margosaAvatar border
TS
margosa
Benarkah Klaim Djarot soal Angka Kemiskinan Jakarta Terendah di Indonesia?
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengklaim tingkat kemiskinan di Jakarta terendah di Indonesia, saat debat publik, Jumat (13/1/2017) malam.

Pernyataan Djarot tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tahun 2015. Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, pada September 2015, jumlah masyarakat miskin di Jakarta sebesar 368.670 orang atau 3,61 persen dari jumlah penduduk Jakarta sebesar 10,1 juta jiwa.

Angka itu menurun dibanding September 2014, yakni mencapai 412.700 orang atau 4,09 persen.

Pada rilis BPS yang diselenggarakan Februari 2016, Ketua BPS DKI Jakarta Syech Suhaimi menyebut, angka kemiskinan di jakarta lebih rendah dibanding provinsi lain di Indonesia.

"Sampai sejauh ini, angka kemiskinan di jakarta maasih terendah di Indonesia. Bahkan, selama setahun terakhir angka kemiskinan cenderung menurun," kata Syech.

Pemprov DKI Jakarta disebut melakukan upaya penanggulangan kemiskinan. Seperti pengendalian harga komoditi dan penyediaan lapangan pekerjaan. Masih berdasarkan BPS DKI Jakarta, jumlah penduduk miskin pada bulan Maret 2016 mencapai 384,3 ribu orang (3,75 persen).

Angka kemiskinan tersebut meningkat dibandingkan dengan keadaan pada September 2015 (3,61 persen). Namun angka itu menurun jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2015 (3,93 persen).

BPS menyebut, dari perkembangannya sejak 2014 presentase jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta masih dalam tren yang menurun. Presentase penduduk miskin dipengaruhi oleh garis kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan jumlah penduduk. Pada Maret 2016, inflasi garis kemiskinan turun menjadi 4,71 persen (year on year) dibandingkan September 2015 (9,46 persen) dan Maret 2015 (8,84 persen).

Menurunnya pertumbuhan garis kemiskinan ini disebabkan karena penurunan pertumbuhan garis kemiskinan kelompok makanan. Karena beras sebagai komoditi utama, harganya terkendali.

Sementara itu, pertumbuhan garis kemiskinan non-makanan masih mengalami peningkatan. Seiring masih tingginya biaya sewa perumahan di Jakarta. Dengan demikian, penambahan unit rumah susun sederhana sewa semakin dibutuhkan. (Baca: Anies Patahkan Pernyataan Djarot soal Angka Kemiskinan di Jakarta)

Kemiskinan meningkat September 2016

Berdasarkan rilis teranyar BPS DKI Jakarta pada 3 Januari 2017, jumlah penduduk miskin di ibu kota sebesar 385,84 ribu orang atau 3,75 persen pada bulan September 2016. Jika dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2016, penduduk miskin sebanyak 384,30 ribu orang atau 3,75 persen. Jumlah penduduk miskin meningkat 1,54 ribu orang.

Sedangkan dibandingkan dengan bulan September 2015, jumlah penduduk miskin sebanyak 368,67 ribu orang atau 3,61 persen. Jumlah penduduk miskin naik 17,17 ribu orang atau meningkat 0,14 persen.

Jumlah penduduk miskin ini dipengaruhi oleh besarnya Garis Kemiskinan (GK). Karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Selama September 2015-September 2016, garis kemiskinan naik sebesar 2,02 persen dari Maret 2016-September 2016. Kemudian naik sebesar 3,51 persen dari September 2015-September 2016.


http://megapolitan.kompas.com/read/2....di.indonesia.


Kita ke tabel visual aja biar mudah melihat:

Quote:


Quote:



Overall Hasil Kader PDIPemoticon-thumbdown

Penduduk miskin naik!
Garis kemiskinan naik!
0
4.6K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan