Metrotvnews.com, Jakarta: Pasar Senen adalah pasar tertua di Ibu Kota. Renta, sudah pasti. Tapi, tak elok pula terdengar kalau pasar yang dibangun berbarengan dengan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 30 Agustus 1735, itu bolak balik dilalap api.


Tadi, ketika matahari belum benar-benar muncul dari ufuk timur, ketika kebanyakan orang masih terlelap, si jago merah pelan-pelan mengunyah lantai tiga Blok III Pasar Senen. Kini, api sudah melumat sebagian besar lantai tiga, dan mulai merembet ke lantai 1 dan 2.


Semua dibuat pontang-panting. Pedagang kelabakan menyelamatkan barang dagangan mereka. Petugas pemadam kebakaran kerepotan memadamkan api karena sumber air sulit. Polisi sibuk mengatur lalu lintas yang mulai semerawut. Tapi, api belum juga padam.


Kebakaran kali ini bukan kerepotan pertama di pasar yang sempat sohor di era 1970-1990 itu. Catatan Metrotvnews.com, sejak 1974, Pasar Senen sudah beberapa kali dijamah api. Pada 15 Januari 1974, Pasar Senen luluh lantak dijarah dan dibakar saat meletus Peristiwa 15 Januari atau Malari.




Pasar Senen pada 1973.Istimewa


Sekitar dua dasawarsa setelah Malari, tepatnya pada 23 November 1996, tak kurang dari 750 kios di Blok IV dan V Pasar Senen tinggal menyisakan arang. Medio 2003, api lagi-lagi melahap 300 kios di Blok IV dan VI B.


Tujuh tahun kemudian, tepatnya 11 Maret 2010, sebanyak 80 tenda pedagang kaki lima dan 250 kios hangus terbakar.


Pada 25 April 2014, si jago merah hampir 20 jam mengeluarkan ajimatnya untuk menghanguskan 3.000 kios. Kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.


Kini, sebelum trauma kebakaran hebat 2014 itu sirna, Pasar Senen kembali terbakar. Sudah ratusan kios terbakar, dan sampai berita ini disusun, api belum juga bisa dipadamkan.


 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...an-pasar-senen

---

Kumpulan Berita Terkait KEBAKARAN :

- Hikayat Kebakaran Pasar Senen

- Tinjau Pasar Senen, Djarot: Jangan Sampai Ada Korban Jiwa

- Pedagang Evakuasi Barang Dagangan ke Lokasi Terdekat