BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kala SBY mengeluh pada Tuhan

Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, saat memberikan kuliah Umum di Fudan University, Shanghai, Tiongkok (Mei 2016).
Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono mengeluh pada Tuhan, soal penyebaran kabar bohong (hoax). Keluhan (baca: doa) itu disampaikannya lewat akun Twitter @SBYudhoyono.

"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar 'hoax' berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang?" Demikian cuitan yang disampaikan lewat akun berpengikut lebih dari 9,4 juta tersebut.

Itu adalah kicauan pertama SBY dalam 20 hari terakhir. Sebelumnya, dia terakhir berkicau pada 1 Januari, ketika membagikan fotonya sedang makan bersama keluarga.

Keluhan SBY itu lekas menyebar di media sosial. Kurang dari lima jam sejak dikirimkan (pukul 2.39 WIB), kicauan itu sudah beroleh 5.000-an retweet.
Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah & penyebar "hoax" berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) January 20, 2017
Meski disambut ramai retweet (pertanda kesepahaman), tidak sedikit juga khalayak internet yang balik merespons SBY dengan sentimen negatif.

Respons macam itu bahkan datang dari sejumlah akun berpengaruh. Misalnya, kicauan dari Guntur Romli (@GunRomli, 113 ribu pengikut), anggota Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI 2017,

@GunRomli menyebut SBY sedang baper (bawa perasaan), menyusul dua kasus dugaan korupsi yang turut menyeret nama Sylviana Murni.

Sylvi adalah calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dia mendampingi Agus Yudhoyono, anak sulung SBY yang maju sebagai calon Gubernur dalam Pilkada DKI 2017.
SBY kembali baper, gara2 cawagub anaknya kena ini ???? Dua Dugaan Korupsi Menyebut Nama Sylviana Murni... [URL="https://S E N S O R0sOcGzBsVk"]https://S E N S O R0sOcGzBsVk[/URL] [URL="https://S E N S O RjMM67gRykc"]https://S E N S O RjMM67gRykc[/URL]
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) January 20, 2017
Penulis veteran, Goenawan Mohamad (@gm_gm, 836 ribu pengikut) juga ikut membalas kicauan SBY.

Goenawan mengingatkan bahwa kabar bohong dan fitnah sudah menggila sejak Pilpres 2014. Korbannya adalah Joko "Jokowi" Widodo, dengan medium tabloid Obor Rakyat.

Goenawan menambahkan, SBY bisa mengecek cerita ihwal Obor Rakyat kepada Andi Arief. Tokoh yang disebut terakhir, pernah mendampingi SBY sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam dan Bantuan Sosial.

Sebagai catatan, Andi Arief sempat disebut-sebut media sebagai sosok yang turut berperan dalam penerbitan Obor Rakyat. Adapun Obor Rakyat diperkarakan isinya karena dianggap memuat fitnah terhadap Jokowi.

Dalam kasus Obor Rakyat, Setiyardi Budiono (Pemimpin Redaksi) dan Darmawan Sepriyosa (Penulis), telah divonis delapan bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Dgn hormat, fitnah dan hoax itu sudah menggila di Pilpres 2014, terutama thd @jokowi . Lewat "Obor Rakyat". Bisa cek ke Andi Arif. Tksh. [URL="https://S E N S O Re9hVXJEQHG"]https://S E N S O Re9hVXJEQHG[/URL]
— goenawan mohamad (@gm_gm) January 20, 2017
Sindiran-sindiran lain juga terus meluncur dari khalayak Twitter.

Saking riuhnya frasa "Tuhan YME" yang termaktub dalam kicauan SBY ikut terdongkrak jadi tren Twitter Indonesia, Jumat (20/1).

Beberapa tweeps memang sengaja menirukan keluhan SBY. Mereka mengirim doa yang diawali kalimat "Ya Allah, Tuhan YME"--persis seperti kicau SBY. Berikut misalnya:
Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jd bgn, Juru masak & restorant berkuasa & merajalela. Kpn rakyat & yg lemah bs nabung?
— dwiyana (@Dwiyana_DKM) January 20, 2017 Ya Allah, Tuhan YME. Mantan kok jadi begini. Susah ketemu & BBM cuma di Read merajalela. Kapan Masa lalu & CLBK menang? *Ex*
— #JokowiTakutFPI ???? (@wakilgubernurKW) January 20, 2017 Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini hanya di tinggali beberapa album dan lagu-lagu cengeng dari sang mantan setelah 10thn itu.
— Creep (@RitwanRistanto) January 20, 2017 Ya Allah, Tuhan YME. Negara jadi begini setelah 10 th rakyat dilemahkan oleh kekuasaan yg merajalela. *Presiden Bekas*
— IG: ulinyusron (@ulinyusron) January 20, 2017 Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Mau belok kiri dari per4an kok ngambil kanan trus motong lajur orang yg sdh bener. Prihatin aku
— Daniela Ria (@danielaRia) January 20, 2017 SBY sindir siapa?
Hingga kini, belum cukup jelas, apakah kicauan SBY itu merujuk kepada seseorang? Terutama siapa yang dimaksud dengan "penyebar 'hoax' berkuasa dan merajalela"?

Catatannya, sejak berbulan-bulan silam, publik media sosial mengidentifikasi adanya "persaingan" antara SBY dan Presiden Jokowi. Untuk menyebut contoh, pada Maret 2016, kata kunci "SBY vs Jokowi" sempat jadi topik tren.

Kala itu, SBY dan istrinya Ani Yudhoyono melakukan tur keliling Jawa. Dalam kunjungannya, SBY beberapa kali menyindir pemerintahan Jokowi. Misalnya, saat SBY berbicara soal pembangunan infrastuktur di Pati, Jawa Tengah (16 Maret 2016). SBY mengatakan bahwa pemerintah tidak perlu menguras anggaran di sektor infrastruktur.

Pernyataan itu bertepatan dengan agenda Jokowi mengunjungi proyek-proyek infrastruktur, seperti Waduk Gondang, Karanganyar, Jawa Tengah (11 Maret 2016); dan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat (17 Maret 2016).

Setelahnya, balasan datang untuk SBY. Usai berkunjung ke Waduk Jatigede, Jokowi mendadak berkunjung ke Hambalang, Bogor, guna menengok proyek pembangunan sarana olahraga yang terbengkalai sejak masa pemerintahan SBY.

Kasus korupsi proyek Hambalang juga telah menyeret sejumlah kader Partai Demokrat--termasuk mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.

Foto-foto Jokowi di Hambalang yang dibagikan ke media sosial, dinilai sebagian khalayak internet sebagai balasan untuk SBY.

Kondisi kian memanas jelang Pilkada DKI 2017. Beriring dengan majunya anak sulung SBY, Agus Yudhoyono, sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Salah satunya, saat ribut-ribut jelang demo 411--gerakan massa mendesak penuntasan kasus dugaan penodaan agama yang dituduhkan pada Ahok. Kala itu, Jokowi melakukan turne menyambangi elit politik. Termasuk bertemu dengan Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor.

Sedangkan SBY "hanya" ditemui oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko Polhukam Wiranto. Merasa butuh berkomentar soal situasi nasional, SBY pun menggelar jumpa pers bersama wartawan di Cikeas, Bogor (2 November 2016).

Antara lain, SBY menyindir kerja-kerja intelijen negara dalam konteks antisipasi aksi 411. Sebab saat itu sempat beredar desas-desus ihwal "aktor" yang menggerakkan massa.

"Kalau inteligent error analisisnya bengkok, datanya tidak ada, faktanya tidak ada dikait-kaitkan, ambil sumber sosmed, termasuk buzzer, dianalisis, ah pasti ini yang menggerakkan, pasti ini yang mendanai. Itu intelegent error," kata SBY.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...luh-pada-tuhan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Ada MUI di Tel Aviv

- Pembubaran Porseni Bissu-Waria menodai budaya lokal Sulawesi Selatan

- Cukai rokok susut, cukai plastik datang

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
57.2K
355
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan