Metrotvnews.com, Jakarta: Oper penumpang bukan hanya antarbus kota. Pengelola kapal di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, pun lazim melakukan itu.


Dampak dari oper penumpang sangat besar. Kapal bisa kelebihan muatan. Data manifest tidak sesuai.


Kapal Zahro Express yang terbakar pada Minggu 1 Januari, diduga menerima operan penumpang dari kapal lain. Karena itu, data penumpang simpang siur.


Di Manifest tercatat penumpang Zahro Express 100 orang. Faktanya, kapal nahas itu dinaiki sekitar 238 orang.


Sarifah, 37, warga Kepuluan Seribu, oper penumpang bukan kabar baru dari Pelabuhan Muara Angke. Menurut dia, kegiatan itu sudah berlangsung lama.


"Misalnya mau ke Pulau Pramuka, kalau kapalnya penuh bisa dioper ke kapal lain dengan tujuan yang sama," kata Sarifah kepada Metrotvnews.com di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (6/1/2017).


Sarifah menilai, pengawasan di Pelabuhan Muara Angke tidak terlalu ketat. Ia yakin, petugas Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke mengeluarkan manifes tanpa mengecek jumlah penumpang.


"Apalagi kapal-kapal di sini punya pribadi. Saya ragu petugas mengecek penumpang," imbuh dia.


Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab terbakarnya kapal.


Pagi tadi, polisi memeriksa pemilik Kapal Zahro Express Yodi Mutiara Prima. Penyidik mencari tahu riwayat pemeriksaan kapal yang memiliki tenaga kekuatan 500 Mph tersebut.


 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...an-muara-angke

---

Kumpulan Berita Terkait KAPAL TERBAKAR :

- Oper Penumpang Kapal Lazim di Pelabuhan Muara Angke

- Sumarsono Setuju Ide Ahok Akuisisi Kapal Swasta

- Jasad Ibu & Anak Korban Zahro Express Dipulangkan ke Majalengka