kasdewaAvatar border
TS
kasdewa
7 Sejarah Malaysia Yang Jarang Diketahui Orang Indonesia
Malaysia bukan saja bangsa tetangga bagi Indonesia, namun juga saudara serumpun karena sama-sama berasal dari nenek moyang yang sama yakni Bangsa Melayu Kuno (Austronesia). Maka, sudah sepantasnya bagi kita sebagai Bangsa Indonesia untuk mengenal lebih jauh tentang Malaysia. Berikut, ane sajikan 7 sejarah Malaysia yang jarang diketahui Orang Indonesia

1
Kesultanan Aceh Pernah Berkuasa Sampai Malaysia


Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1608-1637), Kesultanan Aceh pernah berkuasa sampai Malaysia. Daerah Malaysia yang termasuk ke dalam daerah pemerintahan Aceh antara lain Kedah, Malaka, Johor, dan Trengganu. Namun seiring kedatangan Bangsa Eropa ke Nusantara, wilayah kekuasaaan Aceh pun mulai menyusut.

2
Malaysia Pernah Dijajah Oleh Thailand


Sama seperti Indonesia, Malaysia pernah dijajah oleh Portugis (1511), Belanda (1641), Inggris (1874), dan Jepang (1941). Namun tidak banyak orang tahu bahwa Malaysia pernah dijajah oleh Thailand. Ya, peristiwa ini terjadi pada tahun 1821. Wilayah Kedah di bagian utara Malaysia diserang oleh Kerajaan Thailand yang masih bernama Kerajaan Siam atau Rattanakosin. Perang berlangsung selama 5 tahun hingga akhirnya, lewat Perjanjian Burney tahun 1826, empat negara bagian Malaysia pun jatuh ke tangan Thailand, sebelum kemudian direbut oleh Inggris.

3
Malaysia Pernah Berebut Nama "Malaysia" Dengan Filipina


Pada awal berdirinya (1957), Malaysia bernama Malaya. Namun ketika wilayah Sabah dan Sarawak bergabung dengan Malaya (1963), nama Malaya diubah menjadi Malaysia. Namun sebelum itu, sekitar tahun 1960an, parlemen Filipina sempat mengajukan nama "Malaysia" untuk menjadi nama negara mereka. Tetapi karena didahului oleh Malaya, Filipina pun mencoret nama "Malaysia" dari calon nama negara mereka.

4
Malaysia Mengkhianati Persetujuan Manila, Membuat Indonesia dan Filipina Marah Besar


Pada tahun 1963, Malaya, Indonesia, dan Filipina setuju untuk membiarkan Sabah (Kalimantan Utara), Sarawak, dan Brunei supaya menentukan nasibnya sendiri. Namun kemudian Malaya menyatakan pembentukan Federasi Malaysia yang mencakup Sabah dan Sarawak. Jelas hal ini bertentangan dengan Persetujuan Manila, sehingga membuat Indonesia dan Filipina marah besar. Bung Karno sebagai Presiden Indonesia pun langsung menyatakan perang dengan Malaysia. Pasukan militer Indonesia dan pasukan tidak resmi Indonesia mulai menyerbu Sabah hingga pasukan Malaysia tidak bisa berbuat apa-apa. Hal ini memicu Inggris untuk ikut campur dengan mengirim pasukan dari Selandia Baru dan Australia yang dipimpin Jendral Sir Walter Colyear untuk melawan pasukan Indonesia yang dipimpin Laksamana Omar Dhani dan Jenderal Besar A.H. Nasution. Perang terus berlangsung selama 3 tahun, berakhir pada tahun 1966 ketika Presiden Sukarno digulingkan oleh rezim Orde Baru. Presiden baru Suharto meminta maaf dan menyatakan damai dengan Malaysia.

5
Kerusuhan Rasial Tahun 1969


Setelah berdamai dengan Indonesia, Malaysia justru harus menghadapi pertempuran antar sesama warga Malaysia yang berasal dari dua etnis berbeda, yakni etnis Cina dan etnis Melayu. Kerusuhan rasial ini terjadi pada 13 Mei 1969 dan menewaskan nyaris 200 orang. Kerusuhan ini terjadi akibat rasa iri warga Melayu pada kekayaan warga keturunan Cina.

6
Malaysia Pernah Mengklaim Sebagian Wilayah Singapura


Malaysia juga masih menimbulkan kontroversi sampai tahun 2000-an. Malaysia pernah mengklaim Pulau Batu Putih yang merupakan bagian dari Singapura. Sengketa ini terus dibahas sejak tahun 1979 sampai pada tahun 2008 yang akhirnya Pulau Batu Putih jatuh ke tangan Singapura.

7
Malaysia Mengkhianati Perjanjian Hukum Laut 1967


Pada pertemuan teknis hukum laut Indonesia-Malaysia tahun 1967, masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Kedua negara lalu sepakat agar Sipadan dan Ligitan dinyatakan dalam keadaan "status quo" dan tidak dapat dikuasai oleh kedua negara. Namun tiba-tiba pihak swasta Malaysia membangun resor parawisata baru di Pulau Sipadan dan Ligitan. Pemerintah Indonesia pun melayangkan surat protes ke Kuala Lumpur namun tidak ada tanggapan. Malah pada tahun 1969, Pemerintah Malaysia secara resmi merilis Peta Nasional Baru yang memasukkan Sipadan dan Ligitan ke dalam wilayah Malaysia. Indonesia terus mengusahakan perundingan, namun baru pada tahun 2002, Mahkamah Internasional memutuskan Sipadan dan Ligitan adalah milik Malaysia melalui voting 17 hakim internasional yang dimenangkan oleh Malaysia dengan hasil akhir 16 suara untuk Malaysia dan 1 suara untuk Indonesia.

Sekian beberapa fakta seputar sejarah Malaysia yang jarang diketahui oleh Orang Indonesia. Semoga bisa menambah wawasan agan semua ya. Jangan lupa komeng, rating, dan cendol gan. emoticon-Big Grin

SUMBER :
Wikipedia - Malaysia
Wikipedia - Sejarah Malaysia
Wikipedia - Invasi Siam ke Kedah
Wikipedia - Konfrontasi Indonesia-Malaysia
Wikipedia - Insiden 13 Mei
Wikipedia - Sengketa Pedra Branca
Wikipedia - Sengketa Sipadan dan Ligitan
Diubah oleh kasdewa 02-01-2017 09:48
0
48.4K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan