act.idAvatar border
TS
act.id
Hujan Lebat Jumat Senja, Bima Banjir Lagi

Kota BIMA - Sejak banjir bandang datang dan menggulung apapun tiga pekan lalu, tidak ada yang lebih menakutkan dibanding kabar tentang banjir susulan. Trauma belum pulih, rasa takut masih mengantung, belum juga beres semua urusan pemulihan Kota Bima sejak bandang datang tiga pekan lalu. Namun apa daya, malam tadi, Jumat (13/1) banjir datang lagi di Kota Bima.

Hujan lebat Jumat petang (13/1) memicu limpahan air datang dari hulu sungai Padolo. Diduga karena aliran sampah sisa banjir bandang lalu masih menggenang di sepanjang Sungai Padolo, ditambah dengan kondisi pasang air laut di hilir, membuat sungai itu kembali meluap. Meski luapannya tak sederas banjir bandang tiga pekan lalu, tapi tetap saja, banjir susulan mengulang ketakutan dan trauma warga Kota Bima.

Khoirul Juhdi, relawan Aksi Cepat Tanggap di Kota Bima mengatakan, Jumat jelang Maghrib kemarin seluruh relawan sudah bersiaga di sekitar tepian Sungai Padolo. Peringatan dini banjir susulan sudah didengungkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima. Sejak senja sampai lewat adzan Isya, relawan bersahutan menyambung komunikasi lewat jejaring broadcast juga radio komunikasi.

“Pantauan kondisi hujan difokuskan ke Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Karena dari situlah banjir besar Desember kemarin bermula. Wawo adalah hulu dari Sungai Padolo. Hujan deras terjadi di Wawo, Kabupaten Bima, banjir besar bisa terjadi lagi di Kota Bima,” kata Juhdi ketika dihubungi lewat telepon.

Berdasarkan pengamatan Juhdi dan tim relawan lain di sekitar Kota Bima, hujan mulai turun deras di Kecamatan Wawo hulu Sungai Padolo sejak jam 14.00 WITA. Selama lebih dari dua jam hujan lebat belum juga mereda. Sampai akhirnya jelang Maghrib , sekitar pukul 17.30 WITA limpahan air Sungai Padolo mulai menggenang bantaran sungai.

“Air naik cepat, sebelum maghrib sudah setengah meter, wilayah yang terendam meliputi Paruga, Kampung Dara, Kampung Sigi, dan Suntu. Setinggi dengkul kaki banjir sudah masuk sampai ke dalam rumah,” urai Juhdi.

Selepas Maghrib kemarin, Juhdi dan puluhan relawan kemanusiaan lainnya tak bisa berdiam diri. Kabar terbaru tentang kondisi hujan di hulu selalu terpantau tiap menit dari radio komunikasi dan jejaring broadcast BPBD Kota Bima.

“Tidak ada yang mau banjir susulan datang lagi separah tiga minggu lalu, sudah cukup. Tiga meter banjir kemarin sudah bikin Bima hancur. Sekarang kita lagi berbenah, warga sedang berusaha untuk bangkit,” kata Juhdi.

Sebab aliran Sungai Padolo di Kota Bima persis berada di hilir sebelum menuju laut, luapan sungai tak berlangsung lama. Setelah pasang air laut mulai berhenti, luapan Sungai Padolo mulai mengalir ke laut.

Kurang lebih tiga jam setelah terendam, banjir mulai surut sekitar pukul 21.30 WITA. Warga sekitar Kampung Dara, Paruga, Sigi dan Suntu yang sempat mengungsi ke masjid-masjid akhirnya kembali pulang ke rumah.

Banjir susulan memang surut, tapi sisa lumpur kembali menggunung. Baru saja kemarin tumpukan lumpur dan sampah dibersihkan dari dalam rumah, usaha untuk pulih itu kini kembali sia-sia belaka. Banjir susulan kembali membawa lapisan lumpur tebal.

Belum lupa dalam ingatan kolektif warga Bima, tiga pekan lalu dua kali banjir bandang melumpuhkan seluruh Kota itu. Rabu (21/12) dan Jumat (23/12) dua kali banjir menerjang luar biasa. Seperti tsunami, nyaris seluruh Kota Bima terendam merata satu sampai tiga meter.

Data BPBD NTB menyebut, 105.758 penduduk di Kota Bima terkena dampak banjir serupa tsunami itu. Kerugian akibat banjir mencapai lebih dari Rp900 miliar meliputi kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, jejaring listrik dan telekomunikasi, lahan pertanian dan usaha, serta harta benda warga Bima yang hanyut disapu banjir. []

Penulis: Shulhan Syamsur Rijal

Ayo Berpartisipasi





0
875
8
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan