hedi.pAvatar border
TS
hedi.p
Kolaborasi Saksi Palsu (?)
emoticon-Wakaka lucu nih gan banyak suka main asal tuding wkwkwkwk emoticon-Om Telolet Om!



Hari ini, sidang Basuki Tjahja Purnama (Ahok) kembali digelar. Agendanya masih sama seperti minggu lalu, mendengarkan keterangan dari saksi-saksi yang dihadirkan oleh JPU (Jaksa Penuntut Umum). Hari ini ada enam saksi yang dipanggil, yaitu Willyudin Abdul Rasyid Dhani, Ibnu Baskoro, Muhammad Asroi Saputra, dan Iman Sudirman. Selain itu dihadirkan kehadapan persidangan dua anggota polisi yang menerima laporan terkait kasus ini, yaitu Bripka Agung Hermawan dan Briptu Ahmad Hamdani.

Selain masih memiliki agenda yang sama, keterangan saksi pun masih sama-sama palsu alias tidak dapat dipercaya dan diverifikasi. Darimana kesimpulan ini dapat kita ambil? Mari kita paparkan satu persatu penyebabnya. Pertama, dua anggota kepolisian tersebut dihadirkan di persidangan karena mereka lah yang pertama kali menerima laporan dari Willyudin di Bogor.

Willyudin (petinggi MUI Bogor) melaporkan setelah melihat video dari grup whatsapp terkait pidato Ahok di Kepulauan Seribu. Uniknya, dalam data laporan tertulis tanggal 6 September 2016 sedangkan pidato Ahok berlangsung 27 September 2016. Hakim pun menekankan dan menegur anggota kepolisian tersebut apakah laporan tersebut benar karena hal ini sangatlah penting untuk proses penyidikan.
Kuasa Hukum Ahok, Rolas Sitinjak mengatakan saksi-saksi yang dihadirkan tidak dapat diverifikasi pernyataannya karena tidak ada satupun dari mereka yang hadir secara langsung saat pidato tersebut dilangsungkan. Terutama Habib Novel yang tidak hadir pada pidato tersebut dan malah mencemarkan nama baik Basuki (Ahok) dengan menuduh Basuki membunuh salah satu saksi yang tidak bisa memberikan keterangan karena meninggal.

Kasus ini sudah semakin terlihat indikasi kandungan kolaborasi dan intrik politik untuk menjatuhkan elektabilitas Basuki menjelang Pilgub DKI. Hal lain yang menarik adalah ditemukannya kesamaan dalam pengisian BAP antara Gus Joy Setiawan dan Muhammad Burhanuddin. Dua orang yang mengaku saling tidak mengenal satu sama lain ini bisa-bisanya mengisi beberapa kolom dalam BAP dengan kalimat dan jumlah kata yang persis sama.

Tidak masuk akal rasanya jika melihat saksi-saksi yang dihadirkan memiliki kaitan satu sama lain. Gus Joy pernah mendeklarasikan dukungannya kepada Agus-Sylvi dan Burhanuddin belakangan diketahui berprofesi sebagai pengacara partai Demokrat. Kalau pun mereka memang saling tidak mengenal, kemungkinan besar ada yang mengarahkan keduanya untuk mengatakan kata-kata tersebut.
"Ada (kesamaan), dia menyatakan bahwa, ya, apa yang dilakukan oleh Ahok merupakan satu bentuk penistaan agama yang jelas-jelas katakanlah menyakiti hati umat Islam. Titik komanya sama," ucap Humphrey (Tim Kuasa Hukum Ahok).

Meski belum ada tindakan hukum, variabel dan data diatas menunjukkan kemungkinan yang kuat bahwa ada permainan politik dan kolaborasi diantara para saksi yang dihadirkan untuk memberatkan terdakwa kasus dugaan penistaan agama.

emoticon-Takut
0
972
3
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan