zeng.wei.jianAvatar border
TS
zeng.wei.jian
Mengoreksi Cara Kerja Logika Kaum Haters Soal Data Bloomberg
TERASBINTANG.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinobatkan oleh Bloomberg sebagai pemimpin terbaik atau paling unggul di antara para pemimpin Asia-Australia pada tahun 2016.

Dalam rilis data terbarunya berjudul Who’s Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016, Bloomberg menobatkan Indonesia unggul dalam 3 aspek yaitu kekuatan nilai tukar (2,41 persen), menjaga pertumbuhan ekonomi tetap positif (5,02 persen skala tahun ke tahun) dan memiliki tingkat penerimaan publik yang tinggi (69 persen).

Sementara delapan pemimpin Asia lainnya seperti Presiden Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, masih di bawah Jokowi dalam tiga indikator di atas.

Menurut laporan Bloomberg, rapor cemerlang Presiden Jokowi tidak lepas dari kepemimpinan serta kepiawaiannya berpolitik hingga bisa mengendalikan dua per tiga dari kursi di parlemen. Kesuksesan program tax-amnesty juga membuat biaya pembangunan infrastruktur yang ada bisa ditanggung.

Selain itu, dari seluruh pemimpin yang dinilai oleh Bloomberg, yaitu delapan pemimpin Negara Asia-Australia, Jokowi satu-satunya pemimpin dunia yang memiliki semua indikator positif untuk tiga kategori yaitu fluktuasi kurs, pertumbuhan ekonomi dan rating penerimaan publik.

Penilaian positif tentang kepemimpinan Jokowi ini seharusnya menjadi bahan renungan dan membuat malu Jokowi Haters maupun mereka yang selama ini melecehkan dia.

Pengakuan dunia sudah berkali-kali diterima oleh Jokowi tetapi di negeri sendiri masih ada saja yang melecehkannya. Salah satunya adalah Canny Watae.

Canny Watae adalah sosok yang begitu gencar membully Jokowi melalui akun Facebook pribadinya. Termasuk ketika Bloomberg mengeluarkan data ini, bukannya tobat, Canny malah makin gencar memojokkan Jokowi.

Menurutnya, Jokowi sebagai Presiden terbaik adalah lelucon di tahun baru 2017.

Benarkah demikian? Mari kita bedah cara kerja logika Canny dalam status-status Facebooknya itu!

Pertama, saya ingin memulai dari kritik Canny yang menganggap bahwa apa yang ditulis oleh media-media nasional salah sasaran. Sebab, kata Canny, Bloomberg hanya merilis data pencapaian pemimpin dunia, bukan dalam rangka menobatkan siapa Presiden terbaik.

Canny benar, Bloomberg memang bukan dalam rangka nobat-menobatkan siapa Presiden terbaik.

Akan tetapi, bila fakta dan data yang disajikan Bloomberg menempatkan Jokowi paling unggul dalam tiga indikator di atas, lalu di mana masalahnya? Apa yang salah bila media mengambil enggel yang sedikit menantang seperti di atas?

Tapi namanya juga haters, sebaik apapun prestasi Jokowi akan selalu dipandang negatif. Kalau sedang baik dibilang pencitraan dan pembohongan publik, bila jelek dihujat habis-habisan, dibilang Presiden bodoh.
Itulah mental haters.

Selain itu, kritik Canny terhadap penguatan nilai tukar rupiah 2,41 persen, yang menjadi acuan Bloomberg, juga tampak sangat mengada-ada.

Menurutnya, sekuat apapun rupiah, tetap saja belum mampu menutupi penurunan nilai tukar Rupiah (terhadap Dollar AS) yang terjadi sejak Joko Widodo menjadi presiden.
“Saat ia dilantik, Rupiah berada pada level 12.100 per Dollar. Saat ini, pertanggal 30 Desember 2016, Rupiah berada dievel 13.475. Artinya, Rupiah mengalami depresiasi (penurunan) lebih dari 10℅. Penguatan 2,41℅ di atas masih terhitung tekor,” kata Canny.

Lagi-lagi, Canny benar, Rupiah memang terus mengalami pelemahan sejak 2014 lalu.

Tapi membandingkan nilai rupiah dari waktu ke waktu bukanlah hal yang bijaksana. Kenapa? karena setiap masa tentu mempunyai tantangan yang tidak sama. Di samping faktor internal, penguatan nilai rupiah juga sangat dipengaruhi faktor global yang tidak mudah. Ini yang dilupakan Canny dalam kritik-kritiknya.

Bila perbandingan seperti ini yang dipakai, maka kita akan kebingungan sendiri. Sebab, waktu SBY dilantik pun pada 2009 lalu, nilai rupiah di hadapan Dolar Amerika masih Rp9.065. Tapi di penghujung pemerintahannya, Rupiah semakin melemah di angka Rp12.100. Apa mungkin hal ini juga salah Jokowi?
Sebabnya, tidak fair juga bila cara membandingkannya seperti di atas.

Apalagi, sesuai dengan judulnya: Who’s Had the Worst Year? How Asian Leaders Fared in 2016, Bloomberg menampilkan perbandingan ekonomi negara-negara di Asia-Australia yang kira-kira mampu melakukan lompatan di tengah hiruk-pikuk ekonomi global itu. Hasilnya, Indonesia mengungguli negara-negara lainnya!

Kritik Canny yang lain yang tak kalah ngawur adalah soal pertumbuhan ekonomi 5,02% yang dicapai Presiden Jokowi. Menurut Canny, pertumbuhan 5,02% itu jika dibandingkan dengan apa yang sudah dilakukan rezim sebelumnya, yaitu rezim SBY, masih belum ada apa-apanya. SBY pernah membawa Indonesia ke angka pertumbuhan 6℅.

Indonesia memang pernah mengalami puncak pertumbuhan ekonomi. Pada 2010, perekonomian Indonesia tumbuh 6,1 persen, 6,5 persen tahun 2011, dan 6,23 persen di 2012. Tapi begitu menginjak tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mulai menurun, yakni 5,78. Sedangkan 2014, ekonomi kita hanya tumbuh 5,02 persen.

Artinya, di masa SBY pun ekonomi Indonesia tidak semulus “omongan” Canny, sangat fluktuatif, dan agak rancu bila kita mengeneralisir seolah-olah 10 tahun ekonomi rezim SBY baik belaka. Padahal, sejak 2013 lalu, tren pertumbuhan ekonomi kita sudah mulai memburuk.

Bahkan, jangan lupa, 2008 kita mengalami krisis yang sangat serius. Dan itulah mengapa hari ini kita mewarisi kasus mega skandal korupsi Century.

Itu sebabnya, cara mengukur seperti di atas tidak aple to aple. Karena, itu tadi, setiap masa punya tantangan ekonomi yang berbeda. Apalagi, yang dilakukan oleh Bloomberg adalah perbandingan antar negara.

Bloomberg menyajikan fakta negara mana yang berhasil melakukan lompatan ekonomi di tengah memburuknya tekanan ekonomi global.
http://www.terasbintang.com/mengorek...ata-bloomberg/
Diubah oleh zeng.wei.jian 02-01-2017 17:37
0
10.8K
160
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan