Sejahtera itu tidak membandingkan TKI (umumnya bekerja sebagai PRT) dengan pekerja asing yang bekerja di sektor formal. Sebab status keduanya sama belaka.

Kritik juga disampaikan beberapa akun berpengaruh, termasuk @MelanieSubono (684 ribu pengikut)--yang dikenal milik pesohor Melanie Subono.
Tak ada yg mengemis,mrk bekerja sbg PRT diluar negeri scr terhormat. Apakah anda sdh memartabatkan mrk? Revisi UU TKI jln ditempat sjak 2010 [URL="https://S E N S O RkOxyFvfYfM"]https://S E N S O RkOxyFvfYfM[/URL]
— anis hidayah (@anishidayah) January 24, 2017 Mulut @Fahrihamzah ini keterlaluan.Di hapus tp sdh Screencap. 2017 nyebut BABU ??? Mrk Terhormat! Lagian apa yg dah anda lakukan u/mrk? [URL="https://S E N S O RnEFv33Ynfv"]pic.twitter.com/nEFv33Ynfv[/URL]
— melanie subono (@melaniesubono) January 24, 2017 PRT kerja banti tulang bahkan bersabung nyawa di LN, malah dianggap pengemis? Mrk ke LN krn tdk ada jaminan kerja layak di dlm negeri. [URL="https://S E N S O RxfvPljGrad"]https://S E N S O RxfvPljGrad[/URL]
— PRT adalah Pekerja (@bukan_PEMBANTU) January 24, 2017 anggota DPR yg pny nurani harus laporkan @Fahrihamzah ke MKD, bnr2 rendah caranya rendahkan PAHLAWAN DEVISA !!!@budimandjatmiko @evndari [URL="https://S E N S O RcAnUl4TuDl"]pic.twitter.com/cAnUl4TuDl[/URL]
— Takviri (@Takviri) January 24, 2017 @Fahrihamzah permintaan maaf kamu ditunggu oleh jutaan TKI di luar negeri. Pak Presiden @jokowi @DPR_RI mohon pencerahan terhadap bapak itu
— Shandra Woworuntu (@shandraVoH) January 24, 2017
Boleh jadi, karena derasnya arus kritik, @FahriHamzah akhirnya menghapus kicauan nan kontroversial itu. Namun, @FahriHamzah belum menyampaikan klarifikasi ihwal insiden ini.

Sebaliknya, sesudah menghapus kicauan, @FahriHamzah terpantau memutar topik percakapan. Dia mulai menyoal perkara lain, seperti isu komunisme, dan pembahasan revisi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sebagai catatan, ada pula kicauan @FahriHamzah yang bisa dilihat sebagai sindiran untuk para pengkritiknya. Meski demikian, kicauan macam itu tidak mengarah untuk satu akun tertentu.
Jadi gini,Media sosial ini kita anggap Aja tempat kita bersenda gurau...gak usah makan hati...tarik napas...
— Fahri Hamzah (@Fahrihamzah) January 24, 2017 Sepintas sumbangan TKI ke tanah air
Para TKI kerap diberi label pahlawan devisa, meski nasibnya tak selalu berbanding lurus dengan gelar itu.

Pasalnya, mereka kerap didera masalah. Mulai dari kekerasan, pelecehan seksual, perdagangan orang, hingga ancaman hukum mati di beberapa negara.

Dengan segala risiko, mereka ikut berkontribusi bagi ekonomi dalam negeri. Paling tidak lewat kiriman uang yang masuk ke Indonesia (remitansi). Kiriman uang itu bukan hanya bermanfaat bagi keluarga mereka, tapi sedikit banyak ikut menggairahkan ekonomi domestik.

Beritagar.id pernah menulis soal remitansi dalam laporan khas (16 Juli 2016). Laporan itu, antara lain menunjukkan bahwa pada 2015 saja nilai remitansi bisa mencapai Rp125,5 triliun. Nilai itu berasal dari sekitar 3,89 juta TKI yang tersebar di 142 negara.

Sekadar perbandingan, besaran nilai remitansi itu setaraf dengan kebutuhan di satu hingga tiga kementerian sekaligus.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-menuai-kritik

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Praperadilan Bupati Buton yang ditolak dan pemanggilan paksa KPK

- Tekan kebakaran hutan, Jokowi ancam perusahaan pembakar

- Kronologi penangkapan pasukan perdamaian Indonesia di Sudan

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
5.8K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan